Hari kemerdekaan yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus adalah momen yang paling tepat untuk merenungkan arti kebebasan bangsa kita dari para penjajah puluhan tahun silam. Tentu Indonesia saat ini bisa ada dan menjadi kebanggaan kita tidak lepas dari usaha dan perjuangan para pahlawan.
Baca juga : Lima Destinasi Wisata Indonesia Cocok untuk Spot Sandboarding
Meneladani sikap para pahlawan akan memperkaya jiwa dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Agar kamu lebih mantap dalam merenung, kamu bisa melakukannya sambil ziarah ke beberapa makam pahlawan. Misalnya saja ke beberapa makam berikut ini.
1. Makam Bung Karno
Siapa yang tak kenal dengan Soekarno? Semasa beliau hidup, tak sedikit pengorbanan yang dilakukan bersama dengan pejuang lain untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia. Hasilnya, sekarang kita bisa merasakan aroma kebebasan dari belenggu penjajah yang semena-mena dan menyengsarakan rakyat. Setelah meninggal, Soekarno dimakamkan di Blitar Jawa Timur.
Memasuki areanya akan membuat kamu menerawang jauh dan membayangkan bagaimana usaha keras para pahlawan di masa silam. Makam terletak di dalam bangunan berbentuk joglo. Selain ziarah di makam, kamu juga bisa melihat koleksi museum Bung Karno yang di dalamnya terdapat barang-barang yang dulunya dipakai oleh Proklamator Indonesia tersebut.
2. Makam Bung Hatta
Bung Hatta adalah tokoh yang juga ambil bagian dalam mendirikan negara Indonesia. Bersama dengan Soekarno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah meninggal pada 14 Maret 1980, Bung Hatta dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan. Ziarah di makam bisa memberikan ketenangan tersendiri.
Tak perlu mengeluarkan uang karena area makam bisa dimasuki dengan gratis. Meski ada di sebuah makam umum, tapi khusus untuk makam Bung Hatta dibuatkan bangunan tersendiri yang diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto pada 12 Agustus 1982. Makam menunjukkan ciri-ciri khas bangunan Sumatera Barat sebagai simbol dan pengingat bahwa Bung Hatta berasal dari bumi Minangkabau.
3. TMP Kalibata
TMP atau Taman Makam Pahlawan adalah area pekuburan khusus untuk orang-orang yang telah meninggal sebagai pahlawan atau pernah berjasa untuk bangsa dan negara. Ada banyak sekali TMP yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Salah satunya adalah TMP Kalibata. Setelah melewati gerbang dan melihat kuburan pahlawan berjajar, mungkin kamu akan langsung merasakan atmosfer perjuangan. Membayangkan bagaimana mereka berjuang menghadang peluru dan serangan penjajah demi bisa mengakhiri penderitaan rakyat.
Ada juga makam tokoh bangsa yang dulunya menjabat berbagai posisi di pemerintahan dan berjuang dengan pemikirannya untuk mengisi kemerdekaan. Di antaranya ada Adam Malik, Agus Salim, Ali Sastroamidjojo, Soetan Sjahrir, hingga Hasri Ainun Habibie (Ibu Negara Republik Indonesia, Istri B.J. Habibie).
4. TMP Kusma Negara
Ada juga makam pahlawan yang didirikan di Yogyakarta. Kita mengenal Yogyakarta sebagai salah satu kota perjuangan di masa silam. Selain Jakarta, Yogyakarta juga menjadi tempat terjadinya peristiwa penting baik sebelum dan setelah kemerdekaan. Tidak sedikit juga para pejuang dimakamkan di Yogyakarta.
Salah satu lokasinya adalah Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara. Tokoh penting yang dimakamkan di sini adalah Jenderal Soedirman, Oerip Soemohardjo, dan Brigjen (Anumerta) Katamso Darmokusumo. Untuk berziarah di makam, kamu bisa menuju lokasi yang terletak di Jalam Kusumanegara, Yogyakarta.
5. TMP Cikutra
Bandung pernah menjadi lautan api akibat pertempuran yang dilakukan para pejuang melawan penjajah. Beberapa pahlawan dimakamkan dengan layak di area pekuburan khsusus. Misalnya saja di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Lokasinya sendiri tepat berada di Kelurahan Cikutra, Cibeunying Kidul, Bandung.
Beberapa tokoh penting yang beristirahat dengan tenang di sini adalah Ernest Douwes Dekker, Abdul Muis, Kolonel Alex Evert Kawilarang, Kolonel Udara Sulaiman, Letjen TNI Raden Himawan Soetanto, dan Mayjen TNI Prof. DR. Moestopo.
6. Makam R.A. Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh perempuan yang dianggap telah berjuang menegakkan hak para wanita dengan paham emansipasi. Berkat pemikirannya dan usahanya mendidik para perempuan agar memiliki wawasan, saat ini para wanita Indonesia mendapatkan hak-haknya. Setelah berjuang, ia meninggal di Rembang. Saat itu pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan R.A. Kartini di desa Bulu, Kecamatan Bulu.
Untuk sampai di makam, kamu harus menempuh perjalanan sejauh 17,5 km dari pusat Kota Rembang menuju arah selatan. Di sekitar makam R.A. Kartini ada juga makam keluarganya termasuk kerabat Bupati Rembang, R.M.A.A. Djoyodiningrat.
7. Makam Pangeran Diponegoro
Meski ada kontroversi terkait di mana letak sebenarnya dari makam Pangeran Diponegoro, pahlawan yang telah memimpin perang melawan penjajah semasa hidupnya hingga akhirnya beliau dibuang dan meninggal, sebagian besar masyarakat percaya jika Sang Pangeran dimakaman di Makassar. Tepatnya di Jalan Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Bangunan makam dibuka untuk umum dan berdiri di area tanah yang cukup kecil. Di samping makam Pangeran Diponegoro ada makam R.A. Ratu Ratna Ningsih, konon merupakan salah satu dari 9 istri Pangeran Diponegoro yang ikut dalam pengasingan.
8. Makam Imam Bonjol
Imam Bonjol adalah tokoh pahlawan yang berjuang di tanah Minangkabau. Ia memimpin perang Padri antara tahun 1803 hingga 1838. Beliau begitu gigih melawan penjajah hingga akhirnya tertangkap dan diasingan ke beberapa tempat. Awalnya dikirim ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian dibuang ke Ambon, hingga akhirnya ke Lotta, Minahasa.
Sebuah tempat yang berdekatan dengan Manado. Di tempat itulah ia meninggal dan dimakamkan. Lokasi makam tepatnya ada di Desa Lotta Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara. Makam berdiri di dalam banguan khas Minang.
Itulah beberapa makam pahlawan yang bisa dikunjungi untuk berziarah dan merenung di momen peringatan kemerdekaan tahun ini. Semoga kita bisa semakin sadar akan nilai perjuangan para pahlawan di masa lalu dan berusaha menghargai jasa mereka dengan mengisi kemerdekaan sebaik mungkin. Next