Jika Anda berada di Jember, Jawa Timur, coba telusuri jembatan jalan Mastrip. Dengarkan suara alunan musik yang berasal dari bawah jembatan. Terus saja Anda cari sumber suara itu hingga terlihat pengunjung yang berbondong-bondong menuju kolong jembatan. Ya, itulah kolong jembatan yang diubah menjadi kafe.
Baca juga : Kebun Bunga di Prancis? Bukan, Ini Desa Rurukan, Tomohon!
Sekilas, bangunan kafe yang memanfaatkan area kolong jembatan itu terlihat biasa saja, namun pengunjungnya ramai. Rupanya, tiap hari alunan musik yang indah membuat pelanggan jadi asyik untuk bernyanyi bersama di kafe yang meja dan kursinya terbuat dari anyaman bambu ini.
Ditengok dari Kompas, Ternyata ide membangun sebuah kafe di kolong jembatan ini berasal dari Johanes Kris Astono, seorang penggiat Organisasi Pecinta Alam di Universitas Jember. Sebelumnya, kolong jembatan ini sering digunakan untuk tempat membuang sampah, mabuk-mabukan, hingga judi.
Akhirnya, ia yang sudah lama ingin memiliki warung kopi dengan konsep yang beda pun mengubah kolong jembatan yang berada dekat aliran sungai ini menjadi tempat nongkrong yang keren, nyaman dan tentunya diisi dengan kegiatan yang positif.
Menu yang disajikan di kafe ini sederhana dan tentunya dengan harga yang terjangkau, karena sasaran pelanggan adalah kaum muda mudi. Tapi, pengunjung kafe juga berasal dari segala usia, karena memang olahan kopi yang nikmat, nongkrong disini makin sempurna dengan suara gemericik aliran sungai. Next