in , ,

Nasi Cumi Pasar Atom Surabaya, Kenikmatan Sederhana Berusia Seabad

Nikmati Sedapnya Cumi Pasar Atom yang Melegenda

Nasi Cumi Pasar Atom
Nasi Cumi Pasar Atom (c) Natalia/Travelingyuk

Keliling wisata Surabaya nggak mungkin bikin bosan. Ada beragam kuliner enak yang bisa Teman Traveler coba. Mulai dari yang umum seperti rujak cingur dan lontong balap, hingga yang legendaris macam Nasi Cumi Pasar Atom.

Baca juga : Sagu Gula, Camilan Spesial yang Bikin Kangen Tanah Ambon

Nasi Cumi Pasar Atom sebenarnya merupakan kuliner sederhana. Namun harus diakui, rasanya begitu nikmat. Tak heran jika usianya kini sudah memasuki sekitar seabad. Penasaran? Yuk, simak pengalaman saya saat mampir beberapa waktu lalu.

Kuliner Favorit Artis

dsc04559_8J4.JPG
Kuliner favorit para artis (c) Natalia/Travelingyuk

Salah satu tanda bahwa sebuah tempat makan termasuk enak dan terkenal adalah ramai dikunjungi para artis. Saat pertama kali masuk ke warung, saya langsung disambut banner besar berhiaskan foto sejumlah seleb yang pernah mampir ke sini. Ada Baim Wong, almarhum Bondan Winarno, dan sederet pesohor lainnya. 

dsc04562_jr5.JPG
Menu yang tersedia (c) Natalia/Travelingyuk

Warung Nasi Cumi Pasar Atom Surabaya konon pertama kali berdiri sekitar tahun 1917. Lokasinya tidak pernah bergeser hingga kini. Pengelolanya sendiri sudah memasuki generasi keempat, bernama Ibu Atun. Jika sedang berada di Surabaya, Teman Traveler wajib coba sendiri nikmatnya kuliner legendaris ini.

Nasi Cumi Andalan

dsc04556_xOc.JPG
Sepiring sajian Nasi Cumi Pasar Atom (c) Natalia/Travelingyuk

Sesuai namanya, menu andalan di sini adalah nasi cumi. Teman Traveler bisa pilih Nasi Biasa (nasi, cumi, dan peyek udang), Nasi Campur (seperti nasi biasa dengan tambahan telur dan empal), atau Nasi Komplit (sama seperti sebelumnya, dengan ekstra babat, usus dan paru).

dsc04551_BA5.JPG
Olahan cumi yang dijamin enak (c) Natalia/Travelingyuk

Saya sendiri memilih Nasi Biasa lantaran penasaran dengan rasa cuminya. Takut kekenyangan, saya meminta penjualnya untuk memberi porsi nasi setengah. Tanpa menunggu lama, sepiring nasi plus peyek dan cumi sudah hadir di depan mata.

Begitu disantap, cuminya terasa begitu enak. Dagingnya super empuk, tak memberontak ketika digigit. Sepiringnya dibanderol seharga Rp18.000 saja.

Komponen Pendukung 

dsc04554_Ntu.JPG
Peyek udang (c) Natalia/Travelingyuk

Meski dinamai Nasi Biasa, menu ini hanya berisi olahan cumi ya. Seporsinya disajikan dengan sejumlah komponen pendukung yang luar biasa nikmat. Pertama ada peyek udang. Beda dari peyek yang biasa jadi teman pecel, di sini peyeknya terasa lebih mantap. Benar-benar pas ketika dipadukan dengan gurihnya cumi hitam.

dsc04555_uXo.JPG
Campuran mie untuk nasi (c) Natalia/Travelingyuk

Berikutnya ada mie kuning, komponen yang biasa ada di nasi campur pada umumnya. Mie yang digunakan diameternya kecil, mirip seperti mie instan. Rasanya lumayan nampol. Begitu cocok di lidah, apalagi dengan sambal yang rasanya mantap.

Warung Sederhana

dsc04564_4op.JPG
Warung Nasi Cumi Pasar Atom (c) Natalia/Travelingyuk

Ketika mendengar tempat makan ini sudah terkenal dan legendaris, saya langsung membayangkan resto mewah. Namun sebaliknya, mereka ternyata hanya menempati warung tenda sederhana. Tapi jangan salah, kawasan ini selalu ramai lho. Khususnya saat jam makan siang dan waktu santap malam. Asyiknya lagi, mereka buka 24 jam penuh.

dsc04561_wAN.JPG
Warungnya cukup sederhana (c) Natalia/Travelingyuk

Warung Nasi Cumi Pasar Atom bisa Teman Traveler temukan di Jalan Waspada No 2-4, Bongkaran, Surabaya. Lantaran tak ada lahan parkir, Teman Traveler bisa menitipkan kendaraan di minimarket dekat warung. Parkir di sekitar pasar juga boleh kok.

Kulineran di Surabaya memang nggak ada matinya. Ada saja makanan enak yang bikin diet gagal. Lain kali berkunjung ke Warung Nasi Cumi Pasar Atom, saya bakal coba menu baru mereka, Nasi Rawon Cumi.  Bagaimana Teman Traveler, tertarik mencicipi? Next

ramadan

Written by Natalia

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Mitos Tentang Hantu Kuyang, ada Penangkalnya Lho

4 Pajak Tak Lazim di Dunia, Bernafas pun Ditarik Bayaran