Menelisik Pacitan tentu tidak terlepas dari berbagai tempat wisata yang terkenal di sana, terutama wisata pantai. Apabila kamu hendak bepergian ke Pacitan, maka ada baiknya kamu mencari-cari informasi tempat wisata yang berada di sana dan pilih beberapa yang akan kamu kunjungi. Karena apabila kamu sudah sampai Pacitan dan tidak tahu mau kemana, maka kamu akan dihadapkan dengan banyak pilihan yang akan membuatmu pusing. Pasalnya, tempat wisata di Pacitan semuanya indah dan sangat cocok untuk dikunjungi, terutama bersama keluarga.
Baca juga : Bakmi Janda, Kuliner di Surabaya yang Viral Berkat Pramusajinya
Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB aku dan keluarga besar berencana untuk pergi ke Pacitan, tepatnya ke pantai Klayar. Memang dari sekian banyak pantai yang berada di Pacitan, pantai Klayar tampaknya merupakan pantai yang paling terkenal. Padahal masih banyak pantai yang ada di Pacitan seperti pantai Banyu Tibo, pantai Watu Karung, pantai Buyutan dll. Kembali lagi ke liburanku bersama keluarga, pagi itu sekitar empat mobil berangkat dari Semarang untuk menuju ke Pacitan.
Butuh waktu sekitar 6 jam untuk akhirnya kami sampai di Pacitan. Ternyata sangat jauh sekali perjalanan ke Pacitan dari Semarang. Aku baru tahu bahwa Pacitan terletak sangat ujung di bagian Selatan dan tidak ada lagi kota setelahnya, kecuali kalau kamu menuju ke arah Utara. Sesampainya disitu sekitar jam 7 malam dan kami bergegas menuju ke homestay untuk beristirahat.
Di sekitar homestay banyak yang memperjualbelikan sea food dan aku tidak suka akan hal itu. Entah mengapa, sedari kecil aku sama sekali tidak suka yang namanya sea food. Padahal tidak alergi dan tidak ada apa-apa, hanya tidak suka bau amisnya. Kami hanya makan di homestay memasak mie dan lainnya. Setelah itu, kami tertidur lelap karena telah melakukan perjalanan panjang seharian.
Keesokan harinya, sekitar jam 8 kami berangkat menuju ke pantai Klayar dari homestay. Butuh waktu sekitar kurang lebih satu jam sampai pada akhirnya kami tiba di pantai Klayar. Pertama kali aku melihat pantai Klayar yang ada di dalam benakku hanya satu. Sungguh indah!. Mobil kami pun parkir di atas karena tidak boleh langsung ke bawah. Karena hal tersebut, maka kami harus berjalan ke bawah untuk menuju pantainya. Sebenarnya bisa saja kamu menyewa jasa ojek seharga Rp.5.000 untuk ke bawah.
Sesampainya di sini suasananya begitu sangat sejuk. Suara ombak yang saling beradu dengan angin, serta putihnya pasir yang dipadu padankan dengan birunya langit. Mata dan telinga benar-benar dimanjakan dengan sempurna oleh alam semesta. Aku pun tanpa basa-basi langsung mengambil gambar dengan sepupuku.
Mataku masih belum puas melihat keindahan yang dipancarkan oleh pantai Klayar. Pantai ini benar-benar seperti yang dikatakan oleh teman-temanku. Indah, penuh kedamaian serta ramai orang. Memang, saat aku kesana masih ramai orang yang berkunjung ke pantai Klayar.
Aku berjalan di atas pasir putih dengan diiringi desiran ombak yang merdu. Sesekali ombak menerjang dengan kencang ke arah kerumunan orang. Maklum saja, pantai Klayar terletak di Selatan yang terkenal dengan ombaknya yang ganas. Aku pun hendak berjalan menuju ke sudut pantai Klayar. Karena setelah dilihat dari kejauhan ternyata di pojok ada gempuran ombak yang menerjang batu karang yang besar. Rasa penasaranku semakin tinggi dan semakin mempercepat langkah kaki.
Setelah puas menikmati pantai Klayar dengan keindahannya, aku memutuskan untuk mengisi perut di warung makan. Di sini banyak sekali warung makan yang dapat kamu kunjungi dengan berbagai macam menu yang tersedia. Tidak hanya sea food, ada makanan lainnya seperti nasi telur, nasi goreng dan lainnya. Selain itu juga ada jajanan seperti bakso pentol, sosis bakar dll apabila perut kamu masih terasa lapar. Sekian perjalananku di pantai Klayar kali ini. Nantikan cerita perjalananku selanjutnya. Salam lestari!. Next