Indonesia memang terkenal sebagai surganya wisata kuliner dunia. Pasalnya keanekaragaman rasa dan selera dari berbagai jajanan tradisional dapat di temukan di negeri tercinta ini. Indonesia yang terdiri ari berbagai suku bangsa yang memiliki cita rasa khas masakan dan menu panganan sudah barang tentu berkontribusi atas beragamnya kuliner yang ada di sini.
Baca juga : Minuman Segar di Makassar dari Tradisional Sampai Kekinian, Hati-hati Ketagihan!
Namun tahukah Anda jika tidak semua menu makanan di Indonesia itu bersahabat bagi seluruh masyarakat? Berbagai menu makanan berikut ini mungkin akan mengejutkan tidak hanya di telinga Anda tapi juga akan mempengaruhi selera makan Anda. Berikut 10 makanan asli Indonesia yang paling ekstrim dan mungkin terlihat menjijikkan.
1. Menu Lezat Ulat Sagu Khas Papua
Papua merupakan daerah di ujung timur dari Indonesia yang memiliki berjuta keunikan mulai dari suku, adat-istiadat hingga kulinernya. Ada satu kuliner yang ekstrim dari Papua yang juga menjadi makanan khas suku Kamoro yaitu ulat sagu. Jika kalian traveling ke Papua jangan lupa untuk mencicipi makanan khas yang satu ini, itupun jika Anda tidak merasa jijik.
Ulat sagu ini bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati. Selain terdapat pada pohon sagu binatang lunak ini juga dapat ditemui pada pohon kelapa yang sudah mati. Biasanya ulat sagu ini dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat. Makanan ini juga dipercaya mengandung vitamin yang tinggi. Mau mencicipi?
2. Belalang Goreng Khas Gunung Kidul
Kurang lengkap rasanya jika traveling ke Gunung Kidul namun tidak mencicipi kuliner khas daerah itu. Yap, Belalang Goreng menjadi menu kuliner ekstrim yang bisa kalian cicipi ketika mengunjungi kabupaten ini. Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar. Biasanya hewan ini digoreng hingga renyah baru dikonsumsi.
Menu ekstrim ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul. Tidak seperti kuliner ekstrim di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunung Kidul ini belalang goreng diolah beraneka rasa, ada pedas, manis ataupun original.
3. Paniki Santan Khas Manado
Sudah pernah mencicipi kelelawar atau kalong? Jika belum Anda bisa datang ke Manado, Sulawesi Utara untuk mencicipinya. Di sana ada satu makanan khas yang berasal dari daging kalong, namanya paniki. Paniki santan sendiri adalah hidangan kuah santan berbahan utama daging mamalia yang aktif di malam hari tersebut.
Karena orang Manado suka pedas maka kuliner satu ini sudah pasti dipenuhi dengan potongan cabai yang sangat banyak. Namun unsur pedas ini bukan semata-mata karena orang Manado suka pedas saja melainkan memiliki fungsi lain yaitu untuk menyamarkan aroma kelelawar yang cenderung sangat amis. Selain diolah menjadi sayur santan yang pedas biasanya daging kelelawar juga disajikan dalam bentuk sate dan di goreng.
4. Ulat Bulu Khas Purworejo, Jawa Tengah
Menu yang satu ini berasal dai Purworejo, Jawa Tengah. Warga di sana sudah biasa mengkonsumsi makanan satu ini. Ulat bulu menjadi makanan yang biasa di konsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Ulat bulu yang dikonsumsipun bukan sembarang ulat bulu lho melainkan dari famili Lyman Tridae dan ulat pohon turi.
Penyajiannya bisa langsung digoreng ataupun di sate. Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Manurut orang yang sudah mencicipinya rasa dari ulat ini enak dan gurih. Apa kalian penasaran untuk ikut mencicipi menu kuliner yang satu ini?
5. Sate Biawak Khas Jawa
Kalian tahu biawak kan? Binatang melata yang rupanya menyerupai komodo dan biasa hidup di sungai atau rawa-rawa. Konon daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Caranya adalah dengan cara dibikin sate. Bahkan menu satu ini sudah menjadi obat tradisional Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiat sate biawak.
