Sudah bukan rahasia lagi, seorang raja atau penguasa suatu daerah mempunyai kebiasaan yang bikin geleng-geleng kepala. Masih ingat kan tentang Raja Salman yang membawa ribuan rombongan saat berlibur di Bali dan Lombok? Itu belum apa-apa, orang nomor satu di Arab Saudi tersebut bahkan pernah menutup pantai umum, La Mirandole agar bisa digunakan untuk pribadi ketika pelesir di Prancis Selatan. Ada-ada saja, ya.
Baca juga : Intip Outfit Liburan Amanda Rawles di Eropa, Traveling Tetap Stylish
Berbeda dengan itu, Raja Belanda yaitu Willem Alexander memilih hal lain yang mengejutkan untuk rileksasi dari tanggung jawabnya sebagai ‘bapak’ dari sekitar 17 juta warganya. Tak seperti keluarga kerajaan lainnya yang liburan mewah, Raja Willem malah lebih suka menjadi ko-pilot untuk salah satu maskapai komersil di negeri Tulip tersebut.
Dilansir dari The Washington Post, Raja Alexander yang dilantik sekitar 4 tahun lalu ini memang mempunyai hobi ‘terbang’. Dulu, Fokker 70 KLM-lah yang diterbangkannya selama kurang lebih 21 tahun. Raja pun sudah mengantongi lisensi pilot militernya sebagai anggota Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
Raja Williem juga menjabarkan alasannya menyukai pekerjaan sampingannya ini. “Anda memiliki pesawat, penumpang dan kru. Anda memiliki tanggung jawab untuk mereka, “kata raja kepada surat kabar Belanda De Telegraaf. “Anda tidak bisa membawa masalah Anda dari kerajaan saat ‘terbang’. Anda benar-benar dapat melepaskan diri dan berkonsentrasi pada hal lain. Itu, bagiku, adalah bagian paling santai dari terbang.” jelasnya.
Diakuinya juga, jarang ada penumpang yang mengenalinya. Apalagi, sejak tragedi 11 September 2001, pintu kokpit pesawat tidak lagi boleh dibuka sembarangan. Sang raja bekerja sebagai pendamping pilot ini dua kali dalam sebulan. Tentu saja karena kesibukan sebagai raja tidak bisa membuatnya ‘terbang’ sesering yang diinginkan. Seru, ya kalau bisa membawa keluarga liburan bersama istri dan ketiga putrinya yang cantik-cantik dengan pesawat yang diterbangkan sendiri. Bisa mengatur kapan pun akan pergi dan pulang. Kemungkinan mengalami kejadian yang mengenakkan sangat kecil.
Banyak lho tragedi penerbangan yang merugikan penumpang, seperti dokter yang dipaksa turun dari pesawat hingga terluka, juga keluarga yang batal ‘terbang’ karena sebuah kue ulang tahun. Untuk menghindari kejadian serupa, perhatikan dengan teliti peraturan maskapai yang digunakan. Karena perjalanan yang berantakan jelas akan membuat liburanmu kacau. Setuju, kan? Next