Situbondo merupakan salah satu kota di propinsi Jawa Timur yang menyimpan banyak wisata sejarah yang tak terlupakan. Salah satu tempat sejarah yang paling dikenal dari kalangan apapun adalah Panarukan. Siapa yang tak mengenalnya, sejarah terbesar melahirkan sebuah jalan utama di pulau Jawa yang membentang hingga 1000 km. Perjuangan yang tak terhingga sampai – sampai mengorbankan ribuan hingga ratusan ribu pejuang Indonesia kala itu, meskipun sampai sekarang menjadi jalur transportasi penting. Sebuah jalur panjang yang menyimpan banyak sejarah dan luka yang mendalam.
Baca juga : Wajib Dicoba Nih, Makan Sambil Main Air di Ketjeh Resto Klaten
Monumen 1.000 Km Anyer – Panarukan terletak di Wringin Anom Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo dan dekat dengan Jembatan Sibun. Dulu, tempat ini merupakan Tugu Perjuangan (1818) kemudian diganti dengan Tugu Udang (1990). Monumen yang dibangun sekarang ini adalah sebagai simbolis dari titik 1.000 Km yang sebenarnya yaitu terletak di barat pasar Panarukan, di rumah salah satu warga yang kini menjadi ruang dapur.
Di taman monumen ini terdapat delapan belas pilar dan berwarna putih yang berarti bahwa Situbondo lahir pada tahun 1818. Jika pilar ini dijabarkan akan terlihat seperti membentuk Gunung Putri Tidur. Barangkali bangunan ini terinspirasi dari lukisan Daedels bersama tugu 1.000 Km dengan latar Gunung Putri Tidur. Di sebelah timur taman monumen terdapat patung kecil. Barangkali menggambarkan seorang pribumi yang tampak lesuh dan trauma akan kesengsaraan dan kesedihan menjadi pekerja paksa pada pembangunan Jalan Raya Pos 1.000 Km.
Tujuan Daendels membangun Jalan Raya Pos Anyer hingga Panarukan itu untuk strategi dan meliter yaitu melindungi Jawa di bawah kekuasaan kolonial Belanda dari serangan Armada Inggris. Ujung timur Pulau Jawa merupakan kawasan penghasil produk-produk penting terutama hasil perkebunan dan pertanian sedangkan Panarukan merupakan tempat cadangan pangan dan persenjataan Bangsa Belanda.
Bangunan ini merupakan simbol dari ujung pembangunan jalan Daeldels yang wajib kita ketahui sebagai wisata sejarah. Dengan adanya tanaman bunga dan beberapa pohon di taman ini membuat monumen ini lebih asri dan indah. Memang tak ada warung yang berada tepat di area monumen, namun saat kamu ingin menginginkan minuman atau snack, warung makanan dan kelontong tersedia diseberang jalan lintas. Next