Pada hari Rabu (28/10/2015) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pacitan menyelenggarakan sebuah acara bertajuk Geopark Goes To School. Ini bukanlah kali pertama kegiatan serupa diselenggarakan dan pada waktu itu dipilih SMAN 1 Pacitan sebagai tempat penyelenggaraan acara ini. Ini menjadi bukti serius pemerintah Kabupaten Pacitan dalam mempromosikan dan melestarikan kawasan Geoarea Pacitan.
Baca juga : Wisata Danau di Indonesia Yang Lebih Keren Dari Luar Negeri
Kawasan karst Gunung Sewu ditetapkan sebagai global geopark network/GGN oleh UNESCO pada tanggal 19 September 2015 di Jepang. Kawasan ini meliputi tiga kabupaten di tiga provinsi yaitu Pacitan, Jawa Timur, Wonogiri, Jawa Tengah dan Gunungkidul, DIY. Untuk Pacitan sendiri terdapat 13 situs yang masuk dalam geopark dimulai dari Teluk Pacitan hingga ke ujung barat yang berbatasan dengan Wonogiri.
Untuk mendukung pelestarian dan promosi Geopark maka diselenggarakanlah kegiatan Geopark Goes To School di sekolah-sekolah. Geopark sendiri merupakan kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Oleh sebab itu kegiatan Geopark Goes to School ini sendiri memiliki tujuan memberikan wawasan tentang geopark di lingkungan pendidikan.
Kebetulan pada saat itu Travelingyuk mendapat kesempatan untuk turut bergabung dalam kegiatan Geopark Goes to School yang diselenggarakan di SMAN 1 Pacitan. Dalam acara tersebut diundang pembicara sekaligus ahli geologi dari UGM bapak Agus Hendratno yang memberikan wawasan seputar kawasan geopark dan gejala geologi yang melatarbelakangi pembentukannya.
Acara tidak berhenti sampai di ruang kelas saja, setelah penjelasan singkat panitia mengajak 50 murid melakukan field trip ke salah satu situs geopark di Pacitan dan dipilihlah Pantai Klayar. Dipilihnya pantai ini bukan tanpa alasan, sebab ini merupakan salah satu situs yang unik di kawasan Karst Gunung Sewu dimana topografinya tidak sepenuhnya terdiri dari batuan kapur melainkan batuan pasir yang terbentuk dari gunung api purba.
Selama di Pantai Klayar, bapak Agus memandu para murid untuk menjelajahi setiap sudut pantai sembari memberikan penjelasan ilmiah tentang gejala geologi yang terjadi di sana. Tak ketinggalan pula ditambahkan tentang wawasan pariwisata berbasis geologi yang mengedepankan konservasi dan edukasi pada setiap traveler. Field trip ini berlangsung dari pukul 13.00-16.00 WIB dan semua murid mengikuti dengan antusias tinggi. Next