Seorang pendaki asal Kabupaten Pasuruan, Muhammad Naam Kurniawan, dilaporkan hilang di Gunung Arjuno. Sebelum dilaporkan hilang, Naam sempat mencapai puncak 3.339 mdpl bersama empat temannya (19/3). Namun nahas, saat perjalanan turun Naam terpisah dari rombongan.
Baca juga : Patung GWK Bali Segera Rampung, Catat Tanggalnya
Setelah menyadari kejadian tersebut, keempat temannya segera melapor ke Polsek Purwodadi dan langsung ditindaklanjuti oleh tim SAR. Lalu bagaimana kronologi dan proses pencariannya?
Melibatkan 5 Tim SRU
Operasi pencariaan Naam melibatkan 5 tim search and rescue unit (SRU). Setiap SRU terdiri dari 10 anggota dan telah bergerak mulai Selasa (22/3). Tim SRU yang terlibat terdiri dari petugas Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo dan relawan. Penyisiran dimulai dari 5 titik, termasuk sekitar camp Makutoromo.
Tersesat Saat Mencari Pertolongan
Naam memang sengaja memisahkan diri dari rombongan ketika salah seorang temannya, Lia Agustina, terkilir di Blok Ogal-agil. Tujuannya untuk turun ke camp Makurotomo untuk mencari pertolongan. Namun petugas relawan yang melakukan proses evakuasi Lia, mengaku mendapat informasi bukan dari Naam melainkan pesan suara.
Tidak Ada Rencana Naik Gunung
Lia Agustina, perempuan yang terkilir, menjelaskan bahwa sebelumnya Naam tidak memiliki rencana untuk ikut serta dalam pendakian. Menurut Lia, Naam merupakan kawan lamanya, sedangkan tiga orang lainnya adalah teman baru. Meskipun begitu, Naam memiliki ciri-ciri yang sangat mencolok. Seperti mengenakan sepatu serta jaket warna pink.
Ditemukan di Wilayah Kecamatan Singosari
Berdasar informasi yang dihimpun, Naam telah ditemukan di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada hari Rabu (23/3). Dirinya ditemukan oleh penduduk sekitar yang hendak menuju sumber mata air di Alas Sriti. Saat ini, Naam telah dijemput Basarnas dan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.
Karena pemandangan yang indah dan juga dikelilingi gunung-gunung lain, Arjuno masih menjadi salah satu lokasi pendakian favorit di Jawa Timur. Ada yang memiliki pengalaman serupa di Gunung Arjuno? Next