in

Saking Enaknya, 4 Kuliner Ini Antrinya Pakai Nomor

Cilok Gajahan [image source]

Di mana ada gula di situ ada semut. Begitu juga soal kuliner, kalau enak yang pasti jadi buruan banyak orang. Sama halnya dengan beberapa tempat berikut ini. Saking lezatnya para pembeli harus rela menunggu pakai nomor antrian. Apa saja sih? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Baca juga : Kedai Ubud, Nikmat Anti Bangkrut di Kawasan Wisata Terkenal

1. Cilok Gajahan

Cilok Gajahan [image source]
Datanglah ke Alun-alun Selatan Jogja saat sore hari, kalau kamu melihat salah satu kerumunan di sudutnya mungkin itu adalah Cilok Gajahan. Rasa kuliner Jogja ini terkenal enak, maka tidak heran jika belum buka saja para pembeli sudah ada di lokasi. Bahkan untuk menghindari keributan, mereka harus mengambil nomor antrian. Dalam waktu sekitar dua jam dagangan pria bernama Syahrul ini langsung ludes terjual. Setelah lelah mengantri kamu bisa mengisi perut di nDalem Ngabean Resto, jaraknya hanya 200 meter, bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Cilok Gajahan [image source]
Lokasi : Jl. Ngadisuryan, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Jenang Brayat

Ilustrasi Jenang Brayat [image source]
Aneka jenang yang disajikan dengan kuah santan menjadi salah satu kuliner Solo paling nikmat. Di depan Rumah Sakit Brayat ada penjual hidangan ini. Jangan kaget saat pertama kali ke sini kamu akan melihat antrian yang memanjang. Itulah mengapa penjualnya sengaja memberikan nomor antrian agar lebih tertib. Sama seperti cilok Gajahan, Jenang Brayat biasanya juga habis dalam waktu dua jam. Tak jauh dari kuliner 5 ribuan rupiah ini, ada Benteng Vastenburg yang bisa ditempuh dalam waktu 13 menit perjalanan.

Benteng Vastenburg [image source]
Lokasi : depan Rumah Sakit Brayat Minulya, Depok, Manahan, Banjarsari, Solo

3. Ceker Setan

Ceker Setan [image source]
Malang juga jadi surganya kuliner enak. Berbagai pilihan yang rasanya pedas ada banyak. Salah satunya adalah Ceker Seten. Langsung saja beli di tempatnya, kamu akan mendapat satu porsi ceker yang dimasak dengan kuah super pedas. Tapi sebelumnya, kamu harus mengambil nomor antrian lalu tuunggu hingga giliranmu tiba. Satu ceker, cukup ditebus dengan Rp1.000,00. Murah kan? Karena buka sekitar pukul sepuluh malam, sebelumnya kamu bisa mencicipi hidangan khas di Warung Iga Bakar Mas Giri yang letaknya tak jauh dari Ceker Setan.

Iga Bakar Mas Giri [image source]
Lokasi : Jl. Jakarta No.4 B, Penanggungan, Klojen, Kota Malang, Jawa Timu

4. Terang Bulan Kapasari

Ilustrasi Martabak Kapasari [image source]
Di Surabaya yang namanya terang bulan hingga martabak, penjualnya sangat banyak. Bahkan saat ini jenis premium dengan segala macam isian sudah jadi trend tersendiri. Di tengah-tengah fenomena ini, tentu masih ada yang mempertahankan rasa yang otentik. Salah satunya adalah Kedai Kapasari, meski berada di pinggir jalan dan sederhana, pelanggannya tak sedikit. Jika kamu datang saat malam hari, bisa dipastikan akan menunggu lama karena antriannya panjang. Jika sudah pasang niat untuk beli, kamu bisa sekalian mencoba Nasi Empal Pemngampon yang terkenal itu. Jaraknya hanya sejauh 1,2 km.

Nasi Empal Pengampon [image source]
Lokasi :  Jl. Kapasari No.85A, Kapasan, Simokerto, Kota SBY, Jawa Timur

Dari Jogja hingga Surabaya ternyata ada juga ya kuliner enak yang jadi langganan banyak orang. mereka rela antri demi bisa merasakan kelezatannya. Kamu punya langganan lain yang juga pakai nomor antrian? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya. Next

ramadan
Wisata Baru Kebumen, Laguna Pantai Bopong

Laguna Pantai Bopong, Wisata Kekinian di Kebumen

Nasi Goreng Kuntilanak, Makannya Pakai ‘Peti Mati’