Buat Teman Traveler yang sedang berada di Malang, ada satu tempat yang tawarkan sensasi rekreasi dan wisata sejarah dalam satu tempat. Bertajuk Museum Panji, destinasi ini cocok disambangi bersama keluarga di akhir pekan. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga : Satu Pegawai Positif Corona, Pengunjung Mall Kini Ketakutan!
Berada di Desa Slamet
Museum Panji berada di Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tidak tersedia transportasi umum untuk menuju sini, jadi sebaiknya Teman Traveler menumpang kendaraan pribadi.
Butuh waktu perjalanan kurang lebih 30 menit dari Malang untuk sampai di sini. Begitu sampai, Teman Traveler akan langsung dimanja udara segar. Maklum saja, destinasi ini memang berada di kawasan dataran tinggi.
Tiket Masuk
Sebelum masuk, Teman Traveler terlebih dulu harus membeli tiket seharga Rp25.000 untuk dewasa atau Rp20.000 untuk anak anak. Harga yang cukup murah untuk sebuah tempat wisata bernuansa sejarah.
Menjelajah area dalam museum, Teman Traveler bakal langsung disambut alunan lembut gendhing Jawa. Di beberapa sudut dinding, tampak beberapa ornamen yang menggambarkan suasana Malang tempo dulu. Kalian juga bakal melihat sederet meja kursi kuno serta area makan.
Tata Letak
Oh ya, sebelum masuk bangunan utama Teman Traveler bakal melewati kolam renang luas. Pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas ini secara gratis. Kawasan sekitarnya dihiasi dinding batu bata yang dibiarkan tanpa balutan semen, dengan hiasan aneka relief di permukaannya.
Dibangun di atas lahan tiga hektar, museum yang telah eksis sejak 2014 ini mengusung konsep sebagai wisata edukasi, budaya, dan rekreasi. Terlepas dari namanya, tempat ini sama sekali jauh dari kesan membosankan lho Teman Traveler.
Begitu meninggalkan beranda, Teman Traveler bakal melihat peta berisi informasi yang akan memudahkan kalian menjelajah tiap relung museum. Di sisi kanan terdapat banyak wayang kulit, dengan penataan menyerupai pertunjukan pertunjukan wayang sungguhan.
Secara umum bangunan utama museum dibagi menjadi empat bagian., yakni Cerita Panji dalam seni pertunjukan, Cerita Panji dan sejarah, Diorama Masa Cerita Panji Populer, dan terakhir adalah Cerita Panji di masa kini.
Koleksi Museum
Koleksi museum ini cukup lengkap Teman Traveler. Mulai dari naskah sastra, topeng-topeng, hingga berbagai jenis wayang. Kalian bisa melihat langsung beberapa karya Wayang Tengger, Golek, Suket, Krucil, Debog, dan masih banyak lagi.
Di ruang topeng tersedia atribut untuk berswafoto. Memasuki ruang selanjutnya terdapat ruangan khusus berisi aneka koleksi benda kuno, dari masa Singhasari hingga Majapahit.
Teman Traveler akan menemukan satu hal menarik berupa lubang besar di tanah, mirip galian terbengkalai. Jangan salah, spot ini merupakan diorama Perang Ganter, peristiwa pertempuran antara pasukan kerajaan Kedhiri, melawan pasukan Ken Arok dari Tumapel yang terjadi pada 1222 M. Kejadian ini diyakini sebagai cikal bakal munculnya Kerajaan Singhasari.
Di bagian akhir museum, Teman Traveler akan mendapati replika dapur masa lalu. Sudut ini juga berfungsi sebagai visualisasi kisah Panji Keong Mas. Tepatnya kejadian kala Dewi Sekartaji dikutuk menjadi seekor keong. Ketika ia sendirian di dapur Mbok Rondo Dadapan, wujudnya kembali berubah menjadi manusia.
Menyusuri Relung Sejarah
Secara keseluruhan bangunan museum ini dikelilingi air. Hal ini sejalan dengan Cerita Panji yang juga tak terlepas dari air, elemen perlambang kehidupan. Lingkungan sekitarnya juga dikelilingi pepohonan hijau nan rimbun.
Berkunjung ke Museum Panji berikan pengalaman tersendiri. Sembari jalan-jalan, Teman Traveler akan diajak menapaki relung-relung kejayaan masa lalu. Jangan lupa jalan-jalan jika sedang menjelajah wisata Malang ya. Next