Indonesia memang kaya akan kulinernya, tapi ada beberapa jenis makanan yang mengalami kepopuleran musiman khususnya di bulan suci Ramadan. Makanan-makanan khas ini bukan berarti tidak diproduksi di hari biasa namun karena kemunculannya terlanjur identik dengan bulan puasa maka saat ramadan tiba kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh warga.
Baca juga : Kedai Judes Bermenu Jepang, Tidak Sampai 100 Ribu Makan Puas Kantong Aman
Kuliner ini kemudian dikenal sebagai kuliner khas Ramadan. Beberapa adalah jenis makanan yang biasa ditemukan pada hari-hari biasa namun sebagian lainnya memang hanya dibuat dalam jumlah banyak dan dijual saat ramadan saja. Dikumpulkan Travelingyuk inilah 10 makanan khas yang kehadirannya paling ditunggu di bulan puasa.
1. Kolak
Makanan yang muncul secara masif di bulan puasa dan diperjual belikan secara luas adalah menu-menu takjil atau makanan pembuka untuk berbuka puasa. Jargon berbuka dengan yang manis telah menancap di mindset orang sehingga menu-menu makanan manis banyak dijual menjelang waktu berbuka.
Salah satu yang paling banyak dijumpai adalah kolak. Kolak merupakan makanan asli Indonesia yang menggunakan bahan dasar pisang ataupun ubi dengan campuran gula dan santan. Makanan ini bisa dibuat kapan saja namun terasa makin spesial jika dihidangkan saat puasa sebagai menu pembuka. Tak heran jika ada rasa kurang lengkap jika kolak tidak ada di deretan menu yang tersaji di meja makan saat berbuka puasa.
2. Cendol
Nasibnya sama dengan kolak, cendol yang dibuat dari bahan utama tepung beras ini juga terasa spesial jika dihidangkan pada saat berbuka puasa. Banyak orang yang embeli cendol sebagai menu berbuka, padahal jika diperhatikan minuman cendol yang biasanya dibuat dawet ini banyak dijual di hari biasa namun animo warga untuk membelinya tidak sebesar saat bulan puasa.
Cendol adalah minuman khas Jawa Barat yang dibuat dari tepung beras dan dicampur dengan gula merah, santan dan es batu. Warna cendol beraneka macam, ada yang hijau, merah muda, dan warna dasar putih. Kehadiran cendol kian mempercantik tampilan minuman dan yang pasti rasanya sungguh segar.
3. Cincau
Selain cendol dalam membuat dawet biasanya juga ditambahkan dengan cincau. Warga Indonesia tentu tidak asing dengan nama makanan ini. Cincau adalah makanan berupa agar-agar yang dibuat dari dedaunan. Bukan sembarang daun tapi daun dari spesies tanaman Mesona.
Cincau sendiri dibedakan menjadi dua yaitu cincau hijau dan hitam. Cincau hijau banyak dijumpai di berbagai daerah. Di hari biasa cincau hijau sering ditemukan pada minuman dawet ayu. Sedangkan cincau hitam atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama “janggelan” memiliki tekstur yang lebih kenyal.
4. Kolang Kaling
Makanan khas satu ini sangat identik dengan puasa yaitu kolang kaling. Makanan yang terbuat dari biji pohon aren ini memiliki rasa yang kenyal dan rupa transparan. Kadang agar menarik kolang kaling diberi pewarna. Meski rasa aslinya adalah tawar namun kolang kaling memiliki kandungan gizi yang lumayan tinggi, ada protein, karbohidrat dan serat kasar.
Saat bulan puasa kolang kaling akan diolah menjadi menu berbuka yang lezat. Kolang kaling bisa dicampurkan ke dalam sirup, air gula, atau menjadi campuran kolak hingga es buah. Bagi sebagian orang rasanya ada yang kurang jika berbuka tanpa ada kolang kaling.
5. Kurma
Makanan satu ini bukan makanan khas Indonesia melainkan dari Timur Tengah. Tapi makanan ini cukup familiar bagi warga Indonesia khususnya menjelang Ramadan hingga lebaran. Makanan ini adalah buah kurma, buah yang disunahkan Rasulullah sebagai menu berbuka puasa.
