Setiap pulau di dunia masih ada yang tidak memiliki penghuni baik karena belum terjamah maupun dikenali. Namun, ada juga pulau yang sudah berpenghuni bahkan memiliki penduduk paling padat di dunia. Media sosial digemparkan oleh berita tersebut karena informasi pulau terpadat di dunia itu ternyata berlokasi di Indonesia tapi bukan Jawa. Lalu dimana dan berapa sih jumlah penduduknya sampai pulau bernama Bungin ini mendapatkan gelar tersebut? Berikut ulasannya!
Baca juga : Nggak Melulu Candi, Ini Lima Bangunan Modern di Asia Tenggara
Bukan Kabar Baru
Kepadatan penduduk di Pulau Bungin bukanlah sebuah informasi yang baru. Pulau yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini telah menarik perhatian masyarakat luas sejak tahun 2016 lalu. Bagaimana tidak, pulau yang hanya memiliki luas daerah sekitar 0.085 km persegi pada tahun 2014 ini berjumlah penduduk 5.025 jiwa dengan kepadatan mencapai 59.100-an jiwa/km persegi. Tidak heran jika pulau ini mendapat peringat nomor 1 sebagai pulau terpadat di dunia.
Awalnya Gundukan Pasir Putih
Sulit dipercaya bahwa, Pulau Bingin dulunya hanyalah sebuah gundukan pasir putih sebelum akhirnya memiliki jumlah penduduk depadat hari ini. Jika ingin berkunjung ke sini, Teman Traveler bisa menyebrang ke Pulau Bingin menggunakan perahu motor atau melewati jalan buatan yang langsung menuju ke pulau yang berada 70 kilometer dari arah barat pusat Kecamatan Sumbawa Besar.
Didominasi oleh Suku Bajo
Manusia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Bungin bersuku Bajo yakni sekitar 200 tahun yang lalu. Sehingga jangan heran jika pulau kecil ini didominasi oleh warga bersuku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan walaupun lokasinya di Nusa Tenggara Barat. Pemukiman pertama di pulau ini dirintis oleh Palema Mayu yakni salah seorang dari 6 orang anak raja Selayar. Pada tahun 1812, sebelum Gunung Tambora meletus, Palema Mayo datang ke Sumbawa yang pada saat itu Pulau Pungin hanyalah sebuah pulau kosong yang ditumbuhi pohon bakau.
Kekurangan Lahan
Secara administratif, Pulau Bungin merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Seiring dengan pembangunan yang terus berlangsung, kini terjadi kekurangan lahan di Pulau Bungin. Walaupun masyarakat Suku Bajo memiliki larangan untuk merusak terumbu karang, namun masyarakat Pulau Bungin justru menggunakan karang untuk menambah lahan. Hal ini dikarenakan keterdesakan masyarakat Pulau Bungin akibat semakin banyaknya populasi dan lahan yang kian berkurang.
Bungin merupakan sebuah pulau kecil di lepas laut Bali dan langsung menghadap ke samudra sehingga pemandangan di pulau padat penduduk ini begitu memesona. Dikutip dari bbc.com, kepadatan penduduk di pulau ini juga sangat berpengaruh pada lahannya sehingga Teman Traveler bahkan tidak dapat menemukan rumput yang tumbuh di sini. Jangan heran jika datang, Teman Traveler akan disambut ternak yang memakan sampah. Next