Sebutan Cirebon tak lain adalah kota Udang, hingga pemerintah Cirebon memakai logo dengan lambang udang. Namun tak selamanya kuliner khas Cirebon terbuat dari udang-udangan sesuai dengan julukan. Memang perairan Cirebon sangatlah mudah mendapatkan udang laut hingga udang tawar. Letak geografisnya yang dilalui oleh enam sungai ini dan perairan Cirebon bebas dari limbah membuat udang lebih cepat berkembang biak.
Baca juga : Kedung Jembar Malang, Air Terjun eksotis Bagaikan Green Canyon mini
Bahkan sebelum berdirinya kesultanan Cirebon sudah berdri kerajaan dengan nama Pakungwati yang berarti udang. Pada zaman penjajahan Belanda pun pengukuhan daerah cirebon ini sudah dijuluki kota Udang. Namun bergulirnya waktu ketika tahun 1980 udang mulai menipis dan perlahan hilang.
Stok udang kian menipis sebagai bahan baku makanan utama karena mulai terkontaminasi limbah pabrik dan rumah tangga. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga kuliner berbahan baku udang. Hingga akhirnya sangat jarang konsumen mencari lantaran harga mulai naik drastis. Nah peralihan ke makanan berbahan baku non udang mulai marak di Cirebon seperti ulasan dibawah ini.
Empal Gentong
Empal Gentong adalah makanan populer masyarakat Cirebon dan menjadi paling terkenal di kota ini hingga menjadi makanan khas Cirebon. Biasanya empal gentong dijajakan dengan menggunakan kuali dari tanah liat. Aromanya kian menggugah selera karena dipanaskan dengan menggunakan kayu bakar.
Kuah kuning empal gentong sangat nikmat, memberikan rasa gurih kaldu sapi. Isiannya daging sapi pilihan yang lembut dan beberapa aneka jeroan. Bagi yang suka jerohan mungkin pilihan kuliner ini menjadi tujuan utama. Sangat lezat!
Nasi Jamblang
Saat ke kota Cirebon selain empal Gentong traveler biasanya mencari Nasi Jamblang. Nasi ini menyerupai nasi uduk atau nasi kucing namun ciri khas nasi ini dibungkus dengan daun jati. Asal usul nasi yang lezat untuk sarapan ataupun makan siang ini berasal dari Desa Jampang, Kabupaten Cirebon. Karena unik dan juga murah, nasi jamblang akhinya populer dan menyebar ke seantero Cirebon.
Lauknya sangat beragam, mulai dari ikan asin, sate kerang, perkedel, tahu sayur, tempe, aneka pepes, ayam goreng dan lauk yang paling khas seperti tumis cumi hitam dan paru goreng yang renyah dan gurih.
Docang
Docang terbuat dari beras yang dijadikan lontong, ditambah tauge, dan parutan kelapa serta ditambah daun singkong. Untuk kriuknya ditambah taburan kerupuk seperti sayur oncom. Rasa lezat ini terdapat kuah yang ditaburi dengan parutan kelapa muda. Dan disajikan ketika hangat agar kelezatan rasa sangat nikmat.
Tahu Gejrot
Mungkin traveler sudah biasa dengan kuliner tahu gejrot. Kamu bisa menemukan diberbagai kota besar di nusantara. Namun makanan inis ejatinya khas kota Cirebon dimana tahu dipotong agak kecil kemudian disiram kuah yang berbumbu cabe, bawang putih, bawang merah, dan gula. Disajikan dalam piring kecil dengan kuah berasa manis, asam, dan pedas.
Tahu yang digunakan bukan sembarang tahu, penjual biasanya memakai tahu sumedang yang bertekstur lembut. Cara memakannya, dengan menggunakan tusuk gigi, karena ukuran potongannya yang kecil-kecil.
Sate Kalong
Jangan salah arti ya teman traveler. Sate ini bukan berasal dari daging kelelawar atau kalong. Daging yang digunakan terbuat dari daging kerbau dan dijual hanya malam hari. Karena dijual ketika malam hari saja maka dinamakan sate kalong. Rasanya unik dan berbeda dari sate lainnya. Salah satu rasa khas sate kalong adalah rasanya yang manis.
Bagi yang suka pedas tinggal mencocolkannya pada sambal pedas. Bentuk satenya pun dibuat berbeda dengan potongan daging kerbau yang panjang. Next