Makan daging biawak memang dapat menyembuhkan gatal-gatal pada kulit bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan. Banyak sekali orang yang suka makan sate biawak ini sebab dibanding makanan ekstrim yang lain daging biawak ini terlihat tidak menjijikkan apalagi sudah dalam bentuk sate pasti rasanya lezat.
6. Rujak Cingur Khas Surabaya
Jangan dikira karena namannya adalah rujak maka isinya aneka macam buah-buahan yang dipadu dengan sambal yang pedas ya. Bahan dasar makanan khas Surabaya ini adalah cingur atau hidung sapi. Jika ingin mencicipi jangan sekali-kali membayangkan hidung sapi ketika masih hidup karena kami yakin itu akan merusak selera makan Anda.
Bahan-bahan yang ada dalam seporsi rujak cingur antara lain lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang dan nanas. Bumbu yang digunakan sebagai sambalnyapun juga sangat khas yaitu terbuat dari petis udang dan cingur. Buat cita rasa yang sempurna nikmatilah rujak cingur bersama dengan kerupuk.
7. Jus Cacing Tanah Untuk Penambah Nafsu Makan
Pernah mengkonsumsi cacing tanah? Bagi yang pernah menderita penyakit tifus pasti sudah merasakannya meskipun tidak secara langsung. Cacing tanah memang memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tifus, selain itu juga berguna untuk obat penambah nafsu makan.
Caranya tentu tidak dimakan mentah-mentah ya, ada berbagai cara untuk mengkonsumsinya salah satunya dengan cara di jus. Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan jus. Merupakan resep turun temurun untuk obat buat anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya. Nafsu untuk mencobanya?
8. Tikus Panggang Ala Minahasa
Yuk kita pergi ke Minahasa dan mencicipi kuliner ekstrim di sana berupa tikus panggang. Konon bagi yang sudah mencicipinya rasanya lezat seperti ayam bakar lho, Anda percaya? Tikus-tikus ini diolah dengan cara di panggang dengan diolesi mentega sehingga disebutlah dengan nama tikus panggang mentega.
Jangan negative thinking dulu ya sebab tikus-tikus yang di masak ini bukan dari jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah kalian atau ditangkap dari got-got yang kotor. Tikus-tikus tersebut di tangkap dari hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah-sampah manusia.
9. Lawar Bali Makanan Tradisional Bali
Kuliner yang satu ini jikapun rasanya enak namun tidak direkoendasikan bagi mereka yang memeluk agama islam sebab bahan bakunya dari daging babi. Makanan tradisional khas Bali yang disebut Lawar ini berbahan dasar daging babi, darah babi yang masih segar, parutan kelapa dan bumbu-bumbu rempah lainnya.
Pada awalnya hidangan ini hanya khusus untuk disajikan pada upacara adat maupun keagamaan. Namun kini hidangan ini telah menjadi menu yang disajikan di hotel berbintang di Bali. Bentuknya mirip dengan makanan khas Jawa bernama trancam hanya saja ada tambahan daging babi cincang, darah babi, sayuran dan parutan kelapa.
10. Pakasam Makanan Khas Suku Banjar
Pernah makan makanan yang dibiarkan selama berminggu-minggu terlebih dahulu sebelum dikonsumsi? Mungkin sebagian dari kita menganggapnya sebagai makanan yang busuk namun lain halnya jika di Banjar, Kalimantan Selatan. Suku Banjar menjadikan makanan ini sebagai menu khas sukunya.
Namanya adalah Pakasam yaitu produk bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam. Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama dua hari. Kemudia dibubuhi sumber bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu, gunanya agar ikan berfermentasi. Barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi.
Dari sekian banyak menu kuliner asal Indonesia daftar tersebut adalah beberapa jenis kuliner ekstrim dan menjijikkan bagi orang awam yang tidak pernah mengkonsumsinya. Bagaimana dengan Anda setelah membaca ulasan kuliner menjijikkan tersebut, makin penasaran untuk mencicipinya?