Traveling memang merupakan kegiatan yang menyenangkan dan disukai banyak orang. Tapi taukah kamu bahwa ada beberapa hal yang kemudian membuat sebagian orang terbatasi atau malah tidak dapat melakukan perjalanan seperti yang ia inginkan. Salah satu contohnya adalah phobia atau rasa takut berlebihan yang dapat menimpa siapapun, dimanapun, dan kapanpun tanpa disadari. Apa saja jenis phobia pada traveler dan cara penanganannya? Yuk, kita simak sama-sama rangkuman di bawah ini!
Baca juga : Serunya Susur Sungai di Desa Wisata Kedungbenda!
1. Phobia Ketinggian
Tidak sedikit orang yang takut akan ketinggian atau acrophobia. Pengidapnya rata-rata akan merasakan cemas berlebihan, keringat dingin, gemetar di beberapa bagian tubuh terutama kaki, bahkan ada yang sampai kejang-kejang. Kalau sudah begini orang itu pasti tidak akan bisa diajak mendaki gunung apalagi naik wahana seru yang menantang di taman hiburan.
Destinasi traveling jadi serba terbatasi hanya karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Boro-boro ke Menara Eiffel, naik ke Monas saja takut. Walaupun sepertinya phobia ini terlihat sulit disembuhkan, tapi sebenarnya masih ada cara terutama bagi mereka yang punya kemauan untuk pulih sepenuhnya. Hipnoterapi menjadi salah satu metode sederhana dan cukup ampuh bagi penderita acrophobia.
2. Phobia naik pesawat
Atau dikenal juga dengan sebutan aerophobia, ciri-cirinya yaitu merasa tidak tenang saat akan atau sedang naik pesawat, keluar keringat dingin, badan gemetar, wajah memucat, jantung berdetak tidak karuan, dan masih banyak lagi. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang takut naik pesawat. Beberapa di antaranya yaitu karena, takut akan ketinggian atau acrophobia, cemas berlebihan saat berada di dalam ruang yang sempit dan tertutup, memiliki pengalaman buruk di masa lalu yang berhubungan dengan pesawat atau trauma, terlalu sering menonton berita tentang kecelakaan pesawat dapat membuat seseorang beranggapan bahwa transportasi tersebut tidak aman sehingga memunculkan kekhawatiran akan keselamatannya, dan sebagainya.
Jika ketakutan ini terus dibiarkan, tentu akan menghambat seseorang untuk bepergian kemana-mana terutama keluar pulau dan luar negeri. Nggak mungkin dong kamu pergi ke Korea Selatan naik kapal laut? Pasti menghabiskan waktu berhari-hari untuk bisa sampai di sana. Cara mengatasi phobia ini adalah dengan mengalihkan perhatian, berbicara dengan penumpang lain, mengingat kenangan manis, hingga menggunakan terapi atau meditasi
3. Phobia Udara Dingin
Disebut juga dengan Cryophobia, ketakutan berlebih pada udara dingin. Penderita akan selalu merasa cemas dan gelisah seperti ada sesuatu yang mengancamnya. Hal ini tentu akan membatasi orang tersebut untuk pergi ke berbagai daerah terutama yang berada di dataran tinggi. Kalau begini, jangan pernah bermimpi untuk berlibur ke Eropa terutama saat sedang musim salju. Wah, sayang banget kan jadinya?
Jika kamu merasa mengidap phobia ini, siapkanlah baju hangat berbahan tebal sebelum bepergian. Sebotol minyak angin sepertinya juga bisa sedikit membantu. Walaupun sebagai gantinya kamu harus membawa tas besar dan agak berat, tapi setidaknya ini adalah salah satu cara paling praktis untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu datang ke pusat terapi juga bisa menjadi salah satu solusi agar bisa sembuh.
