Bali merupakan salah satu pulau dengan daya pikat luar biasa kuat. Banyak hal di Pulau Dewata yang takkan Teman Traveler temukan di pulau lain. Sebagian besar berhubungan dengan budaya dan kepercayaan sebagian besar warga Pulau Seribu Pura. Nah, jika Teman Traveler tertarik dengan hal-hal seperti itu, tak ada salahnya mampir ke Museum Bali.
Baca juga : Alun-alun Merdeka Malang, Bersantai sambil Olahraga pun Oke
Saat berkunjung ke wisata Bali ini, Teman Traveler bisa melihat lebih dalam cerita mengenai kehidupan dan warisan budaya Pulau Dewata sejak masa lampau. Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya.
Sambangi Museum dan Pura
Museum adalah salah tempat yang bisa dikunjungi untuk mengenal sejarah suatu daerah. Sayangnya, museum justru sering jadi destinasi yang dihindari wisatawan. Sebagian merasa tempat semacam ini membosankan, bahkan tak sedikit yang menganggapnya menyeramkan. Padahal, ada banyak hal positif bisa dipelajari dari koleksi museum.
Museum Bali terletak di samping Lapangan Puputan Bandung, berdampingan dengan Pura Jagatnatha. Ibarat peribahasa, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Datang ke satu lokasi, bisa mampir ke dua destinasi sekaligus.
Alamat tepat Museum Bali ada di Jalan Mayor Wisnu, Denpasar. Biasanya warga sekitar akan menyarankan Teman Traveler mampir ke pura terlebih dulu. Tak ada tiket masuk, kalian cukup memberi sumbangan sukarela. Sebelum masuk, pengunjung akan dipinjami sarung untuk dipakai selama berkeliling di sini.
Tersedia Jasa Pemandu
Rampung mengelilingi pura, destinasi berikutnya adalah Museum Bali. Tiket masuknya dibandrol Rp10.000 untuk WNI, sedangkan WNA wajib merogoh kocek Rp20.000. Ada baiknya Teman Traveler membaca-baca dulu soal museum ini, agar tak sekedar melihat-lihat artefak tanpa tahu makna pentingnya.
Jika tak sempat membaca, Teman Traveler bisa menggunakan jasa pemandu dengan tarif antara Rp50.000 hingga Rp100.000. Sang guide akan menjelaskan secara detail tiap-tiap koleksi berharga yang ada di museum ini.
Didirikan Raja-raja Bali
Selain lukisan, Museum Bali juga memiliki koleksi arca dan beragam artefak masa lalu yang sempat ditemukan di Pulau Dewata. Secara total, komplek museum dibagi menjadi empat, yakni bangunan utama, Gedung Karangasem, Gedung Tabanan, dan Gedung Buleleng. Berdiri sejak 1932, biaya pembangunan museum ini berasal dari sumbangan raja-raja Bali yang berkuasa saat itu.
Belajar Kehidupan Masa Lalu
Di sini Teman Traveler bisa mengetahui bagaimana cara masyarakat Bali berdagang di masa lalu, mata uang apa yang digunakan, dan apa saja asesoris yang mereka kenakan. Kalian juga bakal diajak mengenal lebih dekat arti simbol-simbol serta upacara yang digelar masyarakat Bali.
Usai mengunjungi museum ini, Teman Traveler bisa duduk santai di Lapangan Puputan Badung. Rasakan segarnya belaian angin semilir sembari menikmati aneka makanan ringan yang dijual di sini. Jika beruntung, kalian bisa melihat pertandingan catur antar warga lokal.
Itulah sedikit ulasan mengenai Museum Bali, sebuah cara bagi Teman Traveler yang tertarik melihat lebih dekat kehidupan masyarakat Pulau Dewata di masa lalu. Bagaimana, adakah di antara kalian yang tertarik berkunjung ke sini? Next