Seringkali banyak yang bertanya, bagaimana sih kehidupan di Qatar selama Ramadan? Tentu agak berbeda dengan di Indonesia. Sangat penting buat Teman Traveler mengetahui informasi ini, khususnya kalau merencanakan perjalanan untuk mengunjungi Qatar saat bulan Ramadan.
Baca juga : Liburan di Padang Gurun? Kenapa Tidak
Ada beberapa hal yang memang berbeda dari kebiasaan selama Ramadan, juga aturan Ramadan yang harus Teman Traveler amati. Saya menjalani Ramadan selama beberapa kali di sini dan informasi yang ingin saya bagikan disusun berdasarkan pengalaman di negara ini.
Ramadan di Qatar hanya akan dimulai ketika bulan baru terlihat oleh seorang muslim dan dilaporkan ke kementrian urusan Islam. Meski tidak diharapkan berpuasa, ekspatriat dan turis harus menghormati bulan suci. Karena itu tidak ada makan, minum, atau merokok di tempat umum pada siang hari. Ini berlaku untuk permen karet juga!
Semua food court dan kedai kopi tutup sampai setelah matahari terbenam. Beberapa mal akan memiliki kedai kopi yang mengoperasikan layanan take away, tetapi penting bahwa barang yang dibeli tidak dikonsumsi di tempat umum. Namun di rumah sendiri, orang-orang bebas makan dan minum sesuai keinginan. Namun harap perhatikan ruang-ruang, seperti taman dan balkon.
Harap diingat, mobil tidak dianggap sebagai ruang pribadi dan karena itu makan dan minum tidak boleh dilakukan di sana. Jika Teman Traveler mencari makanan dan minuman di luar rumah pada siang hari, satu-satunya pilihan anda adalah hotel. Mereka tetap melayani tamu dan pengunjung yang tidak berpuasa. Peraturan ini tidak berlaku untuk anak-anak ya. Anak-anak bebas makan di muka umum.
Mengenai jam kerja tentu lebih pendek, pekerja pemerintahan bekerja maksimal 5 jam per hari dan pekerja sektor swasta 6 jam per hari selama
Ramadan. Selama Ramadan di Qatar, tidak ada alkohol yang disajikan
di mana pun di negara ini, bahkan hotel yang diizinkan untuk menyajikan alkohol sepanjang tahun.
Selain itu, penduduk dengan lisensi alkohol harus menyadari bahwa QDC (Qatar Distribution Centre) ditutup selama Ramadan. Silakan cek situs web QDC untuk mengetahui hari pembukaan terakhir sebelum Ramadan. Biasanya QDC menjadi lebih sibuk menjelang Ramadan.
Tentunya Ramadan memiliki dampak besar pada wisatawan, baik secara positif dan negatif menurut saya. Selain tidak bisa makan dan minum di depan umum, orang-orang beragama selain Islam bisa mengambil bagian dalam acara budaya seperti Garangao dan mengambil bagian dalam sahur atau iftar. Meskipun saya tidak merekomendasikan merencanakan liburan selama Ramadan, anda mungkin baik-baik saja pada persinggahan singkat.
Pesta Garangao biasanya diadakan pada malam ke-14 Ramadhan dan orang
menggambarkannya sebagai halloween Timur Tengah. Ini adalah pesta anak-anak tradisional yang diadakan setelah buka puasa.
Anak-anak mengenakan pakaian tradisional, membawa tas pada leher mereka, menyanyikan lagu-lagu, dan mengetuk pintu. Secara tradisional anak-anak diberikan kacang, tetapi sekarang juga menerima permen.
Banyak otoritas budaya dan pusat dan bahkan mal akan memiliki perayaan
Garangao.
Pada siang hari, kebanyakan hal tutup selama Ramadan namun pada malam hari, ada banyak acara khusus yang terjadi. Setiap malam saat
matahari terbenam, sebuah meriam ditembakkan untuk menandai akhir puasa. Para wisatawan bisa ikut dan menonton ini.
Dan hal favorit saya adalah banyaknya tenda-tenda Ramadan yang buka di waktu sahur dan iftar. Buah kurma selalu disajikan saat buka, biasanya angka ganjil (tiga).
Siapa pun yang pernah ke Doha, akan tahu penduduk lokal Qatar sangat mencintai mobil mereka. Setelah puasa, mereka akan mengendarai mobil langka di sepanjang Corniche sebagai parade. Banyak pengunjung dan ekspatriat ikut menonton tontonan itu. Banyak mobil-mobil antik berseliweran khusus di saat Ramadan.
Ramadan berkahir dengan perayaan Idulfitri. Untuk swasta libur hanya 3 hari, untuk pegawai pemerintahan liburnya seminggu. Semoga informasi ini menambah wawasan. Next