Indonesia semalam dirundung kekhawatiran, karena Maluku Utara diguncang gempa. Parahnya lagi, gempa berkekuatan 7,1 SR tersebut berpotensi tsunami dan peringatannya baru dicabut tadi pagi. Terlepas dari itu, ternyata ada beberapa mitos gempa yang beredar di sejumlah daerah. Kira-kira, apa saja mitos yang dimaksud? Simak ulasan di bawah ini.
Baca juga : Desa Tanimbar Kei, Mengenal Adat Budaya Maluku
1. Dewa Anantaboga yang Sedang Marah
Mitos pertama yang dipercaya oleh Suku Jawa adalah gempa merupakan ulah dari Dewa Antaboga. Jadi, dewa berwujud naga ini sedang marah besar, sehingga membuat bumi berguncang. Untuk mengatasi hal ini, masyarakat Jawa di zaman dulu menabuh kentongan supaya masyarakat waspada. Kemudian mereka juga mengucapkan kukuh bakuh berulang kali agar rumah tidak roboh dan Dewa Antaboga berhenti marah.
2. Batu di Gunung Menjatuhkan Diri
Beda halnya dengan kepercayaan yang beredar di Suku Sunda. Di zaman dulu, mereka percaya bahwa gempa terjadi lantaran batu di gunung menjatuhkan diri. Namun, batu tersebut tidak sembarangan jatuh karena ia merasa dirinya dapat mengakibatkan bencana besar sehingga kehidupan manusia terancam.
Sayangnya, ada setan yang dianggap menjelma menjadi semut untuk melapor kepada batu kalau tidak ada lagi manusia di bumi. Sehingga batu menjatuhkan diri ke segala arah. Nah, dalam kondisi seperti ini, para manusia langsung berteriak aya aya aya untuk memperingati batu kalau masih ada penghuni di bumi.
Dewa yang Tinggal di Bawah Tanah Sedang Marah
Mitos tentang gempa lainnya ada di Pulau Nias. Masyarakat setempat percaya kalau gempa terjadi karena kemarahan dewa di bawah tanah kepada warga. Ini dikarenakan masyarakat telah melanggar suatu hukum adat bernama Fondrako.
Kalau sudah begini, masyarakat akan meneriakkan kata Biha Tua agar dewa tak marah lagi. Kemudian, warga juga menjalani sebuah ritual pemujaan, sebagai tanda pengakuan kesalahan dan mencegah gempa terjadi kembali.
Bumi Dipikul Manusia Raksasa
Masyarakat Dawan Timor yang berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, ternyata percaya bahwa bumi dipikul oleh seorang raksasa bernama Moa Hitu. Oleh karenanya, masyarakat setempat juga percaya kalau gempa terjadi lantaran Moa Hitu sedang memastikan apakah bumi masih ada penghuninya atau tidak. Untuk menjawabnya, para lelaki dari masyarakat dari Dawan Timor akan berteriak sekeras-kerasnya.
Itulah mitos tentang gempa yang beredar di sejumlah daerah. Untuk percaya atau tidaknya, bisa Teman Traveler sendiri yang menyimpulkan. Jadi, apa kalian pernah mendengar salah satu dari mitos di atas? Next