Gunung Sumbing merupakan gunung dengan ketinggian nomer 3 di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung dengan ketinggian 3.371 mdpl ini sangat digemari banyak pendaki. Tak segan, pendaki dari luar propinsi bahkan luar pulau pun ingin menaklukkan puncak Rajawali. Gunung Sumbing memiliki 4 jalur pendakian yaitu jalur via Bowongso, via Garung, via Mangli, dan via Butuh Kaliangkrik. Jalur pendakian Gunung Sumbing via Dusun Butuh ini cukup unik dan sempat viral di media sosial karena kontur pemukiman Dusun Butuh yang mirip dengan pemukiman di kaki Pegunungan Himalaya, Nepal.
Baca juga : Tertinggi Kedua di Dunia, Patung Murugan di Langkat Takkalah Luar Biasa dengan Batu Caves Malaysia
Saking terkenalnya akan pemukiman yang membuat kagum pengunjung Dusun Butuh ini telah dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dalam video di channel Youtube-nya, Sandiaga bahkan sempat berbincang dengan pendaki Gunung Sumbing yang tengah bersiap-siap di Dusun Butuh. Oleh karena itu, jalur pendakian Sumbing via Butuh ini wajib kamu jajal karena panoramanya yang memukau dan telah dikunjungi Menteri Pariwisata.
Secara administratif, Gunung Sumbing berada di tiga kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Namun basecamp Butuh Kaliangkrik berada di Desa Butuh Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Selain keindahan Desa Butuh, pendaki akan selalu mendapatkan sunrise terbaik sepanjang perjalanan meski pendaki saat pagi hari belum sampai di puncak Sumbing. Mengingat jalur Butuh Kaliangkrik berada tepat disisi timur lereng gunung.
Jalur Butuh terkenal akan treknya yang cukup panjang dan tidak disarankan bagi pendaki pemula. Namun, jalur ini memiliki daya tarik pemandangan alam yang indah dan masih asri sepanjang pendakian. Estimasi pendakian via Butuh ini sekitar 6 sampai 8 jam perjalanan. Terdapat 4 pos shelter untuk tempat istirahat para pendaki. Dan uniknya pendaki bisa menggunakan jasa ojek dari basecamp seharga Rp 20.000 yang bisa menghemat waktu perjalanan sekitar satu jam.
Perjalanan dilanjutkan dari Pos 1 menuju Pos 2. Pendaki akan melalui medan berbatuan yang tersusun rapi, sama seperti perjalanan dari basecamp ke Pos 1. Namun, pemandangan berbeda akan pendaki temukan kala memasuki hutan pinus yang lebat. Tentu akan merasakan udara sejuk dan suhu dingin mulai menyerang. Menuju pos 3 pendaki akan melalui trek tanah yang landai dan saat musim hujan, jalur akan terasa sangat licin. Sepanjang perjalanan Pos 2 ke Pos 3 ada sumber air berupa jalur sungai. Kamu bisa memanfaatkan sumber air tersebut untuk persediaan air minum atau untuk membasuh muka.
Menuju pos 4 kondisi medan mulai terbuka dengan semak di kanan-kiri jalur. Saat siang hari, panas matahari terasa menyengat. Namun, pendaki akan sedikit dimanjakan dengan melihat di sekeliling berupa pemandangan menawan ke arah timur. Sekitar dua jam perjalanan pendaki akan melihat sebidang tanah luas dan hanya ditumbuhi satu pohon besar yang kerap kali dijuluki pohon tunggal. Tak sedikit pendaki yang mendirikan tenda di Pos 4 karena pemandangan yang menarik berupa Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Puncak adalah suatu kebanggaan bagi setiap pendaki yang berhasil menggapainya. Puncak sejati adalah puncak yang tertinggi gunung Sumbing. Hanya sekitar 1 jam perjalanan dari pos 4 ke arah puncak. Jika kamu ingin menikmati sunrise di puncak sejati, maka persiapkanlah perjalanan dari pos 4 pukul 4 pagi. Keindahan alam dari puncak sungguh menakjubkan. Tampak gunung Sindoro dan Ungaran disisi utara, gunung merbabu dan merapi disisi timur, gunung Slamet dan pegunungan Dieng disisi barat serta lautan indah di sisi selatan. Next