Berbicara mengenai Sumatera Barat pastinya tidak jauh dari kuliner rendang. Benar! Rendang adalah makanan khas Nusantara khususnya kota Padang yang terkenal hingga ujung dunia. Biasanya rendang ini hadir paling terdepan di menu masakan Padang. Saking populernya, dimanapun kamu berada, warung ini selalu mudah ditemui.
Baca juga : Kwetiau Medan di Surabaya yang Nikmatnya Juara, Nggak Cukup Seporsi
Kini masakan khas nusantara ini tidak hanya dinikmati oleh warga lokal saja, namun diberbagai negara masakan padang kerap kali ditemui. Cita rasa masakan padang sangat kentara terasa dari rempah-rempah pilihan khas nusantara yang membuat lidah tak pernah berhenti emngunyah.
Selera Lidah Nusantara
Pedas memang identik dengan masakan Indonesia, dan pastinya tidak pernah luput dari segala menu masakan Padang. Tanpa rasa pedas, jiwa tidak semangat, dan pastinya lidah terasa kelu. Sebagai bahan utama pedas adalah cabai, dan Indonesia adalah tempat bertumbuhnya cabai yang sangat subur sehingga mempengaruhi segala aspek kuliner. Hingga pemberian rasa pedas membudaya hingga sekarang.
Bikin Ketagihan
Masakan Padang memang bikin ketagiahn banyak orang. Bagaimana tidak, lauk pauk yang dibumbuhi dengan bumbu lengkap sehingga rasa dan aromanya tetap terbaik dari masakan lainnya. Rendang salah satunya, kuliner ini diklaim masuk 50 makanan terlezat didunia.
Harganya pun sangat ramah dikantong, satu porsi masakan padang biasa dibanderol mulai dari Rp. 15.000 per porsi. Dengan harga semurah itu sudah membuat mu kenyang. Kebanyakan warung masakan padang menggratiskan air teh tawar panas tanpa gula.
Sajian Menu yang Beragam, Hingga Porsi Jumbo
Serasa bukan hanya warung tegal saja yang menyuguhkan anekaragam pilihan lauk pauk. Masakan Padang juga banyak pilihan menunya. Mulai dari Rendang, Kare ayam, ayam goreng, berbagai ikan laut dan tawar, tahu tempe, telur balado dan goreng, udang peyek, berbagai sayuran santan dan masih banyak lagi.
Penyajian pun sangatlah cepat, biasanya pelayan akan menumpuk piring-piring lauk di kedua lengannya seolah beraktrasi. Pada masa penjajahan banyak orang Belanda memilih makan langsung di restoran sedang warga lokal lebih memilih dibungkus. Dengan sengaja, pemilik restoran membungkus porsi nasi lebih banyak agar bisa dinikmati seluruh keluarga dirumah.
Ada juga yang sering meminta tambahan nasi ketika makan direstoran, dan masih banyak lagi asumsi dibalik penyajian nasi padang yang memiliki banyak filosifi. Next