Agustus adalah bulan yang istimewa. Semua masyarakat Indonesia pasti tahu alasannya. Apalagi kalau bukan perayaan kemerdekaan Indonesia. Tepatnya setiap tanggal 17 di bulan Agustus, berbagai tempat mengadakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih untuk memperingati hari kemerdekaan. pada saat itu negara kita berhasil lepas dari belenggu penjajah berkat usaha keras para pahlawan. Beberapa orang punya cara tersendiri untuk memperingati Proklamasi berdirinya Indonesia pada tahun 1945 silam.
Baca juga : Goa Gong, Wisata Eksotis yang Mendunia yang Terletak di Pacitan
Ada yang mengadakan lomba, berwisata ke bangunan bersejarah atau menggelar upacara bendera. Untuk upacara bendera sendiri bisa dilakukan di berbagai tempat. Mulai dari lapangan olahraga, laut, hingga puncak gunung. Buat kamu yang punya niatan untuk mendaki gunung, tentu harus melakukan beberapa persiapan. Selain itu, kamu harus membekali dengan wawasan seputar pendakian dan perlindungan alam. Seperti beberapa larangan berikut ini.
1. Jangan Menggunakan Parfum
Baik cowok atau cewek biasanya nggak bisa ketinggalan dengan barang yang satu ini, yaitu parfum. Bahan yang digunakan untuk mengharumkan aroma tubuh tersebut memang memiliki banyak fungsi. Salah satunya adalah meningkatkan kepercayaan diri, apalagi buat kamu yang memang memiliki bau badan. Kalau harga parfum itu murah, mungkin akan kamu pakai buat mandi kali ya? Beberapa jenis parfum dibuat dengan bahan khusus yang bukan hanya membuat manusia tertarik, tapi juga serangga.
Jika kamu ke gunung niatnya untuk menarik perhatian lawan jenis mengandalkan parfum, lebih baik urungkan niat kamu ya guys. Karena bukannya manusia yang nempel, tapi justru serangga yang akan mengikuti ke mana saja kamu pergi. Daripada pendakianmu terganggu, lebih baik tidak menggunakan parfum. Kamu bisa mengakali bau badan dengan sesering mungkin membersihkan tubuh dan mengelap keringat. Gunakan cairan antiseptik untuk membunuh kuman yang ada di kulit.
2. Jangan Memetik Bunga Edelweis
Bunga paling cantik buat para pendaki itu bukan mawar atau melati, tapi edelweis. Bunga itulah yang selalu menjadi daya tarik dan bikin para pendaki selalu kangen untuk kembali ke puncak gunung. Bahkan ada yang bilang jika edelweis adalah simbol cinta abadi, ketulusan, dan pengorbanan untuk yang terkasih. Sejuta pesonanya membuat sebagian pendaki jadi memburu dan memetiknya sebagai oleh-oleh dan tanda cinta.
Padahal memetik edelweis adalah sebuah larangan. Kamu harus tahu jika edelweis merupakan tumbuhan perintis yang memberikan jalan bagi tumbuhan lain untuk berkembang. Dengan kata lain, bunga abadi tersebut bisa menghutankan pegunungan. Tanpa edelweis, pegunungan bisa tandus tanpa pepohonan bahkan juga burung-burung yang bisa menemani pendakianmu.
3. Jangan Mencemari Sumber Air
Air adalah sumber kehidupan. Keberadaannya sangat penting untuk segala macam kebutuhan. Kebanyakan sumber air terletak di pegunungan, tentu saja kondisinya yang masih jernih dan segar selalu menggoda untuk dinikmati. Bahkan ada sebagian air gunung yang bisa dikonsumsi secara langsung tanpa dimasak terlebih dahulu. Mata air mengalir turun ke pemukiman penduduk menjadi sungai-sungai.
Selain itu, binatang membutuhkan air itu untuk minum. Maka saat mendaki kamu tidak boleh mencemari mata air dengan berbagai hal. Misalnya saja buang hajat, sampah dan bahan kimia berbahaya. Jika kamu memang ingin buang air besar, lebih baik menggali tanah.
4. Bersikap Sombong
Gunung adalah sebuah tempat dengan sejuta rahasia. Kebesarannya melegenda menyaingi keindahannya yang sekarang terancam jadi sejarah akibat ulah pendaki tidak bertanggung jawab. Ada yang bilang jika sifat kamu sesungguhnya akan kelihatan saat kamu naik gunung. Apakah kamu memiliki kepedulian atau orang egois yang memikirkan diri sendiri. Sebelum berangkat, coba renungkan dulu niat dan tujuanmu menapakkan kaki di gunung.
Jangan pergi kecuali tujuanmu adalah untuk menikmati alam dan menyadari bahwa kamu adalah makhluk yang kecil di tengah-tengah alam ciptaan Tuhan yang besar dan luas. Bukannya malah menyombongkan diri dan menganggap gunung itu mudah ditaklukkan hanya karena kamu memiliki fisik yang kuat. Mendaki gunung adalah aktivitas untuk melatih kesabaran, meningkatkan kesehatan, dan menajamkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
5. Buang Air Sembarangan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika buang air besar maupun kecil adalah masalah yang cukup penting untuk diperhatikan. Tentu saja, karena kamu tidak berada di kota yang banyak menyediakan fasilitas berupa wc umum, maka terpaksa harus buang air ditempat seadanya. Beberapa gunung memiliki wc umum di pos-pos pendakiannya.
Sebaiknya menggunakan fasilitas tersebut daripada buang air sembarangan. Dilarang keras melakukannya di sumber mata air. Karena aliran air tersebut digunakan sebagai air minum oleh pendaki lain dan binatang. Buang air di jalur pendakian juga tidak diperbolehkan. Alternatif jika tidak ada wc umum, kamu bisa menggali tanah
6. Membawa Makanan Terbatas
Ingat, yang kamu tuju adalah gunung, bukan mall atau pusat perbelanjaan di mana ada banyak sekali penjual makanan. Lapar tinggal beli, itu kalau di kota atau pemukiman. Lalu bagaimana dengan gunung? Jangan harap menemui penjual makanan, pohon yang berbuah saja kadang nggak ada. Maka kamu harus membawa perbekalan yang cukup. Rencanakan pendakianmu dengan sebaik mungkin.
Pilih makanan yang gampang pengolahannya. Lebih baik menyisakan makanan daripada kekurangan. Kelaparan di gunung bisa membahayakan nyawamu. Karena untuk sampai ke puncak dan turun gunung membutuhkan tenaga. Jadi jangan mengambil resiko dengan membawa makanan seadanya dan terbatas.
Itulah beberapa larangan yang harus kamu perhatikan selama mendaki. Selain itu masih ada beberapa hal lain yang harus kamu perhatikan seperti membawa sampah turun, jangan merusak alam, hingga tingkah vandalisme. Next