Pasuruan ternyata punya masjid yang lumayan unik. Bentuknya tak seperti masjid biasa, justru kental dengan beragam ornamen ala Tiongkok. Berada di jalan utama Malang-Surabaya, Masjid Cheng Hoo Pasuruan memang terlihat begitu mencolok. Penasaran? Yuk, simak ulasannya.
Baca juga : Sudestada Jakarta, Spot Baru Tawarkan Interior Industrial-Rustic ala Argentina
Masjid Kebanggaan Pasuruan
Konsep bangunan yang begitu unik membuat masjid ini menarik perhatian siapapun yang melintas. Jika melewati Jalan Raya Kasri, Kecamatan Pandaan, Teman Traveler dipastikan bakal terpukau dengan uniknya Masjid Cheng Hoo. Tempatnya juga sangat strategis, berada di jalan utama Malang-Surabaya.
Bangunan peribadatan ini berada tak jauh dari Taman Safari Indonesia dan kawasan wisata Tretes. Puluhan kendaraan pribadi dan bus pariwisata yang memadati lahan parkir di sekitarnya adalah pemandangan biasa. Yap, masjid ini juga sekaligus berfungsi sebagai tempat wisata dan istirahat para wisatawan. Bahkan jika memasuki musim liburan, destinasi ini bakal sangat padat. Tak kalah dibanding objek wisata lain.
Bukan Satu-satunya
Masjid Cheng Hoo Pasuruan bukan satu-satunya di Indonesia yang didedikasikan untuk Laksamana Cheng Hoo. Teman Traveler juga bisa menemukan masjid serupa di Surabaya dan Palembang. Semuanya dihiasi ornamen khas Tiongkok, dengan permukaan dinding didominasi warna merah.
Menilik sedikit kisah hidup Laksamana Cheng Hoo, beliau adalah seorang pelaut asal Tiongkok yang sekaligus merupakan pemeluk Islam. Beberapa dokumen sejarah mencatat ia telah lakukan penjelajahan keliling dunia sebanyak tujuh kali, antara 1405 sampai 1433. Ia juga memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara.
Sosok Murah Hati
Memasuki bagian depan masjid, Teman Traveler akan disambut Prasasti Muhammad Cheng Hoo. Di situ tertera penjelasan singkat mengenai sosok sang laksamana. Disebutkan bahwa ia merupakan keturunan etnis ‘Hui’ yang berasal dari Xi Yu (Bukhara di Asia Tengah, kini termasuk Provinsi Xinjiang).
Disebutkan bahwa salah satu nenek moyangnya adalah Zaidinsyeh Syamsuddin, seorang raja di Xian-Yang, Yunnan. Kakek Cheng Hoo sendiri bernama Medina dan ayahnya Myrikin, tercatat telah menunaikan ibadah haji. Keduanya lantas dihormati dengan panggilan ‘Hazhi’ atau ‘Haji’. Ayah Cheng Hoo juga dikenal sebagai sosok yang sangat murah hati.
Itulah sekilas ulasan mengenai Masjid Muhammad Cheng Hoo. Jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Pasuruan, jangan lupa mampir ke sini ya. Saksikan sendiri betapa uniknya bangunan masjid yang hampir 90 persen arsitekturnya bernuansa Tiongkok. Selamat liburan! Next