in , ,

Kopi Kawa Daun, Unik Khas Sumatera Barat

Mencicipi Uniknya Kopi Kawa Daun yang Disajikan di Batok Kelapa

Kopi Kawa Daun
Kopi Kawa Daun (c) Fondina Gusriza/Travelingyuk

Indonesia memang luar biasa. Tak hanya budaya, Nusantara juga kaya akan varian kuliner dari berbagai daerah. Khusus soal kopi, ada banyak racikan khas bisa ditemui dari Sabang hingga Merauke. Salah satunya adalah Kopi Kawa Daun yang unik dari Sumatra Barat.

Baca juga : Sego Lemeng, Kuliner Para Gerilyawan Banyuwangi Bertahan dari Serangan Belanda

Beda dengan kopi pada umumnya, Kopi Kawa Daun menggunakan daun sebagai bahan utama. Menarik, bukan? Yuk Teman Traveler, simak pengalaman saya saat mencicipi kopi khas Sumatera Barat ini.

Hasil Seduhan Daun Kopi

3_3PK.jpg
Menikmati Kopi Kawa (c) Fondina Gusriza/Travelingyuk

Mendengar kata kopi, Teman Traveler mungkin langsung memikirkan minuman hasil seduhan biji atau serbuk kopi. Namun, Kopi Kawa Daun berbeda karena minuman ini dihasilkan dari seduhan daun kopi. Sajian ini juga biasa disebut dengan istilah Aia Kawa. Dalam Bahasa Minang, kata ‘Aia’ bermakna air. Menarik ya?

Sejarah Kopi Kawa

Kopi Kawa Daun sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Menurut cerita turun temurun, pihak penjajah kala itu menerapkan sistem tanam paksa dan kerja rodi di Sumatera Barat. Kebijakan ini berdampak pada kopi, komoditi yang saat itu bernilai luar biasa tinggi di pasaran dunia.

Belanda memaksa masyarakat sekitar mengumpulkan biji kopi tanpa tersisa satu pun. Alhasil, warga lokal jadi tak bisa menikmati kopi. Dari sinilah muncul ide menyeduh daun kopi menjadi minuman. Entah benar atau tidak, yang jelas kisah ini telah disampaikan secara turun-temurun di Sumatera Barat.

Pengolahan Kopi Kawa Daun

334r_AMB.jpg
Disajikan dalam wadah batok (c) Fondina Gusriza/Travelingyuk

Untuk pengolahan, Kopi Kawa memanfaatkan daun kopi berwarna kekuningan. Daun yang tidak terlalu muda konon bakal menghasilkan racikan yang lebih enak. Begitu selesai dipetik, daun tersebut bakal dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih satu jam. Selanjutnya adalah proses pengeringan lanjutan di atas tungku perapian. Hal ini tidak boleh dilakukan terlalu lama, cukup beberapa jam saja.

Setelah daun kopi benar-benar kering, hasilnya disimpan di wadah rapat dan tinggal diseduh saat diinginkan. Penyeduhan menggunakan air panas dan didiamkan selama 2-3 menit sebelum siap disaring untuk disajikan.

Banyak Ditemukan di Lereng Pegunungan

2_iP3.jpg
Rasanya benar-benar khas (c) Fondina Gusriza/Travelingyuk

Kopi Kawa Daun banyak ditemukan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Ketiga kawasan tersebut berada di lereng pegunungan sehingga punya udara yang cukup sejuk. Teman Traveler bisa menemukan sejumlah warung yang menyajikan Kopi Kawa di sana.

Cita Rasa dan Penyajian Khas

1_zwK.jpg
Nikmat disantap bersama gorengan (c) Fondina Gusriza/Travelingyuk

Dibandingkan minuman sejenis, kopi satu ini memang punya cita rasa khas. Terasa sedikit pahit dan juga memiliki kandungan kafein. Dari segi warna, lebih condong ke teh namun lebih pekat. Sebagai pemanis, minuman ini biasanya dihadirkan dengan campuran gula maupun susu kental manis.

Agar lebih harum dan cita rasanya tetap terjaga, Kopi Kawa kerap disajikan menggunakan gelas batok kelapa. Di bagian bawahnya diberi tatakan yang disebut ‘tengklak’, fungsinya agar kopi tidak mudah tumpah.

Minuman khas Sumatera Barat ini bakal makin nikmat jika disesap bersama hidangan kecil seperti pisang goreng maupun bakwan. Apalagi di tengah belaian lembut udara dingin. Hmm, pastinya bakal makin mantap Teman Traveler. Bagaimana, tak sabar untuk mencoba? Next

ramadan

Lamakera, Surga NTT yang Dikunjungi Putra Raja Qatar

4 Hal yang Akan Terjadi Apabila Hutan Amazon Benar-benar Punah