Sore itu saya melangkahkan kaki menuju Taman Budaya Yogyakarta yang tak jauh dari kawasan wisata Malioboro. Hari itu spesial lantaran akan ada opening Pasar Kangen, sebuah event tahunan yang asyik. Untuk memasuki area event, kita tidak perlu membayar tiket masuk. Seorang satpam berjaga di pintu masuk dengan senyum ramahnya.
Baca juga : Ekowisata Mangrove Wonorejo, Spot Sempurna untuk Ngadem dari Panasnya Surabaya
Lokasi event mudah dijangkau, baik dari Jalan Malioboro maupun Titik Nol Km. Bila dari arah Malioboro, sila menuju jalan kecil di selatan ke Pasar Beringharjo. Masuk gang ke timur hingga menemukan perempatan kecil, belok kanan. Jika dari arah Nol Km, meluncur ke sisi timur. Selanjutnya belok kiri setelah Taman Pintar, Taman Budaya berada di barat jalan.
Wisata Kuliner Tradisional yang Unik
Sebagai penikmat kuliner tradisional, saya semangat berkeliling area yang terletak di halaman Taman Budaya ini. Jajaran kuliner yang jarang ditemui, mengisi tenda dan stand unik. Berbagai hiasan menarik memenuhi stand seakan siap dijepret kamera.
Ada ratusan stand kuliner dan kerajinan tangan. Begitu pula ada puluhan kelompok seni yang akan memberikan prnampilan terbaik mereka sebagai hiburan. Dengan beragam pilihan makanan dan kerajinan, sila luangkan waktu yang cukup agar tidak ada yang terlewat.
Akhirnya saya memutuskan membeli lupis dari penjual seorang abang gondrong. Harganya murah meriah, Rp5.000 untuk satu posri yang berisi 2 buah lupis segitiga ukuran besar. Rasanya mantap disiram saus gula merah dengan taburan parutan kelapa.
Selanjutnya saya mencoba gulali tempo dulu yang hits dan photogenic. Dengan merogoh kocek Rp5.000, kita bisa memilih sebuah gulali beraneka bentuk ini. Pembuatannya pun dilakukan di tempat sehingga kita dapat menyaksikan proses penyajian. Bentuknya macam-macam, mulai dari bunga, burung, kupu-kupu, hingga lollipop love.
Jamur krispi menjadi pilihan ketiga santapan sore hari itu. Jamur krispi dengan aneka bumbu dibanderol dengan harga Rp8.000 per porsi. Ada juga jamur krispi mayones dengan harga Rp13.000. Kriuknya menambah keakraban ngobrol bersama kawan.
Untuk minum, saya mencoba es limun yang terbuat dari bir jadul. Minuman warna-warni ini sangat menyegarkan karena disajikan dingin. Harganya tidak mahal, cukup Rp5.000 per plastik. Cocok diminum usai menghabiskan jajanan di atas dan berkeliling.
Selain jajanan tersebut, Pasar Kangen menawarkan menu angkringan, clorot, rica tempe, jadah tempe, mie lethek, gorengan, bubur jenang, tahu gejrot, dan lain sebagainya. Tak hanya tradisional, saya juga menemukan kue sus modern dengan berbagai macam topping.
Hunting Foto Bareng Pacar? Bisa!
Pasar Kangen bisa menjadi pilihan hunting foto bareng pacar kala bosan dengan mal atau wisata alam. Meski menempati area cukup sempit, panitia memilih tata ruang yang tepat. Ada spot foto di sekitar panggung, di stand kuliner, atau bidikkan kamera ke ragam makanan.
Panggung Kesenian Tradisional
Pengunjung akan mendapatkan hiburan yang berbeda setiap harinya, Sebagai pembuka, penampilan seni tari menyedot perhatian. Gerak gemulai penari diiringi musik, sukses membuat pengunjung bergerak ke arah panggung. Jangan khawatir, panitia menyediakan kursi-kursi kayu di depan panggung. Dengan demikian kita bisa menikmati santap kuliner dan menonton kesenian dalam satu waktu.
Teman Traveler tertarik bukan? Ditambah panitia dan penjual yang interaktif, kita bisa menggali info lebih dalam. Jika merasa kepo terhadap jenis jajanan, penjual akan menjelaskan seluk-beluknya. Urusan kebersihan juga terjaga, panitia meletakkan tempat sampah di tiap sudut area. Next