Ada banyak cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di sebuah daerah. Selain menyediakan fasilitas lengkap dan atraksi menarik, bisa juga dengan menerapkan konsep unik. Salah satu yang cukup menarik dan bisa ditiru adalah konsep wisata Halal NTB.
Baca juga : Ini Dia Empat Destinasi Wisata Dirgantara di Indonesia
Selama ini NTB, khususnya Lombok, memang dikenal sebagai sebagai daerah yang lekat dengan nuansa Islami. 90 persen penduduknya adalah muslm dan pulau ini sudah lama dikenal dengan julukan sebagai ‘Pulau Seribu Masjid’.
Alternatif Bali
Sebelumnya NTB sering menjadi jujugan wisatawan yang sudah bosan mengunjungi Bali. Kawasan ini memang dikenal memiliki banyak pantai dengan hamparan pasir putih indah. Selain itu, kekayaan alamnya juga tidak kalah memukau dibanding Pulau Dewata.
Namun dalam beberapa tahun belakangan, konsep wisata halal NTB mulai serius dikembangkan oleh pelaku industri maupun pemerintah setempat. Niat awalnya hanya untuk mencarikan solusi bagi wisatawan jika cuaca sedang tidak bagus untuk ke pantai. Upaya tersebut kemudian membuahkan hasil manis pada 2015 dan 2016, di mana Lombok dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia di ajang industri perjalanan muslim.
Sejumlah wisatawan konon memilih Lombok bukan hanya karena alamnya, namun juga karena kepercayaan. Mereka jadi tidak was-was soal makanan jika berkunjung ke daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sertifikasi Halal Hotel dan Restoran
Konsep wisata halal di NTB semakin mendapat dukungan dari pemerintah setempat usai pada 2016 silam diluncurkan perda khusus. Perda yang baru pertama kali ada di Indonesia ini memberikan aturan khusus mengenai sertifikasi halal untuk restoran dan tempat spa.
Hotel yang ingin mendapatkan sertifikasi halal wajib menyediakan musala permanen bagi pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah. Musala tersebut harus dilengkapi dengan sajadah, Al-Quran, dan pelengkap lainnya.
Sementara untuk restoran, dilarang keras menyajikan makanan atau minuman yang mengandung daging babi atau bahan haram lainnya. Sedangkan bagi para pemilik usaha spa, bilik untuk pria dan wanita harus dipisah guna mencegah munculnya kesempatan melakukan kegiatan bernuasa negatif.
Tidak Mengekang
Namun terllepas dari semua aturan tersebut, pemerintah NTB tak lantas bermaksud membatasi ruang gerak para wisatawan domestik maupun asing. Wisatawan tetap diperkenankan menggunakan pakaian yang menurut mereka nyaman, selama tidak melanggar norma-norma kesopanan.
Konsep Wisata halal NTB diterapkan hanya sebatas untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengunjung beragama Islam. Baik itu untuk beribadah maupun makanan. Pemerintah tidak mewajibkan turis untuk menginap di hotel atau makan di restoran tertentu, semuanya tetap tergantung pada pilihan masing-masing.
Mendapat Tanggapan Positif
Konsep wisata halal NTB terbukti sudah mendapatkan tanggapan positif dari para pelaku usaha setempat. Menurut data yang dirilis oleh Dinas Pariwisata setempat, dalam beberapa tahun belakangan minat dari restoran dan hotel untuk mendapatkan sertifikasi halal semakin meningkat.
Para pengelola hotel pun juga antusias karena konsep wisata halal NTB membuat mereka kini bisa lebih agresif dalam menyasar pasar Timur Tengah dan negara-negara lain yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Sertifikasi halal dan kamar yang dilengkapi dengan sarana ibadah diharapkan bisa menjadi daya tarik khusus di mata para wisatawan asing.
Sentra pembuatan kain tenun
Salah satu tempat wisata yang sering dikedepankan berkaitan dengan konsep wisata halal NTB adalah sentra pembuatan kain tenun di Lombok. Selain unik dan khas, pusat kerajinan ini juga dianggap sebagai lokasi wisata yang tidak terlalu mengumbar aurat.
Salah satu motif kain tenun Lombok yang paling disukai wisatawan muslim adalah motif Subhanale. Nama tersebut diambil dari kata berbau religi Subhanallah. Penjualan kain tenun bernuansa Islam pun meningkat pesat, karena dari 3,5 juta orang wisatawan yang mengunjungi Lombok tahun lalu, sebagian berasal dari Malaysia dan Timur Tengah.
Itulah penjelasan mengenai konsep wisata halal NTB yang belakangan semakin berkembang dan sukses menarik minat banyak wisatawan asing maupun domestik. Apakah daerah lain bakal mengembangkan konsep serupa di masa mendatang? Menarik untuk dinanti. Next