Ukurannya yang kecil dan manis ternyata menyimpan banyak manfaat buat tubuh. Buah kurma bisa menjaga kesehatan tulang dan gigi, mengurangi reaksi alergi, mencegah pembekuan darah, mengatasi anemia hingga mencegah serangan jantung dan stroke. Kurma hampir selalu ada di meja makan pada bulan puasa.
6. Sate Susu
Berpindah ke makanan berat, ada sate susu yang menjadi makanan khas Ramadan di Bali. Warga muslim di Bali menjadikan menu satu ini sebagai andalan untuk berbuka puasa. Katanya sate susu bisa menambah stamina layaknya orang yang minum susu.
Sate susu kian lezat saat dihidangkan bersamaan dengan sambal plecing khas pulau Dewata. Kandungan gizinya yang tinggi dan dipercaya cepat memulihkan tenaga membuatnya banyak disukai sebagai menu berbuka. Di rumah makan sate susu dijual dengan harga dikisaran 15-20 ribu rupiah per porsi.
7. Kicak
Kicak adalah jenis makanan khas yang bakal sulit sekali ditemukan di luar bulan puasa. Makanan ini berasal dari keraton Yogyakarta dan menjadi salah satu sajian khas di bulan suci ini. Jika mau mencicipinya traveler bisa membeli di pinggir jalan, khususnya di daerah Kauman yang memang menjadi asal muasal jajanan ini.
Kicak adalah makanan yang diolah dari beras ketan. Pembuatannya hampir sama dengan membuat jadah. Setelah tanak kicak akan disajikan dengan kelapa parutan dan potongan buah nangka. Bisa kalian bayangkan betapa harumnya bau kicak dengan potongan nangka ini. Rasanya pun pasti menggoyang lidah.
8. Ketan Bintul
Menu makanan khas Ramadan ini sangat heritage alias kuno sekali namun kehadirannya sangat dinantikan. Adalah ketan bintul, makanan khas dari Kota Serang, Banten yang telah menjadi menu khas ramadan sejak abad kelima belas. Ketan bintul adalah makanan yang terbuat dari nasi ketan yang dihaluskan dan disajikan bersamaan dengan potongan daging sapi dan gulai.
Ketan bintul menjadi makanan favorit dari Sultan Maulana Hasanuddin. Ketan bintul makin lengkap dan nikmat saat bagian atasnya ditaburi dengan serundeng. Makanan ini nih yang hanya bisa dijumpai saat bulan puasa. Di luar itu mendapatkannya sangat sulit atau bahkan tidak ada jika tidak membuat sendiri.
9. Gorengan
Gorengan adalah makanan atau camilan yang umum ditemukan di seluruh pelosok negeri. Kehadirannya pun mudah dijumpai di hari biasa. Banyak penjual yang menjajakannya di pinggir jalan. Gorengan ada bermacam-macam, mulai dari tempe, tahu, pisang, ubi, bakwan dan masih banyak lagi.
Meski tergolong makanan mainstream tapi saat Ramadan tiba makanan ini berubah menjadi menu spesial baik untuk lauk berbuka hingga camilan setelah tarawih. Gorengan memang paling lezat dimakan saat masih hangat dengan ditemani cabe rawit atau sambal korek.
10. Mie Glosor
Bagi warga Bogor ada satu menu yang paling ditunggu di bulan ramadan yaitu Mie Glosor. ramadan di Kota Hujan memang sangat identik dengan makanan khas satu ini. Kemunculannya yang langka hanya di bulan puasa membuat banyak orang penasaran untuk mencicipi saat Ramadan tiba.
Sepintas mie glosor tak jauh beda dengan mie pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah bahan bakunya yang terbuat dari tepung sagu dengan tambahan kunyit untuk memunculkan warna kuning. Mie glosor paling sedap disajikan bersamaan dengan sambal kacang yang pedas dan ditemani dengan lauk bakwan hangat.
Bagaimana dengan daerahmu, makanan khas apa yang paling banyak ditunggu di bulan puasa seperti sekarang? Next