Sebelum tanggal 1 Oktober kita melalui 30 September, sebuah tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ada peristiwa berdarah di mana para jenderal dan petinggi tentara dibinasakan oleh tangan-tangan yang haus akan kekuasaan. Kita mengenalnya dengan kejadian Gerakan 30 September (G30S/PKI). Beberapa nama korban pasti tidak asing lagi di telingamu seperti Letnan Jenderal A. Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pire Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Susult Tubun. Turut meninggal juga Ade Irma Suryani, putri dari Jenderal A.H. Nasution.
Baca juga : 4 Gunung di Bogor, Cocok Untuk Trekking Dekat Jakarta
Biadabnya, mayat para jenderal tersebut dibuang dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya. Sebuah tempat yang saat ini menjadi lokasi berdirinya monumen pancasila sakti. Untuk mengukuhkan Pancasila sebagai idiologi bangsa dengan lambang Burung Garuda, di berbagai tempat lain di Indonesia juga banyak didirikan monumen serupa. Dan bertepatan dengan momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Travelingyuk telah menyuguhkan beberapa informasi tentang monumen tersebut. Simak ulasannya di bawah ini.
1. Monumen Pancasila Sakti
Monumen Pancasila Sakti, begitulah sebuah patung Garuda Pancasila yang di depannya ada patung-patung para jenderal yang gugur dalam mempertahankan idiologi bangsa saat peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Pembangunannya diprakarsai oleh Presiden ke-2 RI, Soeharto. Dengan harapan, agar bisa dijadikan sebagai pengingat bahwa ada segelintir orang yang sangat berjasa dan pantas dianggap sebagai Pahlawan Revolusi. Nama-nama mereka sudah kamu sebutkan sebelumnya. Tentu saja, para jenderal tersebut bukan hanya untuk diingat, tapi juga diteladani sikap dan keberaniannya.
Berada di lahan seluas 9 hektare, kawasan Monumen Pancasila Sakti tidak hanya berisi patung Garuda Pancasila dan para pahlawan, tapi juga berbagai benda peninggalan korban PKI hingga jejak sejarah terjadinya pemberontakan berdarah itu. Kamu bisa melihat seperti apa monumennya secara langsung dengan datang ke daerah Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Cukup mudah menemukannya karena berada di dekat markas besar Tentara Nasional Indonesia dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Di sebelah barat monumen terdapat Taman Mini Indonesia Indah, kamu bisa sekalian pergi bertamasya sambil belajar. Jadi, jangan lupa untuk mampir ke tempat ini ya.
2. Monumen Perjuangan Rakyat
Bandung pernah menjadi lautan api akibat pertempuran antara pejuang dan penjajah. Namun jauh sebelum itu, perjuangan untuk mengenyahkan penjajah sudah dilakukan oleh banyak pihak. Tidak hanya itu, langkah untuk mencerdaskan bangsa terutama perempuan juga dilakukan di Bandung. Sebut saja Dewi Sartika, tokoh perintis pendidikan untuk perempuan. Kisah perjuanganya terukir dalam bentuk relief prasasti di Monumen Perjuangan Rakyat. Sebuah bangunan besar yang dibuat agar kita, generasi penerus bangsa selalu ingat dengan pengorbanan para pejuang.
Monumen Perjuangan Rakyat atau sering disebut Monju saja adalah tempat yang pas untuk merenung dan mengenang para pahlawan. Bentuk bangunannya berupa lengkungan berlapis dengan patung Garuda Pancasila di tengahnya. Memandang lambang negara berukuran raksasa itu akan membuat kita semakin bangga dengan hasil jerih payah para pahlawan. Letak Monumen Perjuangan Rakyat ada di Jl. Dipati Ukur No. 48 Bandung. Area parkirnya cukup luas dan bangunan monumen dilengkapi dengan ruang audio visual.
3. Monumen Pancasila Ende
Nama Ende mungkin lebih terkenal di buku sejarah sebagai lokasi pengasingan Bung Karno. Bahkan sampai sekarang, rumah pengasingannya di Flores tersebut masih ada dan berdiri kokoh. Namun bukan hanya bangunan rumah bersajarah itu saja yang menarik di Ende. Ada Monumen Pancasila berukuran besar, letaknya di simpang lima Kota Ende dan dibangun untuk membanggakan Pancasila sebagai idiologi bangsa.
Soepardjo Rustam, selaku Mendagri pada saat itu berhasil meresmikan monumen pada 1 November tahun 1985 silam. Namun karena bencana alam berupa gempa yang terjadi pada tanggal 12 Desember 1992, monumen mengalami kerusakan parah. Setahun kemudian, perbaikan telah selesai dilakukan dan tepat pada tanggal 3 Desember 1993, Monumen Pancasila Ende diresmikan kembali oleh Bupati Ende yaitu Johanes Pake Eni.
4. Monumen Perjuangan Salatiga
Perjuangan rakyat ada di mana-mana sewaktu perebutan kemerdekaan dari tangan penjajah, tak terkecuali di Salatiga. Terdapat beberapa pahlawan hebat yang berasal dari Salatiga. Untuk menghormati dan mengenangnya, maka dibangunlah Monumen di Lapangan Pancasila, yaitu pusat Kota Salatiga dengan Kantor Pemkot & DPRD kota Salatiga di bagian timur. Sedangkan di baratnya ada masjid dan kampus STAIN Salatiga.
Monumen tersebut berbentuk tugu dengan patung Garuda Pancasila, di bagian depannya terdapat tiga patung pahlawan yang masing-masing adalah Brigjen Sudiarto, Laksamana Madya Yosaphat Soedarso dan Marsekal Muda Agustinus Adisucipto. Ketiga orang itu tentu pantas dibuatkan monumen, agar orang-orang dari generasi ke generasi tahu perjuangan dan jerih payahnya.
5. Monumen Perjuangan Rakyat Palembang
Palembang merupakan tempat yang nggak hanya terkenal dengan budaya dan kulinernya, tapi juga jejak-jejak sejarah dari peristiwa penting masa lampau. Jika kamu berada di pusat Kota Palembang, tepatnya di Jalan Merdeka, kamu akan melihat dengan jelas bangunan besar dengan Patung Garuda Pancasila di salah satu sisinya. Tempat itu disebut dengan Monumen Perjuangan Rakyat Palembang.
Berbagai informasi seputar sejarah perjuangan rakyat melawan kolonialisme atau penjajahan, khususnya di Palembang bisa kamu temukan di Monumen ini karena terdapat ruangan yang difungsikan sebagai museum. Jika kamu masuk dan naik ke atas Monumen, maka pemandangan Palembang dari ketinggian bisa kamu nikmati dengan puas 360 derajat tanpa penghalang.
Itulah beberapa monumen yang bisa kamu kunjungi saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar sejarah bangsa terutama jasa para Pahlawan di masa silam. Next