in , , ,

Mengenang Kekejaman PKI 1948 di Monumen Kresek Madiun

Monumen Kresek Madiun menjadi saksi kekejaman PKI
Monumen Kresek Madiun menjadi saksi kekejaman PKI

Madiun salah satu kota di Jawa Timur dengan suguhan khas camilan brem juga pecel. Hingga julukan kota pecel menjadi buming sampai penjuru nusantara. Tak heran kota ini terdapat Patung dengan simbol pecel sebagai ikon kota. Jadi untuk Teman traveler yang ingin menikmati makanan satu ini dengan mudahnya menemukan warung pecel. Tidak hanya makanan khasnya saja yang populer, namun Madiun juga dikenal dengan julukan Kampung Pesilat.

Baca juga : Imbas Pandemi, Waterboom di Bogor Berubah Fungsi Jadi Ternak Lele

Monumen Kresek Madiun menjadi saksi kekejaman PKI
Monumen Kresek Madiun menjadi saksi kekejaman PKI. Foto via tripadvisor.com

Berbagai keguruan pencak silat terdapat dikota ini dengan toleransi antar perguruan sangatlah tinggi. Disisi sejarahnya terdapat satu peristiwa yang selalu dikenang masyarakat Madiun atas kekejaman PKI kala itu. Peristiwa tersebut terjadi di tahun 1948 tepatnya di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Sebuah gerakan PKI yang menewaskan ratusan jiwa tak berdosa hingga para petinggi TNI yang terjadi hanya satu malam saja.

Guna mengenang peristiwa keji itu maka dibangunlah Monumen Kresek. Sebuah monumen yang dibangun sebagai gambaran atas kekejaman anggota PKI ditahun 1948. Monumen ini memiliki patung besar dengan tinggi kurang lebih 3,5 meter yang terdiri dari dua orang dengan posisi satu memegang golok yang hendak memenggal dan yang satunya lagi duduk dengan tangan terikat yang seolah posisi siap dipenggal. Dalam patung tersebut menggambarkan seorang bernama Muso yang sedang memenggal Kyai Husein.

Dinding sebelah monumen terdapat ukiran nama nama korban kekejaman PKI kala itu
Dinding sebelah monumen terdapat ukiran nama nama korban kekejaman PKI kala itu. Foto via optika.id

Didinding sebelah patung juga terdapat ukiran bertuliskan nama-nama korban kekejama PKI. Salah satunya yakni Kolonel Inf Marhadi yang memiliki pangkat tertinggi. Alasan besar inilah menjadikan nama Kolonel ini diabadikan dalam sebuah jalan di kota Madiun. Dari sejarah singkat diatas, jangan dikira sebagai tempat yang menyeramkan ya. Justru tempat ini sekarang menjadi destinasi wisata unggulan di Madiun.

Monumen Kresek ini dibangun sejak tahun 1987 yang diresmikan tanggal 10 Juni 1991 oleh Bapak Soelarso sebagai Gubernur Jawa Timur kala itu. Tidak hanya wisata sejarah saja, kawasan monumen Kresek seluas dua hektar ini biasanya digunakan untuk upacara hingga kegiatan para pelajar kota Madiun. Disekitar area monumen terdapat beberapa taman hingga area kuliner dan tempat camping ground. Begitu juga dengan kegiatan kepemudaan lainnya seperti napak tilas dan sejenisnya.

Area taman dan bermain disekitar Taman Monumen Kresek Madiun
Area taman dan bermain disekitar Taman Monumen Kresek Madiun. Foto via liputan6.com

Ketika libur akhir pekan, monumen Kresek ini menjadi tujuan wisata keluarga. Mereka para orang tua sengaja memperkenalkan wisata sejarah kepada buah hatinya untuk belajar sejarah atas kekejaman PKI kala itu. Selain itu beberapa fasilitas juga disuguhkan untuk pengunjung seperti pendopo yang dijadikan tempat beristirahat dan menikmati suasana, juga tersedia taman bermain dan area parkir yang luas.

Monumen Kresek yang berjarak 8 kilometer dari pusat kota Madiun ini memiliki tarif tiket sebesar Rp. 3.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Dan jam operasional Monumen mulai dari jam 5.00 hingga 17.00 WIB. Jika kamu ingin bermalam di area camping ground, maka bisa menghubungi petugas Monumen. Next

ramadan

Nikmatnya Berlibur diAtas 3 Kapal Pesiar Milik Indonesia, Yuk Coba!

Taman Puncak Bila Sidrap dengan icon baru yang keren

Sepeda Terbesar di Dunia Hanya di Taman Puncak Bila Sidrap