in , ,

Plasa Wonogiri Ternyata Bukan Tempat Belanja, Apa Dong?

Menikmati Panorama Alam Indah di Plasa Wonogiri

Prasasti Transmigrasi di sekitar Plasa Wonogiri
Prasasti Transmigrasi di sekitar Plasa Wonogiri (c) Layangseta/Travelingyuk

Meski memiliki bentang alam berbukit-bukit, Wonogiri tak lantas berhawa sejuk. Hampir sepanjang tahun suhu di sekitar sini terasa panas menyengat dan kering. Hal ini lantas memicu inisiatif pemerintah setempat untuk menciptakan hutan kota yang biasa disebut warga sekitar sebagai Plasa Wonogiri.

Baca juga : Tak Melulu Bogor dan Lembang, Ini Tempat Liburan Anti Macet Untuk Warga Ibukota

Hutan kota lebat, habitat Monyet Kelabu (c) Layangseta/Travelingyuk

Plasa Wonogiri tidak memiliki nama spesifik. Namun yang jelas, tak ada satu pun warga asli yang tak mengenali sebutan tersebut. Bahkan tidak jika sampai tak pernah mendengar soal Plasa, yang bersangkutan bakal diasosiasikan sebagai pendatang.

Hutan Kota Lebat

Kelebatannya menghalangi pemandangan ke arah bawah (c) Layangseta/Travelingyuk

Plasa Wonogiri terdiri dari dua bagian, hutan kota sejuk dan bendungan. Kawasan ini bisa Teman Traveler temukan di perbukitan sebelah barat kota. Bisa dicapai dengan kendaraan apapun, namun harap berhati-hati. Pasalnya, jalan di sekitar sini cukup menanjak dan lapisan aspalnya sudah agak rusak.

Jalan menuju puncak sudah beraspal (c) Layangseta/Travelingyuk

Begitu sampai di puncak bukit, Teman Traveler bisa melihat pemandangan waduk yang indah. Oh ya, saking lebatnya Plasa Wonogiri, tempat ini lantas menjadi habitat monyet kelabu. Namun tenang, mereka tidak usil kok. Monyet-monyet tersebut hanya akan memperhatikan pengunjung dari puncak pepohonan.

Panorama Waduk Gajah Mungkur terlihat jelas (c) Layangseta/Travelingyuk

Dulunya destinasi wisata Wonogiri ini sering diasosiasikan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas tak senonoh. Untungnya, sejak polisi melakukan razia rutin, kegiatan meresahkan tersebut sudah jauh berkurang. Berkunjung ke sini, paling-paling Teman Traveler hanya akan mendapati penduduk sekitar sedang mencari rumput.

Berdampingan dengan PLTA

PLTA bendungan serbaguna Gajah Mungkur(c) Layangseta/Travelingyuk

Plasa Wonogiri letaknya bersebelahan dengan PLTA Bendungan Serbaguna Gajah Mungkir. Fungsi utama waduk ini adalah mengendalikan banjir Bengawan Solo dan sekaligus menjadi sumber pengairan sawah-sawah di sekitar Kabupaten Sukoharjo, salah satu lumbung padi nasional.

Silo sebagai bagian dari PLTA (c) Layangseta/Travelingyuk

Namun entah sejak kapan, pengunjung kini tidak diperkenankan memasuki area PLTA secara bebas. Teman Traveler wajib mengantongi izin khusus sebelum bisa menjelajah di sekitar sana. Jika tidak, kalian harus puas hanya memandangi komplek waduk dari atas bukit.

Bekas Desa Terendam

Prasasti Penanda Transmigrasi (c) Layangseta/Travelingyuk

Plasa Wonogiri merupakan pusat komplek Bendungan Gajah Mungkur. Di sinilah aliran air Bengawan Solo dibendung ke arah selatan, mengakibatkan tak kurang dari 51 desa terendam. Para penduduknya lantas diberi kompensasi berupa program transmigrasi ke Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan pada 1976 silam.

Guna memperingati peristiwa tersebut, pemerintah membangun monumen patung berbentuk tiga orang petani melambaikan tangan ke arah selatan. Hal ini sebagai simbol ucapan selamat tinggal pada kampung halaman sebelum melakukan transmigrasi. Sungguh mengharukan.

Amfiteater kecil yang dimanfaatkan untuk nongkrong (c) Layangseta/Travelingyuk

Tak jauh dari monumen tersebut, Teman Traveler akan menemukan semacam amfiteater kecil yang berfungsi menggelar beragam kegiatan. Namun tempat ini lebih sering dimanfaatkan pengunjung untuk duduk-duduk santai sembari beristirahat.

Lokasi Favorit Memancing

Spot favorit untuk memancing (c) Layangseta/Travelingyuk

Lantaran menyatu dengan Bendungan Wonogiri, Plasa juga jadi salah satu tempat favorit warga sekitar untuk memancing. Tiap pagi atau sore, Teman Traveler akan menemukan banyak orang sibuk menebar kail di pinggiran waduk. Bahkan tak sedikit yang sengaja datang dari luar kota untuk memancing di sini.

Umumnya mereka tak berpatokan pada hasil. Sekedar duduk-duduk sambil menunggu umpan disambar sudah cukup untuk merilekskan pikiran usai bekerja keras. Soal ikan, jenis yang banyak ditemui di sini adalah nila dan mujair.

Itulah sekilas ulasan mengenai Plasa Wonogiri, kawasan hutan kota yang berfungsi menyejukkan wilayah sekitar. Bisa jadi alternatif bagi Teman Traveler yang tengah mencari wisata gratis untuk habiskan akhir pekan. Bagaimana, tertarik berkunjung? Next

ramadan
Situ Gede Tasikmalaya

Wisata Alam Favorit Tasikmalaya, Bikin Lebaran Makin Seru

Nasi Rawon di Depot Lakmar

Depot Lakmar, Masakan Jawa Mantap di Jalur Malang-Surabaya