4. Nomophobia
Pernah melihat seseorang yang mengalami kecemasan berlebihan saat sedang berada di daerah terpencil karena ia tidak bisa telepon ataupun mengakses internet? Itulah yang disebut Nomophobia, rasa takut yang timbul karena tidak bisa menggunakan gadget terutama handphone dikarenakan tidak adanya sinyal. Kehidupan yang serba modern sekarang ini memang membuat manusia harus berhadapan dengan benda serba canggih.
Mungkin rasanya sudah biasa jika tiba-tiba ada teman kita mengeluh karena paketan internetnya habis atau sinyal telepon selulernya tiba-tiba error. Namun jika hal tersebut terus dibiarkan, maka akan menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Bahkan di luar negeri mereka yang kecanduan gadget harus direhabilitasi, lho. Nah, untuk menyembuhkan phobia ini salah satu caranya yaitu dengan mengurangi penggunaan gadget secara bertahap. Dibutuhkan kemauan yang kuat dari dalam diri agar bisa cepat sembuh.
5. Phobia akan perjalanan panjang
Jika para traveler menikmati setiap perjalanannya ke tempat yang dituju, baik itu jauh maupun dekat, lama atau sebentar, mereka selalu dapat menemukan hal menarik di dalamnya. Namun berbeda halnya dengan para pengidap hodophobia, orang-orang ini malah akan merasa cemas jika melakukan perjalanan atau liburan panjang. Sehingga ketika traveling bukannya bahagia, mereka malah ketakutan dan tidak bisa menikmati liburan.
Salah satu cara untuk mengakali phobia ini agar si penderita tetap dapat melakukan traveling adalah membuat rencana liburan dengan destinasi yang dapat dijangkau dengan mudah dan dalam waktu singkat. Tambah durasi perjalanan secara bertahap, sehingga lama kelamaan orang tersebut akan mulai terbiasa. Pastikan bahwa tempat tujuannya dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan umum terutama pesawat sebagai transportasi terpraktis dan tercepat.
6. Aeroacrophobia
Merupakan ketakutan berlebih akan suatu tempat yang sangat luas dan terbuka. Dampaknya terhadap si penderita hampir sama seperti pada kasus phobia lainnya yaitu mengakibatkan tubuh gemetaran, keringat dingin bercucuran, bahkan sampai menimbulkan vertigo yang cukup membahayakan.
Jika sudah memasuki tingkat yang cukup parah, penderita tidak akan bisa diajak traveling ke tempat tinggi yang luas dan terbuka. Contohnya seperti di pinggir tebing atau di puncak gunung yang menyajikan pemandangan di bawahnya secara utuh. Tidak ada cara yang dapat menyembuhkannya selain dengan terapi. Karena memaksa si pengidap untuk traveling ke tempat terbuka hanya akan menyiksanya.
7. Phobia dengan keramaian
Tidak hanya saat traveling saja, orang yang mengidap enochlophobia akan selalu merasa cemas dan ketakutan setiap berada di tempat yang ramai. Mereka akan selalu merasa panik dan terancam jika dikelilingi oleh banyak orang, misalnya di pasar atau pusat perbelanjaan, bandara, dan pusat keramaian lainnya/ Tentu hal ini tidak akan menguntungkan, mengingat kebanyakan destinasi wisata pasti dipenuhi pengunjung. Bahkan saat ini puncak gunung pun sudah ramai, haduh.
Cara yang dapat dilakukan untuk menyiasatinya adalah dengan berlibur di saat low-season. Ajak beberapa teman saat bepergian agar mereka bisa mengalihkan perhatianmu dengan mengobrol bersama. Selain itu kamu juga akan merasa lebih aman karena ada orang yang mendampingimu. Tetap tenang dan sugestikan dirimu bahwa kamu akan baik-baik saja meski berada di tengah keramaian.
Inilah 7 phobia menyebalkan dan cukup mengganggu terutama bagi mereka yang suka traveling. Jika kamu mengidap salah satunya, segeralah cari solusi untuk mengatasi rasa takutmu tersebut. Karena akan sangat disayangkan jika phobia sampai membatasi ruang gerakmu. Next