Mendengar kota Semarang, disamping menjadi pusat pemerintahan provinsi Jawa Tengah, kota ini menyimpan segudang wisata kuliner hingga wisata alam. Namun siapa sangka wisata bersejarah dengan ratusan peninggalan bersejarah di kota ini sungguh bertebaran diberbagai titik. Salah satunya Museum Perjuangan Mandala Bhakti, tempat ii merupakan salah satu museum di Semarang sebagai tempat untuk mengenang dan menyimpan bukti bukti sejarah perjuangan bangsa saat melawan para penjajah.
Baca juga : Batu Flower Garden, Wisata Wajib Saat Libur Lebaran di Kota Apel
Museum yang diresmikan tepat pada tanggal 1 Maret 1985 ini berisi berbagai senjata untuk melawan penjajah. Mulai dari berbagai macam senjata tradisional seperti keris, tombak, busur panah, bambu runcing hingga senjata modern seperti granat, pistol, amunisi dan sebagainya yang dipajang rapih didalam etalase. Tak hanya itu, seragam para anggota militer dan pribumi saat menghadapi peperangan, kendaraan perang, data data peperangan, dokumentasi, dan foto foto para pejuang juga dipajang diberbagai dinding dan kotak etalase.
Benda benda bersejarah ini diurutkan sesuai dengan peristiwa yang telah terjadi. Salah satunya terdapat peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang dan Gerakan G 30 September. Tak hanya itu, lukisan lukisan pejuang sebelum kemerdekaan pun juga terpajang rapih, seperti Pangeran Diponegoro sebagai bentuk penghormatan kepada beliau yang dianggap menjadi panutan bagi para pahlawan dalam memperjuangkan Bangsa ini. Tak terhenti disitu, lukisan ini menceritakan secara runtut kisah Pangeran Diponegoro sejak bayi hingga dewasa, termasuk kisah semangat perjuangannya saat berperang melawan penjajah.
Sebelum dialih fungsikan menjadi museum, gedung Mandala Bhakti ini digunakan sebagai pengadilan tinggi bagi masyarakat Eropa yang berada di Semarang. Saat tahun 1942 pun Gedung Mandala Bhakti berhasil direbut oleh Jepang dan dijadikan markas Kempeitai Prajurit Hukum militer Jepang. Namun dikala pasca kemerdekaan tahun 1950, lahan seluas 10.000 meter persegi ini figunakan sebagai markas Besar Komando Wilayah Pertahanan. Dan resmi menjadi muesum Mandala Bhakti Semarang yang dibuka untuk umum ditahun 1987.
Satu lagi yang menjadi keunikan di museum ini adalah satu unit dapur umum. Saat masuk ruangan dapur sungguh seperti berada diwaktu tempo dulu dimana peralatan masak masih menggunakan tungku, alat masak juga terbuat dari tanah liat. Sisi lain terdapat Cacat Veteran, disinilah tersimpan alat alat kesehatan yang pernah digunakan untuk pengobatan luka luka akibat membela negara.
Untuk kamu yang singgah di kota Semarang, dan ingin melipir ke museum Mandala Bhakti, dengan senang hati pemerintah menggratiskan siapapun yang ingin wisata edukasi sejarah. Namun museum ini hanya buka tepat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan tutup setiap hari minggu serta libur nasional. Untuk fasilitas parkir tergolong luas, dan tersedia toilet pengunjung dibeberapa titik. Tak lupa taman taman membuat area tetap segar dan natural. Next