Siapa yang tidak mengenal pecel lele Lamongan? Warung makan yang sudah menjamur di seluruh kota di Indonesia ini tidak sedikit menjadi pilihan favorit masyarakat saat mencari makanan di malam hari. Jika di lihat baik-baik, desain dari spanduk warung makan khas Jawa Timur ini terlihat sama, dengan warnanya yang mencolok diatas kain putih besar dan dengan gambar menu yang dijualnya menjadi salah satu hal yang eye catching. Ternyata ada alasan dan cerita di balik desain spanduk ini, simak penjelasan ini!
Baca juga : Super Nyaman! Perjalanan Darat Surabaya Jakarta dengan Sleeper Bus
Di Lukis dengan Tangan Langsung
Teman Traveling sadar tidak kalau spanduk ini dengan cara konservatif, yaitu dilukis langsung menggunakan tangan, bukan dengan alat loh! Padahal di zaman ini percetakan semakin berkembang modern sehingga dapat memberikan kemudahan dalam membuat spanduk, baik dalam waktu maupun proses pengerjaan.
Hal ini memiliki alasan khusus, yaitu menunjukkan idetitas asli Lamongan juga memberikan persepsi yang ikonik. Selain itu juga pemilihan spanduk dengan bahan dasar kain dan menggunakan tinta spanduk dianggap lebih awet dibandingkan dari hasil print digital.
Memakai Warna yang Norak
Tidak sedikit yang berfikir warna yang digunakan spanduk ini terlihat norak. Karena menggunakan warna yang mencolok dan bertabrakan menjadi tidak enak dilihat. Tapi justru dengan memakai warna ini, warung pecel lele khas Jawa Timur ini terlihat eye catching.
Selain itu juga, pemilihan warna cerah, kuning, hijau neon, merah dan jingga dengan dasar putih bertujuan juga agar tulisan mudah dibaca pada malam hari walau tanpa bantuan penerangan sama sekali.
Sebagai Ikatan Persaudaraan Penjual
Di Jakarta ada paguyuban bernama Forum Silaturahmi Putra Lamongan (Pualam) yang sudah ada sejak tahun 1952, yang berisi pengusaha kuliner asal Lamongan. Ibarat anak motor, spanduk itu sebagai almamater yang menandakan makanan khas Lamongan.
Selain di Jakarta, di beberapa kota besar lainnya juga terdapat perkumpulan penjual kuliner Lamongan. Ada beberapa yang memiliki asosiasi, paguyuban atau lainnya, ada juga yang hanya dengan bertemu setiap bulannya untuk membuat acara arisan sebagai salah satu bentuk silaturahmi.
Sejarah Nama Pecel Lele
Teman Traveler sadar tidak, jika pecel lele ini kenapa disebut pecel padahal tidak ada pecelnya? Ternyata pecel lele awalnya disebut pecek lele. Pecek disini adalah cara menghidangkan makanan khas Jawa Timuran , yang menyajikan lauk dengan di penyet atau di geprek kemudian diberi sambal diatasnya.
Namun cuma warga Lamongan saja yang mengenal istila pecek ini, saat pecek lele merambah kota lain dan terkenal di Jakarta, pecek lele lebih dikenal dengan sebutan pecel lele sampai sekarang.
Setelah membaca ulasan diatas, apakah Teman Traveler ingiin mencoba kuliner khas Lamongan satu ini? ataukah pecel lele ini sudah menjadi makanan favorit Teman Traveler saat malam hari? Next