Restoran-restoran di Jepang biasanya menampilkan menu mereka dalam sebuah daftar yang tercetak dalam bahasa Jepang saja sehingga banyak wisatawan yang tidak tahu bentuk dari menu yang tertulis itu. Namun kini beberapa restoran di sana melakukan inovasi baru dengan memajang menu restoran mereka di lemari kaca yang dipajang di depan rumah makannya.
Baca juga : Ajaib, Ada Sumber Air Panas di Pantai Selandia Baru
Makanan-makanan seperti sushi, mie, burger, sup dan es krim menjadi pajangan yang rapi di setiap lemari display sebuah restoran di Jepang. Tapi makanan-makanan ini tidak untuk dimakan, tidak peduli seberapa menarik bentuk makanan ini karena mereka semua terbuat dari plastik. Keren abis!
Replika makanan ini sungguh sangat mengejutkan karena bentuk dan rupa mereka sangat mirip dengan aslinya. Sengaja dibuat sangat mirip dengan tujuan agar wisatawan dapat melihat dengan jelas menu apa saja yang akan di masak para koki di restoran tersebut. Dengan begitu tamu asing dapat mudah memesan makanan yang diinginkannya dengan cara cukup menunjuk replika makanan yang ditampilkan itu.
Makanan palsu ini akan menunjukkan kepada pelanggan dengan tepat apa yang akan mereka dapatkan dari segi bentuk, ukuran dan warna. Meski demikian untuk membuat satu set replika makanan, sebuah restoran harus mengeluarkan dana sekitar satu juta yen atau kurang lebih Rp. 100 juta.
Replika makanan ini sudah ada sejak 1917 yang mana pada saat itu hanya digunakan sebagai dekorasi rumah. Orang-orang Jepang menyebutnya Sampuru. Kebiasaan membuat Sampuru ini kemudian memunculkan ide bagi pengusaha rumah makan untuk menggunakannya di restoran sebagai daya tarik pelanggan.
Jika kebetulan sedang di Tokyo dan Anda berminat mendapatkan replika makanan ini sebagai oleh-oleh, kunjungi Kappabashi-dori sebuah jalan di Tokyo yang terletak antara Ueno dan Asakusa. Di sana banyak dijual souvenir replika makanan yang dapat kalian gunakan sebagai oleh-oleh. Next