Tak perlu bingung mencari tujuan untuk berwisata. Akhir pekan adalah waktu terbaik untuk merefreshkan diri dari segala rutinitas pekerjaan yang membuat beban makin besar. Setelah bekerja semingguan penuh, rasanya tubuh kamu perlu dimanjakan dengan sedikit berlibur. Bagi kamu yang mendiami kawasan Banjar, Kalimantan Selatan mungkin tidak asing lagi dengan Pasar Terapung di Kuin dan Lok Baitan. Salah satu destinasi andalan Kalimantan Selatan ini selalu dikunjungi oleh traveler dari penjuru nusantara bahkan mancanegara.
Baca juga : Pantai Pelangi Jogja, Melihat Langsung Para Tukik yang Lucu
Sisi lain, ketika berkunjung ke Banjar, sangat disayangkan bila tidak menikmati wisata religi yang tengah menjadi ikon kota Banjar ini. Berbagai deretan masjid bersejarah seperti Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Jami Sungai Jingah, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Tuhfaturroghibin, dan Masjid Syekh Abdul Hamid Abulung. Deretan masjid tersebut ternyata ada salah satu masjid yang sangat unik. Pasalnya seluruh bangunan terbuat dari bambu.
Masjid dengan nama Bambu KH Abdul Qadir Hasan memiliki tampilan sangatlah unik, jika kamu melihat dari sisi samping maka akan terlihat seperti kapal sedang berlayar. Jika dilihat dari arah jalan raya, kamu akan melihat masjid ini layaknya gedung Opera Sydney hanya saja warna masjid identik dengan cokelat.
Lokasi Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan ini berada di Desa Kiram, Kecamatan Intan Kbupaten Banjar. Sekitar 25 kilometer dari pusat Banjarbaru, dan sekitar 55 kilometer dari pusat Ibukota Kalimantan Selatan. Meski terbuat dari bambu, penopang utama dari masjid ini adalah pipa besi, jadi jangan khawatir akan ketahanannya. Kekokohannya sudah teruji sangat baik dan mampu menampung banyak jemaah dengan total jamaah hingga 300 orang.
Masjid ini terdiri dari dua lantai dengan lantai dua sebagai ruang utama seluas 15 x 15 meter dengan semua material terbuat dari bambu. Sedangkan untuk lantai 1 atau lantai dasar digunakan sebagai tempat wudhu dan toilet. Ide unik dari arsitektur masjid bambu ini diambil dari Balanting bambu yang terdapat di wisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Bentuk gaya arsitektur layaknya jukung atau sejenis kapal khas Banjar. Next