Cirebon merupakan salah satu kota yang terletak di ujung Timur Provinsi Jawa Barat. Kota ini menjadi pusat bisnis jalur strategis dari Jakarta, Bandung dan Semarang. Sebagai kawasan padat penduduk, dengan ragam budaya yang unik serta kawasan sejarah dari Jawa Barat yang kental sehingga banyak wisatawan yang ingin menelusuri kota udang ini. Sajian kulinernya juga tak kalah lezatnya, dan sangat direkomendasikan untuk dijadikan oleh-oleh.
Baca juga : Sate Plecing Arjuna, Kuliner Enak di Bali dengan Sambal Terasi
Rasanya kurang puas ketika berlibur ke suatu daerah tanpa harus membeli oleh-oleh. Dari khas Cirebon, tentunya bakal menjadikan rasa kangen tersendiri kita sudah berada didaerah asal. Nah, berikut adalah sajian oleh-oleh khas Cirebon yang bikin kangen!
Sirup Tjampolay
Sirup tjampolay adalah oleh-oleh khas Cireoban yang terpopuler. Kamu dapat menemukan sirup ini dipenjual oleh-oleh atau kawasan sederetan jalur Kedawung arah Plered Cirebon. Sirup ini merupakan minuman yang terekstrak dari buah campolay, atau masyarakat kawasan sunda menyebutnya dengan sawo belanda.
Harganya bervariasi, mulai dari Rp. 20.000 hingga Rp. 30.000 dengan rasa yang bermacam-macam. Rasa ini bisa kamu pilih sesuai selera seperti rasa pisang, melon, susu, coklat, leci dan lain sebagainya.
Kerupuk Rambak Cirebon
Kerupuk rambak adalah sajian kerupuk camilan khas Cirebon yang terbuat dari lemak kulit sapi atau kerbau. Proses pembuatannya sedikit memakan waktu karena harus melalui proses penjemuran dibawah terik matahari hingga kering. Setelah kering, kemudian direbus menggunakan air garam yang bercampur dengan kapur yang bertujuan agar kerupuk mengembang.
Kulit yang sudah direbus garam dan kapur ini kemudian dijemur kembali agar kadar air menurun kemudian dipotong-potong menjadi kecil lalu digoreng. Biasanya kerupuk rambak ini hadir bersamaan dengan kerupuk melarat khas Cirebon. Harganya bervariasi mulai dari Rp. 10.000 hingga Rp. 40.000.
Intip Gunung Jati
Intip Gunung Jati adalah makanan khas Cirebon yang berasal dari daerah Gunung Jati. Makanan ringan satu ini terbuat dari bahan kerak nasi yang diproses secara tradisional. Intip ini memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Sebelum digoreng, intip biasanya dilumuri dengan bumbu-bumbu pilihan yang sudah dicampur dengan gula.
Warna kecoklatan inilah yang semakin mantap untuk disantap. Biasanya tersedia diberbagai jalur sebelum keluar kota Cirebon. bila kamu sedang berlibur ke Makam Sunan Gunung Jati, akan tersedia banyak penjual makanan ringan satu ini.
Terasi Cirebon
Tidak lengkap rasanya jika mampir ke kota Cirebon tidak membawa pulang terasi Cirebon untuk oleh-oleh. Terasi yang berbahan dasar dari rebon asli ini siap memanjakan dapur ruma ketika sampai dirumah. Varian lain yang sangat khas dari terasi Cirebon adalah terasi kepala ikan. Terasi ini memiliki aroma dan tekstur yang sangat khas.
Biasanya terasi ini dapat digunakan sebagai tambahan bumbu masakan seperti bumbu masak, sambal, hingga berbagai campuran bumbu lotek.
Kecap Oedang Sari
Kecap Oedang Sari ini merupakan hasil produksi dari kota Cirebon yang memiliki cita rasa tersendiri dari kecap pada umumnya. Kecap ini diproduksi dalam bentuk dua varian yaitu kecap asin dan kecap manis. Kecap ini dapat kamu beli dengan harga mulai dari Rp. 14.000 hingga Rp. 45.000 tergantung dari varian netto yang kamu pilih.
Bumbu Empal Gentong
Empal Gentong adalah sajian khas Cirebon yang hanya kamu dapatkan di kota Udang ini. Banyak sekali penjual empal gentong area Kedawung hingga Plered Cirebon. Namun, kamu tidak bisa membawa pulang sebagai oleh-oleh empal gentong lantaran makanan ini berkuah santan. Bila ingin membawanya sebagai oleh-oleh kamu cukup membelinya dalam bentuk bumbu kemasan.
Nantinya dapat kamu masak kembali beserta tambahan santan juga daging dan jerohan sapi yang kamu potong kecil-kecil dengan tambahan taburan bawang goreng agar cita rasa tetap seperti kamu menikmati empal gentong di kota Cirebon.
Kerupuk Melarat
Kerupuk melarat menjadi sajian oleh-oleh dari kota Cirebon. Kenapa dinamakan kerupuk melarat? pengolaha kerupuk ini tidak menggunakan minyak melainkan pasir sebagai pengganti minyak. Hal ini masyarakat Cirebon menamakannya melarat. Hadirnya kerupuk melarat ini dulunya bersamaan dengan harga minyak yang begitu mahal, hingga masyarakat beralih menggoreng dengan pasir sungai.
Keunikan proses penggorengan ini menjadikan rasa dari kerupuk melarat lebih khas, dan pastinya terbebas dari penyakit kolesterol, karena kandungan minyaknya tidak ada sama sekali. Next