Apakah Teman Traveler tahu bahwa Blitar memiliki banyak spot menarik untuk dikunjungi? Selain makam Bung Karno, kawasan ini juga pernah jadi saksi bisu pertempuran memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tercinta. Monumen PETA lantas didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah di Blitar.
Baca juga : Menjelajahi Klenteng Sam Poo Kong, Bonus Mengunjungi Wisata Lain di Semarang
Deretan patung ini sekaligus jadi simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan desakan penjajah. Penasaran? Yuk, simak ulasan lengkapnya Teman Traveler.
Berada di Pusat Blitar
Bagi Teman Traveler yang menyukai sejarah, mampir ke Blitar merupakan pilihan tepat. Di sini kalian bisa mengunjungi aneka lokasi bersejarah plus monumen yang jadi simbol perjuangan rakyat Indonesia di masa penjajahan. Salah satunya adalah Monumen PETA (Pembela Tanah Air), yang terletak di Jalan Sudanco Supriyadi, Desa Bandogalit, Kecamatan Sananwetan , Kabupaten Blitar.
Monumen ini berada tepat di seberang Taman Makam Pahlawan Raden Widjaja. Teman Traveler yang berasal dari Blitar maupun luar kota dijamin akan mudah menemukan lokasinya, lantaran masih masuk wilayah pusat kota.
Simbol Perjuangan Rakyat Indonesia
Monumen PETA didirikan untuk mengenang perjuangan Tentara PETA di Blitar, khususnya yang melibatkan Shodanco Supriyadi dan enam prajurit lainnya. Simbol perjuangan rakyat Indonesia ini diresmikan pada 14 Februari 2008, tepat saat peringatan pemberontakan PETA di Blitar, dan masih berdiri kokoh hingga kini.
14 Februari 1945, tepat pukul 02.30, berdentum suara mortir pertama. Hal ini menandai meletusnya Pemberontakan Tentara PETA Blitar di bawah komando Shodanco Supriyadi, terkait upaya melawan penjajah Jepang. Tak lama berselang, tepatnya pukul 04.00, Sang Saka Merah Putih dikibarkan di tiang bendera lapangan apel Tentara PETA yang terletak di seberang Markas Daidan.
Pertunjukan Drama Kolosal
Monumen ini juga kerap dipilih sebagai lokasi mengadakan drama kolosal untuk memperingati Pemberontakan Tentara PETA. Pertunjukan ini rutin diadakan tiap 14 Februari. Jika Teman Traveler sedang berada di Blitar pada tanggal tersebut, pastikan untuk tidak melewatkan kemeriahannya.
Para pemain drama akan menunjukkan kebolehan mereka di depan Monumen PETA. Antusiasme masyarakat umumnya sangat tinggi, bahkan tak jarang sampai memaksa aparat untuk menutup sepanjang Jalan Shodanco Supriyadi.
Drama kolosal itu menceritakan kisah perjuangan pasukan PETA pimpinan Shodanco Supriyadi dalam mengusir penjajah Jepang. Diceritakan iring-iringan kendaraan Jepang masuk ke Blitar, sebelum akhirnya terjadi pertempuran antara kedua kubu.
Itulah sekilas ulasan mengenai Monumen PETA, salah satu simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air. Yuk segera wujudkan rencana jalan-jalan dan jelajah wisata Blitar. Kapan, nih? Next