Kue Kokoleh adalah salah satu jajanan tradisional Banjarmasin yang cukup terkenal. Rasanya cukup lezat dan bahan-bahan pembuatannya juga mudah didapat. Kue ini sering sekali dijadikan sebagai bagian penting dari acara adat masyarakat Banjar.
Baca juga : Potret Gaya Keren Gista Putri, Istri Wishnutama Saat Traveling
Menjelang bulan puasa, popularitas Kue Kokoleh biasanya akan menanjak. Disajikan dengan kuah manis, hidangan sederhana ini diyakini mampu mengembalikan tenaga setelah seharian tak makan dan minum. Dari teksturnya, tak sedikit yang menyebut makanan ini mirip bubur sumsum khas Jawa.
Berbahan Dasar Tepung Beras
Bahan utama untuk membuat kue kokoleh adalah tepung beras. Tepung tersebut diolah sedemikian rupa dan kemudian dimasukkan dalam cetakan besar. Proses selanjutnya adalah pengukusan hingga matang.
Kue tradisional ini hadir dalam dua jenis warna, hijau atau putih. Khusus untuk masyarakat Kalimatan Selatan, kokoleh pada umumnya berwarna hijau. Penyajiannya juga terbilang sederhana, dipotong dalam ukuran sedang, disajikan di atas piring, sebelum disiram saus gula merah.
Memiliki Rasa Khas
Tak sedikit sumber yang menyebutkan bahwa kue kokoleh memiliki tekstur mirip dengan bubur sumsum. Namun dari cara pembuatan dan rasa sebenarnya berbeda. Hal tersebut karena pembuatan kokoleh menggunakan tambahan air kapur sirih.
Air kapur sirih tersebut dicampur dengan tepung beras, air pandan, garam, dan juga santan. Setelah semuanya menyatu dengan sempurna, adonan kemudian dimasukkan ke panci atau wajan untuk dimasak hingga matang. Berikutnya kokoleh tinggal didinginkan di dalam lemari es.
Sementara itu pembuatan kuah gula merahnya juga tak kalah mudah. Cukup mencampurkan gula merah, santan, gula pasir, dan pandan. Semua bahan tersebut tinggal dicampur di atas panci, masak hingga mendidih, lalu disaring. Saus ini nanti akan disiramkan di atas kokoleh yang sudah didinginkan tadi.
Bagian dari hajatan besar
Kue kokoleh memainkan peran penting dalam budaya masyarakat Banjarmasin. Kue tradisional ini biasanya disajikan sebagai penutup rangkaian beragam acara adat atau hajatan besar, seperti perkawinan. Hal tersebut karena kokoleh dianggap efektif dalam mengembalikan tenaga yang sebelumnya terkuras selama pelaksanaan acara.
Jika kebetulan sedang berada di Banjarmasin, menemukan kokoleh bukan hal sulit. Si Hijau satu ini dijual bebas di sejumlah toko kue, pasar tradisional, maupun pedagang kaki lima. Harganya juga relatif murah, hingga menjadi salah satu jajanan favorit warga Banjar.
Sering jadi hidangan buka puasa
Kue Kokoleh juga kerap menjadi hidangan buka puasa favorit orang-orang Banjar. Kuah gula merah yang manis, berpadu dengan kokoleh yang bercitarasa gurih, menjadi kombinasi luar biasa ketika dinikmati usai mendengar adzan maghrib.
Masyarakat Banjarmasin percaya bahwa mengkonsumsi kokoleh sangat efektif dalam menghilangkan rasa lapar dan dahaga. Tak heran jika hidangan tradisional ini lantas sering dikonsumsi warga setempat selama bulan puasa Ramadan.
Itulah tadi sekilas mengenai fakta menarik dan gambaran kelezatan kue kokoleh, jajanan tradisional asal Banjarmasin. Begitu memasuki bulan puasa nanti, tak ada salahnya mencoba kuliner satu ini, atau mungkin ada yang ingin coba membuat sendiri di rumah? Next