Sejarah Palembang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kampung Sekanak. Kampung ini dulunya merupakan garis pertahanan terakhir kala Kesultanan Palembang menghadapi serangan Bangsa Belanda. Lokasi tersebut kini berubah menjadi kota tua tempat bercokolnya Pasar Sekanak.
Baca juga : Jalan Raya Senggigi, Jalur Lombok Bagian Barat dengan Panorama Lautan
Sekanak sendiri merupakan nama dari anak Sungai Musi. Pada zaman kerajaan, wilayah sekitar Kampung Sekanak sering sekali dilewati pedagang-pedagang dari Asia. Oleh karena itu, sejak dulu kawasan ini sudah lama dikenal sebagai pusat transaksi ekonomi dan juga destinasi wisata Palembang.
Pasar Tertua di Palembang
Dengan sejarah yang cukup panjang, Pasar Sekanak diyakini sebagai salah satu pasar darat tertua di Palembang. Hebatnya lagi, hingga kini fungsinya masih belum berubah. Ada saja warga sekitar berbelanja kebutuhan sehari-hari, di kawasan yang konon dulunya ditinggali bangsawan Kesultanan Palembang Darussalam.
Namun menurut laporan pada Maret silam, kondisi Pasar Sekanak belakangan semakin memprihatinkan. Dari 250 kios yang ada, hanya 10 persennya ditempati pedagang. Hal ini konon disebabkan oleh sejumlah faktor, pasar sudah tidak dilewati angkutan umum dan sebagian warga lebih memilih belanja di Pasar 26 Ilir.
Meski begitu, bukan berarti Pasar Sekanak bisa disepelekan. Kawasan penuh nilai historis ini punya banyak pesona yang sungguh sayang jika dilewatkan.
Bangunan Tua Belanda
Pasar Sekanak kini menjadi bagian dari wilayah kota tua di Aceh. Meski semakin sepi pembeli, belakangan lokasi ini menjadi primadona di kalangan pecinta fotografi. Kehadiran bangunan-bangunan tempo dulu di sekitar pasar menyenangkan bagi mereka yang menggemari suasana zaman kolonial.
Apalagi di sekitar wilayah pasar masih banyak bangunan ala Belanda yang masih dipertahankan hingga kini. Bahkan tak sedikit gedung yang sudah dibangun sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam dan dihuni oleh golongan bangsawan. Maka tak heran jika pemerintah setempat sudah lama punya ide mengembangkan kawasan ini sebagai tujuan wisata.
Mencoba Menarik Para Turis
Gagasan untuk menyulap Pasar Sekanak menjadi pasar wisata sudah mulai muncul sejak 2014 silam. Kala itu Pemeritah Palembang berencana menjadikan pasar ini sebagai tempat khusus menjual makanan dan cenderamata tradisional. Selain itu konon bakal didirikan area terpisah untuk menampilkan beragam pertunjukan budaya.
Dua tahun berselang, gagasan tersebut masih terus berupaya diwujudkan. Desember 2017 lalu, Dinas Pariwisata Palembang sudah mulai mempercantik kawasan pemukiman warga. Dari Jembatan Sekanak hingga Jembatan Karang, semuanya mulai dirapikan dan dibersihkan.
Pelataran dam mulai dicat warna-warni dan rencananya di pemukiman warga, bangunan tua, dan dinding Jalan Sekanak akan dihias dengan mural. Semua proses tersebut bakal dikebut untuk menyambut pagelaran Asian Games 2018. Bahkan sempat ada ide untuk membuat pasar apung, meski sebenarnya kondisi Sungai Sekanak kurang memadai karena kotor.
Sempat Hendak Dijadikan Pasar Khusus
Beragam ide untuk mengangkat citra Pasar Sekanak terus muncul. Maret 2018, perwakilan Pemerintah Kota Palembang sempat menyuarakan gagasan mengubah lokasi ini menjadi pasar khusus. Sebab lima tahun belakangan kawasan Sekanak terasa kian sepi.
Jika memang semua pihak setuju, Pasar Sekanak akan dijadikan sebagai pasar khusus. Pasalnya, di Palembang belum ada lokasi semacam itu. Ke depannya, Sekanak mungkin akan berubah menjadi lokasi yang hanya menjual satu barang tertentu, seperti bunga, buah, atau yang lainnya.
Itulah tadi sekilas mengenai sejarah Pasar Sekanak. Terlepas dari kondisinya yang kian sepi dan mulai ditinggalkan, pasar ini sebenarnya punya potensi wisata Palembang yang luar biasa. Atmosfer kota tua di dalamnya tentu amat sayang dilewatkan jika kebetulan sedang berada di Palembang. Next