Sebuah ujaran terkenal mengatakan bahwa jika ingin mengenal identitas suatu kota, datanglah ke pasar tradisionalnya. Ungkapan tersebut memang ada benarnya. Pasar lokal kerap jadi wajah kota, sekaligus tempat menyebarnya informasi serta transaksi dagang sebagian masyarakat. Begitu pula dengan beberapa pasar tradisional Jogja.
Baca juga : Festival of Light Kaliurang, Libur Tahun Baru Bermandi Cahaya Jogja

Tak hanya bersejarah, sejumlah pasar tradisional Jogja juga hadirkan sejumlah kuliner legendaris yang patut dicoba. Buat Teman Traveler yang mengaku seorang petualang rasa, wajib menyambanginya satu-persatu. Namun sebelum itu, ada baiknya kalian simak beberapa rekomendasinya berikut ini.
Pasar Beringharjo, Favorit di Jogja

Berada tak jauh dari Keraton Yogyakarta, Pasar Beringharjo sudah berdiri sejak 1750-an. Keberadaannya sudah sangat terkenal karena menawarkan aneka batik dengan harga murah. Tak heran jika Beringharjo kerap ramai diserbu wisatawan.

Beringharjo sendiri tergolong pasar yang sangat lengkap. Di dalamnya Teman Traveler bisa menemukan aneka kebutuhan, mulai dari baju
batik, oleh-oleh kerajinan, bumbu dapur, perkakas, dan tentu saja
kuliner.

Naik ke lantai dua, Teman Traveler bisa mampir ke Warung Empal Bu Warno yang melegenda, lantaran pemiliknya sudah berjualan sejak 1991. Seporsinya dibanderol sekitar Rp 22.000 saja. Soal rasa tak perlu ditanya lagi, maknyus kalau kata Pak Bondan.
Pasar Legi Kotagede, Tertua di Jogja

Kotagede adalah pasar tertua di Jogja, konon sudah ada sejak zaman
Kerajaan Mataram atau sekitar Abad ke-16. Kala itu kawasan Kotagede memang menjadi ibu kota kerajaan, sehingga perdagangan juga dipusatkan di sini. Namun sejak Perjanjian Giyanti yang memecah Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, ibu kota dipindahkan ke Keraton Yogyakarta.


Pasar Kotagede sendiri memiliki satu suguhan jajanan yang otentik, yakni kipo. Kudapan ini dibungkus lapisan ketan dan menggunakan kelapa sebagai isiannya. Dikemas dalam ukuran mungil, rasa yang ditawarkan manis dan legit. Harganya juga sangat murah. Kipo hanya ada di Kotagede lho, takkan bisa Teman Traveler temukan di daerah lain.
Pasar Lempuyangan

Turun dari Stasiun Lempuyangan dan bingung mau ke mana? Teman Traveler bisa langsung mampir ke Pasar Lempuyangan. Pasar yang sudah ada sejak 1980an ini merupakan relokasi dari Pasar Reksonegaran. Tempatnya memang tak terlalu luas, namun selalu ramai pelanggan. Kebersihannya juga patut diacungi jempol, sempat menyabet Adipura pada 2009 silam.

Kulinernya juga tak kalah menarik untuk ditelisik Teman Traveler. Salah satu yang recommended adalah Bubur Jenang Bu Gesti. Kedai penjualnya memang kecil, namun jangan salah. Jajanan yang ditawarkan di sini merupakan salah satu favorit mantan Presiden Soeharto.

Berikutnya ada Soto Lentho Pak Yono yang juga tak kalah legendaris. Lokasinya bisa kalian temukan di samping pasar. Pantang dilewatkan jika Teman Traveler sedang keliling wisata Jogja.
Pasar Kranggan dan Akulturasi Budaya

Tak jauh dari Tugu Jogja, Teman Traveler bisa menemukan Pasar Kranggan. Posisinya ada di sisi barat, sekitar 200 meter dari tugu. Pelanggan pasar ini cukup banyak, suasananya bakal sangat ramai, terutama di pagi hari.

Kranggan sudah ada sejak 1970an, namun lahannya sendiri telah eksis mulai 1880. Kala itu sempat jadi pemukiman masyarakat Tionghoa, yang kemudian mendirikan klenteng di Jalan Poncowinatan.

Pilihan kuliner dan jajanan di pasar ini lumayan lengkap. Tak jauh dari sini Teman Traveler bisa temukan lupis legendaris ala Mbah Satinem dan Wedang Tahu dari Bu Sukardi.

Itulah beberapa rekomendasi Pasar Tradisional Jogja, terutama buat Teman Traveler yang hobi berwisata kuliner. Dijamin bakalan puas deh. Semua sajian bisa kalian temukan, mulai dari yang sederhana, hingga menjadi legenda. Mau berburu apa dulu, nih? Next
