Rabu (1/8/2018) alat transportasi paling anyar yang dimiliki oleh Indonesia yakni light rail transit (LRT) sudah resmi beroperasi di Kota Pempek, Palembang. Tentu saja ini menjadi hal yang cukup menggembirakan untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Palembang yang merasakan dampaknya secara langsung. Banyak manfaat yang bakal diperoleh setelah dijalankannya LRT Palembang.
Baca juga : Resto Taman Indah Sari Semarang, Mewah Gaya Pedesaan
Diharapkan, selesainya pembangunan LRT Palembang ini selain bisa mengurai kemacetan serta bisa menjadi fasilitas pendukung dalam ajang Asian Games 2018. Untuk beberapa waktu ke depan, LRT Palembang akan dimanfaatkan untuk memudahkan mobilitas para atlet, penonton dan juga transportasi official Asian Games 2018. Sebagai informasi, Asian Games 2018 bakal dihelat mulai 18 Agustus sampai dengan 2 September 2018.
Sejarah Pembangunan LRT Palembang
Awalnya ternyata Palembang merencanakan untuk membangun monorel dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring. Namun karena menyambut Asian Games 2018, pembangunan monorel tersebut dibatalkan dengan beberapa alasan. Akhirnya, monorel diganti dengan LRT yang dianggap lebih efektif. Proyek tersebut dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN, sementara penugasan konstruksi dibebankan pada BUMN.
Presiden Jokowi menandatangani Perpres di tahun 2015 mengenai percepatan penyelenggaran kereta api ringan pada tanggal 20 Oktober 2015. Lalu pendanaan proyek di 2016 dibiayai oleh PT Waskita Katya, dan selanjutnya pemerintah akan mengalokasikan anggaran tersebut pada APBN 2017 dan 2018. Pembangunan LRT Palembang telah rampung sejak Februari 2018. Serangkaian uji dilakukan sejak Mei sampai Juli 2018.
LRT Pertama di Indonesia dan Merupakan Karya Anak Bangsa
Selain bersorak gembira, kita semua juga perlu untuk berbangga lantaran LRT Palembang ini merupakan yang pertama di Indonesia. Tidak hanya itu saja, moda transportasi anyar ini merupakan karya anak bangsa dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp10,9 triliun. Proyeknya dilaksanakan oleh PT Waskita Karya, sementara gerbong LRT diproduksi oleh Pabrik PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur. Tak ketinggalan, PT Len Industri mempersiapkan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, kelistrikan gardu, dan juga prasarana tiket elektronik.
LRT Palembang ini memiliki 8 train set, dengan rincian enam rangkaian akan beroperasi secara normal. Sementara sisanya akan menjadi cadangan. Setiap train set bisa menampung sebanyak 346 orang. Total akan ada 13 stasiun yang dilewati kereta LRT dengan jalur sepanjang 24, 5 kilometer.
Tarif LRT Palembang yang Cukup Terjangkau
Nantinya jika sudah berjalan normal, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyebutkan harga tiket bakal diberlakukan Rp5,000 untuk jarak dekat. Sementara itu untuk jarak jauh akan ditarik Rp10 ribu menuju. “Jarak dekat itu Rp 5.000, yang ke Bandara Rp 10.000,” papar Menteri Budi Karya seperti yang dilansir dari Kumparan.com
Semoga ini menjadi sebuah terobosan yang bagus di Palembang. Bisa mengurai kemacetan dan memberikan banyak solusi untuk masalah transportasi. Satu hal lagi, memberikan dampak yang bagus juga untuk pariwisata Indonesia. Sudah coba? Next