in ,

Kuliner Ekstrem Jogjakarta, Dari Otak Hingga Kepompong

Sajian Kuliner Ekstrem Jogjakarta Dari Beragam Bahan Tak Biasa

Otak kambing
Otak kambing via Instagram jepretan_retno

Bicara soal kuliner, Jogja selama ini dikenal sebagai kota tempat asal gudeg. Selain itu masih ada banyak hidangan tradisional khas keraton yang juga tak kalah menggugah selera. Namun demikian ternyata ada banyak juga lokasi yang menawarkan kuliner ekstrem Jogjakarta.

Baca juga : Mulai Minggu Depan! Penumpang KRL Wajib Kenakan Baju Lengan Panjang

Kuliner ekstrem Jogjakarta bisa menjadi alternatif bagi para petualang rasa yang bosan dengan makanan itu-itu saja. Apalagi bahan yang digunakan untuk membuatnya juga terbilang tak biasa, mulai dari kelelawar hingga kepompong. Penasaran? Berikut Travelingyuk berikan penjelasan lengkapnya.

1. Tongseng Bulus

Tongseng Bulus
Tongseng Bulus Jogjakarta via Instagram irfanitya

Jika tongseng biasanya dimasak menggunakan daging kambing, lain halnya di Warung Bu Rini. Warung yang terletak di Jl Kranggan ini menawarkan tongseng bulus, cocok untuk lidah para penggemar kuliner ekstrem.

Bulus sendiri merupakan hewan mirip kura-kura dan hidup di daratan. Cangkangnya termasuk lunak, namun bagian yang dimasak biasanya adalah sirip dan dagingnya. Konon tekstur daging bulus tak jauh beda dengan daging kambing.

2. Bacem Kepala Kambing

Warung Bacem Kepala Kambing
Warung Bacem Kepala Kambing via Instagram dragon_san

Kuliner berbahan kambing mudah ditemui di mana-mana. Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari sate, gule, hingga tongseng. Namun siapapun bakal mengernyitkan alis jika mendengar soal bacem kepala kambing.

Bacem Otak Kambing
Bacem Otak Kambing via Instagram dhaneeeeee

Makanan unik tersebut bisa ditemui di rumah makan milik H. Sukirman, yang terletak di kilometer tujuh Jl Kaliurang. Pengunjung di kuliner ekstrem Jogjakarta ini bisa memilih, ingin memakan bagan otak, lidah, telinga, atau pipi. Semuanya sudah dimasak ala bacem, hingga terasa manis dan gurih.

3. Kepompong goreng

Kepompong goreng
Kepompong goreng via Instagram emixinanti

Kemunculan kepompong ulat mulanya sempat membuat warga Gunungkidul kewalahan. Sebab binatang kecil tersebut menjadi hama yang berpotensi merusak tanaman dan pohon jati. Namun akhirnya kehadiran kepompong ulat justru menjadi berkah karena ternyata bisa digunakan sebagai bahan masakan.

Cara mempersiapkannya juga mudah. Kepompong dibumbui dengan garam plus bawang putih, kemudian digoreng garing. Bagi yang tertarik mencoba, bisa langsung meluncur ke Lesehan Pari Gogo yang berada di kawasan Wonosari.

4. Swikee

Swikee terbuat dari kaki katak
Swikee terbuat dari kaki katak via Instagram sovifooddiary

Swikee adalah hidangan ala Tiongkok dengan bahan dasar kaki katak. Terlepas dari halal tidaknya, hidangan ini cukup mudah ditemui di sejumlah daerah di Tanah Air. Bagi yang tinggal di Jogjakarta, bisa langsung meluncur ke restoran Swike Nyonya Teguh di kilometer lima Jl Magelang.

Di sana pengunjung bisa memilih beragam varian swikee, mulai dari kuah tauco, saus tiram, masak semur, dan masih banyak lagi. Cocok sekali bagi yang ingin menjajal kuliner ekstrem jogjakarta.

5. Daging ular kobra

Ilustrasi sate kobra
Ilustrasi sate kobra via Instagram vintage.parts

Ular kobra dikenal dengan reputasi sebagai hewan berbahaya. Bisanya konon bisa membutakan jika terkena mata dan bahkan sanggup mencabut nyawa seseorang jika tak segera ditangani. Namun ternyata, daging ular ganas ini juga bisa digunakan sebagai bahan masakan.

Tak percaya? Datang saja ke Jl Hayam Wuruk 19 di daerah Lempuyang Wangi. Di sana pengunjung bisa menemukan beragam sajian daging kobra, mulai dari sate, tongseng, hingga burger. Konon rasanya tak jauh beda dengan daging ayam, tapi silahkan saja membuktikan sendiri.

Itulah daftar sejumlah kuliner ekstrem Jogjakarta yang sanggup menggoyang lidah. Bagi yang tertarik untuk menjajal petualangan rasa unik dan tak biasa, bisa datang langsung dan menjajal makanan-makanan yang sudah disebutkan. Next

ramadan

Tempat Menginap di Jepara, Nyaman dan Instagramable

Pantai Watu Leter, Eksotisnya Pesisir Selatan Malang