in ,

Perjalanan Mendaki Gunung Lawu, Ternyata Tidak Dingin?

Kisah Perjuangan Mencapai Puncak Gunung Lawu

Pemandangan Puncak Gunung Lawu
Pemandangan Puncak Gunung Lawu via Instagram kgsantoso69

Indonesia bisa dibilang merupakan surganya para penghobi kegiatan mendaki gunung. Di Pulau Jawa saja, ada banyak gunung indah dan menantang siap didaki. Salah satu yang cukup populer adalah Gunung Lawu.

Baca juga : Air Terjun di Lombok Utara, Pesona Kampung Halaman Lalu Muhammad Zohri

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Keindahan yang ditawarkan cukup mempesona. Lantas seperti apa detailnya? Yuk kita simak pengalaman Hallo Wahyu, salah satu kontributor Travelingyuk

Letak Geografis

Gunung Lawu
Gunung Lawu via Instagram faizal_ec

Gunung Lawu termasuk gunung tertinggi ke-6 Jawa, dengan ketinggian 3.265 mdpl. Letaknya berada di antara tiga kabupaten, Karanganyar (Jawa Tengah), Ngawi (Jawa Timur), dan Magetan (Jawa Timur).

Secara total ada tiga jalur pendakian untuk menuju puncak Lawu. Selain via Cemoro Sewu, bisa juga melewati Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Hallo Wahyu sendiri memilih untuk memulai pendakian dari jalur Cemoro Sewu.

Pendakian via Cemoro Sewu

Proses pendakian Lawu
Proses pendakian Lawu via Instagram angelina_kusuma

Pendakian dimulai dari basecamp dan butuh waktu kira-kira 30 menit untuk mencapai Pos 1. Menurut Hallo, di kawasan ini sebenarnya masih terdapat banyak warung. Namun kebetulan saat itu semuanya sedang tutup.

Perjalanan Hallo dan rombongan lantas dilanjutkan ke Pos 2. Mereka akhirnya memutuskan bermalam di sini, lantaran membantu rombongan lain dengan anggota yang cedera.

Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan. Sekitar pukul 12 siang, Hallo dan rekan-rekannya sudah sampai di Pos 5. Di titik ini terdapat warung yang menjual gorengan dengan harga sangat murah, seribu rupiah saja.

Puncak Lawu yang tidak dingin

Pemandangan dari puncak Lawu
Pemandangan dari puncak Lawu via Instagram diian_ratnasarii

Menjelang puncak, Hallo serta rekan-rekannya menyempatkan untuk mengambil air di Sendang Drajat. Drajat merupakan salah satu mata air yang ada di Lawu. Mereka juga sempat beristirahat sejenak untuk makan di Warung Pecel Mbok Yem yang dibuka oleh warga setempat.

Kira-kira pukul setengah tiga sore, rombongan Hallo akhirnya sampai di puncak. Menurut penuturannya, kondisi udara di sana tidak dingin – melainkan dingin banget! Oleh karena itu mereka tak menghabiskan waktu lebih dari 15 menit untuk berfoto-foto.

Perjalanan pulang

Jalur di sekitar Lawu
Jalur di sekitar Lawu via Instagram erny_y

Hujan lebat dan petir yang menyambar membuat Hallo Wahyu dan rekan seperjalanannya memutuskan untuk bermalam di Pos 5. Pukul tiga dini hari, hujan masih mengguyur dan mereka pun memutuskan untuk baru turun begitu matahari menyingsing.

Begitu hari terlihat cerah, pemandangan yang tersaji sangat indah. Gunung Semeru, Arjuno, Welirang, Penanggangungan, bahkan Argopuro terlihat dari kejauhan.

Tips mendaki Gunung Lawu

Tenda pendaki Lawu
Tenda pendaki Lawu via Instagram angelina_kusuma

Ada beberapa tips dari Hallo Wahyu bagi yang ingin mencoba mendaki Gunung Lawu. Pertama, usahakan mengenakan jaket tebal karena udara di sekitar gunung sangat dingin. Kedua, bagi yang berangkat naik bus dan ingin langsung ke basecamp Cemoro Sewu, bisa menyampaikan pesan di akun Official Lawu untuk mendapat jemputan.

Terakhir, jangan lupa untuk mengasah kondisi fisik dan menjaga kesehatan. Sebab trek di Lawu cukup berat dan ada banyak tangga batu.

Demikian gambaran mengenai pesona keindahan dan daya tarik Gunung Lawu. Bagaimana, ada yang tertarik untuk membuktikan keindahannya secara langsung dalam waktu dekat? Next

ramadan

Written by Hallo Wahyu

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

4 Kuliner Enak Ini Ternyata Terbuat dari Bahan yang Tak Terduga

Tata cara makan sushi yang baik

Tips Cara Makan Sushi, Catat Jika Ingin Bukber di Resto Jepang