Kuliner pedas telah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Kalau liburan di tempat yang terkenal dengan penganan pedasnya, Teman Traveler penasaran untuk cobain kan? Sajian berbumbu cabai melimpah dapat ditemukan di beberapa negara, mulai dari Benua Asia sampai Amerika. Inilah 10 makanan pedas di dunia versi The Daily Meal.
Baca juga : Ada Gerbong Kereta Khusus Untuk Cari Jodoh Nih, Berminat?
Jerk Chicken, Jamaika
Jerk Chicken merupakan makanan pedas dunia tepatnya dari Jamaika, sebuah negara di Kepualuan Karibia, Amerika Tengah. Bahan utama kuliner ini adalah ayam terutama bagian paha. Nah yang membuat makanan ini bercitarasa pedas adalah bumbunya yang menggunakan scotch bonnet alias cabai merah Karibia atau habanero.
Cabai tersebut mempunyai skala kepedasan mulai dari 80 ribu unit Scoville. Cabai rawit di Indonesia punya ukuran sekitar 30 ribu unit Scoville.
Kimchi Jjigae, Korea
Teman Traveler tentu tahu atau bahkan pernah menjajal kimchi, fermentasi sawi khas Korea. Nah terdapat 2 jenis kimchi yang pedas dan putihan. Kalau suka pedas nampol, bisa nih cobain kimchi jjigae alias sup kimchi. Rasanya lebih pedas karena teknik memasaknya adalah dengan direbus cukup lama dengan cabai merah. Sehingga bumbunya meresap. Nah terbayang kan betapa pedasnya?
Neua Pad Prik, Thailand
Neua Pad Prik atau disebut juga “Thai pepper steak” merupakan penganan dengan bahan utama daging sapi. Teknik memasaknya cukup sederhana yaitu dengan ditumis. Pecinta makanan pedas bisa mencoba kuliner yang menggunakan bird’s eye chiles yang pedasnya sekitar 4 kali cabai rawit Indonesia.
Otak-otak, Indonesia
Makanan pedas di dunia selanjutnya berasal dari Indonesia yaitu otak-otak. Kuliner ini berbahan utama ikan dan tepung tapioka yang adonannya dibungkus daun pisang, lalu dikukus atau dibakar. Pedasnya muncul dari campuran lengkuas yang rasanya mirip lada ditambah caba rawit. Walau begitu, penganan ini tetap enak dinikmati.
Papa a la Huancaina, Peru
Papa a la huancaina merupakan makanan pedas di dunia tepatnya berasal dari Peru, sebuah negara di Amerika Selatan. Kuliner ini berbahan kentang, telur rebus, disiram saus kuning. Teman Traveler jangan terkecoh dengan warnanya ya. Sebab sausnya mengandung aji amarillo peppers alias cabai rawit kuning khas Peru ditambah habanero. Perpaduan dua jenis cabai tersebut cukup membuat mulut kepedasan kalau makan papa a la huancaina.
Phaal Curry, Restoran India di Birmingham
Phaal Curry ini berawal dari sebuah sajian di restoran India di Birmingham, Inggris. Penganan ini berbahan dasar daging, bisa ayam, sapi, maupun babi. Jenis kari ini terbilang sangat pedas karena campuran scotch bonnet dan habanero dengan skala mencapai 350 ribu unit Scoville. Sekitar 11 kali pedasnya cabai rawit.
Sik Sik Wat, Etiopia
Sik Sik Wat merupakan tumis kental khas Etiopia berbahan dasar daging sapi. Dicampur dengan saus yang terdiri dari cabai, paprika, dan fenugreek alias kelabat merupakan bumbu herbal. Nah perpaduan tersebut menghasilkan citarasa pedas yang nikmat.
Sichuan Hotpot, Tiongkok
Sudah bukan rahasia lagi kalau Tiongkok mempunyai beragam kuliner pedas, seperti hotpot Sichuan. Kuliner ini disajikan dalam mangkok logam besar yang diletakkan di atas kompor portabel, untuk menjaga kehangatannya. Mangkok tersebut ada yang dibagi dua bagian, satunya pedas sedangkan lainnya cenderung gurih. Ada pula yang hanya menyediakan kuah pedas dengan bumbu cabai semua.
Tom Yum Goong, Thailand
Tom Yum Goong merupakan sup bercitarasa pedas asam asal Thailand. Kuliner ini umumnya berbahan dasar udang dengan campuran cabai rawit Thailand. Penganan yang disajikan dalam keadaan panas, menambah sensasi ‘terbakar’ ketika disantap. Tom Yum Goong pun bisa ditemukan di beberapa restoran Thailand di Indonesia.
Vindaloo, India
Vindaloo merupakan penganan sejenis kari dari India yang punya cita rasa super pedas. Kuliner berbahan dasar daging ayam, sapi, maupun babi ini dicampur dengan cabai Kashmir. Bahkan ditambah juga dengan bhut jolokia alias cabai setan yang punya unit kepedasan sekitar 1 juta unit Scoville. Wah kalau makan ini harus sedia banyak susu dan air mineral nih.
Teman Traveler pecinta kuliner pedas boleh saja menjajal makanan pedas di dunia tersebut. Namun tetap sesuaikan dengan kemampuan ya. Jangan sampai nih gagal liburan gara-gara sakit perut. Ada yang sudah pernah kamu coba? Next