Tak seorang pun akan membantah bahwa Kabupaten Malang memiliki sederet pantai mempesona, membentang mulai perbatasan Blitar hingga Lumajang. Masih ada beberapa yang tersembunyi dan jarang dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Jonggring Saloko.
Baca juga : 7 Motivasi Unik untuk Mendaki Gunung, Kamu yang Mana?
Sejak dibukanya Jalur Lintas Selatan (JLS), akses ke deretan pantai tersebut jadi jauh lebih mudah. Meski demikian, belum semua pantai terhubung dengan JLS. Seperti apa pesona keindahan yang ditawarkan di pantai perawan ini? Yuk, simak ulasannya.
Lumayan Jauh dari Malang
Pantai Jonggring Saloko terletak di Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Butuh perjuangan tak mudah untuk bisa sampai sini. Selain jaraknya cukup jauh dari pusat kota, aksesnya juga tak terlalu mendukung.
Teman Traveler akan mendapati jalur berkelok dan berbatu, beberapa kilometer sebelum tujuan. Bakal makin menantang jika kalian berkunjung saat musim hujan karena permukaannya bakal sangat licin.
Rute menuju Jonggring Saloko dari Malang cukup panjang, sekitar 63 km. Bakal butuh waktu perjalanan antara dua hingga dua setengah jam. Teman Traveler takkan menemukan banyak petunjuk jalan. Namun pastikan untuk mengarahkan kendaraan menuju Desa Mentaraman. Begitu masuk di wilayah Kecamatan Donomulyo, tinggal ambil jalur ke arah kiri.
Kolam Alami Tepi Pantai
Menempuh perjalanan jauh rasanya takkan rugi karena Teman Traveler bakal dibuat takjub pemandangan alam Jonggring Saloko. Alamnya begitu eksotis dan unik. Gelombang di sini cukup besar, khas pantai selatan. Hembusan anginnya cukup menyejukkan, bakal menghipnotis siapapun yang datang.
Jonggring Saloko memiliki kolam alami yang bisa Teman Traveler gunakan untuk berenang. Uniknya, kolam tepi pantai ini takan pernah kering, lantaran terus diisi deburan ombak menghantam karang.
Jarang Disinggahi Wisatawan
Pantai yang bernama sama dengan kawah Gunung Semeru ini memang jarang disinggahi wisatawan. Bahkan Teman Traveler akan sangat beruntung jika bisa berpapasan dengan orang lain ketika berkunjung ke sini. Jarak dengan pemukiman terdekat pun cukup jauh, kira-kira sekitar lima kilometer.
Dulunya Jonggring Saloko mungkin sempat dikunjungi wisatawan. Hal tersebut terlihat dari adanya fasilitas loket, toilet, dan rumah singgah. Semuanya masih berdiri kokoh namun dalam kondisi tidak terawat.
Meski terkesan sepi dan ditinggalkan, Teman Traveler bisa menikmati nuansa bak pantai pribadi di sini. Kalian takkan terganggu kepadatan wisatawan maupun deretan penjual makanan dan minuman.
Fenomena Watu Ngebros
Fenomen Watu Ngebros jadi salah satu alasan utama pelancong mengunjungi Jonggring Saloko. Teman Traveler bakal melihat karang dengan lubang besar, menghasilkan semburan air saat dihantam ombak dan mengeluarkan suara ‘brosss’.
Inilah yang menjadi asal-muasal nama Watu Ngebros. Namun butuh perjuangan ekstra untuk melihat fenomena alam nan unik ini. Teman Traveler harus mendaki perbukitan selama kurang lebih 10-15 menit.
Itulah sekilas ulasan mengenai Pantai Jonggring Saloko di Kabupaten Malang. Meski jarang disinggahi wisatawan, tempat ini ternyata juga menarik dikunjungi. Yuk, segera wujudkan rencana liburan ke Kota Bunga dan jangan lupa masukkan tempat ini dalam list perjalanan kalian. Next