Berdiri megah di atas lahan seluas 93.200 meter persegi, Masjid Istiqlal tak hanya tawarkan pesona keindahan arsitektur bangunan. Bangunan ibadah ini juga menyimpan sejarah monumental sebagai lambang kemerdekaan Indonesia, lho.
Baca juga : Akomodasi Sekitar Pasar Lempuyangan, Liburan Sambil Kulineran yanng Bikin Kenyang!
Masjid Istiqlal juga tercatat sudah beberapa kali dikunjungi sejumlah tokoh dunia. Bangunan megah di Jalan Taman Wijayakusuma, Jakarta Pusat ini sempat disambangi Bill Clinton, Barrack Obama, Pangeran Charles, Angela Markel, Recep Tayyip Erdogan, Muammar Gaddafi, Ashraf Ghani, hingga Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Lantas, pesona dan kisah sejarah apa saja yang dipunya oleh masjid terbesar di Asia Tenggara ini? Yuk, simak penelusuran saya selama di Masjid Istiqlal, Teman Traveler.
Renovasi Pertama Kali
Sejak beroperasi tahun 1978, Masjid Istiqlal diketahui belum pernah menjalani proses renovasi. Demi menjaga agar bangunannya tak termakan usia, pemerintah mulai lakukan proses renovasi untuk pertama kali sejak Mei 2019 lalu.
Diperkirakan proses renovasi ini bakal memakan waktu setidaknya 10 bulan. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digunakan kabarnya bakal mencapai Rp465 miliar. Luar biasa ya Teman Traveler?
Karya Arsitek Kristiani dari Batak
Teman Traveler yang pernah singgah ke Masjid Istiqlal mungkin sempat mendengar sosok arsitek di balik kemegahannya. Yap, bangunan ibadah satu ini ternyata merupakan karya seorang keturunan Batak beragama Kristiani.
Arsitek yang dimaksud adalah Frederich Silaban. Beliau memenangkan kontes membuat desain masjid yang diadakan pada 1955. Mengusung tema Ketuhanan, Frederich berhasil mengalahkan 29 peserta lain yang turut meramaikan kontes.
Pemilihan Lokasi
Menurut sejarah mulanya Mohammad Hatta menginginkan masjid berdiri di kawasan Tanah Abang. Pada masa itu daerah tersebut merupakan tempat bermukimnya masyarakat muslim dan keturunan Arab. Namun demikian, justru ide Soekarno yang dipakai. Masjid pun akhirnya didirikan berdekatan dengan Gereja Katedral di kawasan Pasar Baru.
Soekarno kala itu ingin mempersatukan seluruh umat beragam di Indonesia, khususnya di Batavia (nama lama Jakarta). Minimal dari tempat ibadahnya lebih dulu. Pembangunan Istiqlal sendiri memakan waktu 17 tahun, terhitung dari era kepemimpinan Soekarno pada 1961 hingga masa Soeharto pada 1978.
Gaya Arsitektur
Dalam Bahasa Arab, Istiqlal berarti kemerdekaan. Kata ini dipilih untuk merepresentasikan kemerdekaan Indonesia. Untuk arsitekturnya, bangunan ibadah ini mengadopsi arsitektur Islam modern Internasional, dengan memadukan gaya bangunan Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa.
Bentuk-bentuk geometri sederhana yang didesain Frederich Silaban seperti kubus, persegi, dan kubah bola raksasa, bertujuan menimbulkan kesan agung dan monumental. Bagaimana menurut Teman Traveler, keren banget bukan?
Detail Bangunan
Kubah masjid ini berdiameter 45 meter, bisa Teman Traveler nikmati dari kejauhan. Angka tersebut melambangkan tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Sementara itu, penyangganya terdiri dari 12 buah pilar berukuran besar. Kali ini angkanya melambangkan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 12 Robi’ul Awal.
Dari teras raksasa di salah satu sisi bangunan utama masjid, Teman Traveler akan melihat menara masjid setinggi 6.666 sentimeter. Struktur ini melambangkan jumlah ayat dalam Alquran. Lokasi ini juga kerap digunakan jamaah masjid untuk beribadah jika ruangan dalam sudah terisi penuh.
Itulah sedikit pengalaman saya menyaksikan secara detail megahnya Masjid Istiqlal. Bagaimana Teman Traveler, sungguh mengagumkan bukan? Jika kalian sedang keliling wisata Jakarta, jangan lupa sempatkan mampir ke sini ya. Next