Sejak diresmikan tahun 2015 lalu, LRT (Light Rail Transit) Palembang terus meningkatkan kualitas pelayananannya. LRT Palembang memang ditargetkan untuk menjadi transportasi utama masyarakat Kota Pempek. Apalagi kini jalurnya sudah terintegrasi dengan angkutan umum lain.
Baca juga : Saksikan Panorama Air Terjun Sekumpul di Tengah Kecantikan Pulau Dewata Bali
Saya sendiri berkesempatan menumpang transportasi umum canggih ini beberapa saat lalu, Teman Traveler. Rasanya benar-benar nyaman. Bepergian jadi terasa lebih praktis dan menyenangkan. Yuk, simak pengalaman saya selengkapnya.
Mulai Ramai Penumpang
LRT Palembang perlahan mulai mencuri hati masyarakat Kota Cuko. Jumlah penumpangnya terus meningkat dari hari ke hari. Ketika mencoba naik transportasi canggih ini, saya memang bertemu cukup banyak orang. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai muda hingga tua.
Beroperasi Hingga Malam
Sejak 7 Juni 2019, jam operasional LRT Palembang ditambah. Dari sebelumnya 52 perjalanan, menjadi 58 trip per hari. Jam operasionalnya juga diperpanjang, hingga pukul 20.32 WIB.
Penambahan waktu operasi ini akan terus dilakukan secara bertahap. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi umum aman, nyaman dan terjangkau. Tarif LRT Palembang sendiri memang cukup murah, sekitar Rp5.000 – Rp10.000, tergantung tujuan.
Terintegrasi dengan Damri dan BRT Trans Musi
Tak hanya murah dan nyaman, kehadiran LRT Palembang semakin memudahkan masyarakat untuk bepergian. Sejak 22 Februari 2019, transportasi canggih ini sudah terintegrasi dengan bus Damri dan BRT Trans Musi.
Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mengakses LRT dan menekan ongkos transport. Tarif integrasi LRT, Damri dan BRT Trans Musi sendiri berkisar antara Rp5.000 hingga Rp12.000, berlaku tiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00. Khusus untuk Hari Besar Keagamaan, jam berlakunya dimulai pukul 10.00 hingga 17.00.
Target Peningkatan Kecepatan
Saya sendiri sempat coba naik LRT Palembang dari Stasaiun DJKA menuju Stasiun Bandara. Waktu perjalanan kala itu sekitar satu jam, yang menurut saya terlalu lama. Untungnya, hal ini akan segera diperbaiki di masa mendatang.
Saat ini Pemerintah Daerah Palembang terus berusaha meningkatkan kecepatan kereta canggih ini hingga 85 km per jam. Demi mencapai target tersebut, evaluasi dan inovasi terus dilakukan. Harapannya, masyarakat Palembang bakal lebih tertarik menggunakan transportasi umum ketimbang pribadi.
Itulah sedikit pengalaman saya naik Light Rail Transit Palembang. Jika Teman Traveler sedang berada di Sumatera Selatan, khususnya liburan di Palembang, wajib mencoba moda transportasi kebanggaan wong kito ini ya. Next