Canggihnya berbagai macam peralatan para ilmuwan astronom ini sanggup memprediksi bahwa kemungkinan terjadi tabrakan mematikan antara asteroid dengan bumi. Batuan luar angksa ini sudah tercatat sangat beresiko terhadap kelangsungan mahkluk hidup di bumi. Lantaran jalur asteroid atau orbit asteroid ini terhitung tepat satu garis dengan bumi yang diprediksi sekitar 30 tahun yang akan datang ini lebih tepatnya di tanggal 2 April 2052.
Baca juga : Tidak Hanya Tuban, Kini Garis ala MotoGP Juga Hiasi Jalanan Jakarta dan Malang
Berbagai tim ahli asteroid dari Badan Antariksa Eropa bekerja sama dengan European Southern Observatory secara resmi mengeluarkan ‘2021 QM1’ dari bencana yang bisa menghancurkan bumi. Analisis ini dilakukan terus menerus dengan berbagai ilmuwan ketika menggunakan salah satu leteskop paling canggih di dunia. Teleskop ini memiliki tingkat kesensitivitasan yang sangat tinggi. Teleskop ini dapat melihat jalur masa depan berbagai asteroid ketika mengelilingi matahari. Memang berberapa analisa ilmuwan, posisi asteroid ini sangat dekat dengan bumi pada tahun 2052.
Asteroid 2021 QM1 ini dapat diidentifikasi mulai 28 Agustus 2021 oleh Mount Lemmon Observatory. Pengamatan ini menganalisa fisik asteroid memiliki diameter sekitar 50 meter. Besarnya diameter ini mampu membuat kehidupan bumi terancam akibat dari letusan yang setara bom atom. Ukuran tersebut terhitung sama dengan revolusi ketika mengelilingi matahari dalam 691 hari. Perhitungan ini ini menunjukkan bahwa tahun 2038 orbit asteroid ini kembali mendekati sisi bumi.
Rincian perhitungan dari Badan Antariksa Eropa ini terhitung akan bertabrakan dengan bumi pada 2 April 2052. Namun, berbagai pengamatan baru dengan bantuan dari Very Large Telescope mendeteksi batu ruang angkata memiliki magnitudo 27. Hal ini menandakan 250 juta kali lebih redup daripada bintang palin redup yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Para peneliti mengidentifikasi titik redup asteroid 2021 QM1 ini jauh lebih terang dibanding ribuah asteroid lainnya. Aktivitas ini menjadi salah satu pengamatan paling sulit dalam sejarah ruang angkasa. Next