in , , ,

Ranu Manduro, Indahnya Gunung Penanggungan diBalik Padang Sabana

Mungkin teman traveler sudah ada yang pernah menikmati padang sabana manduro dengan latar belakang gunung penanggungan. Suasana yang keren serta epik ini menjadi viral di beberapa tahun lalu. Hingga membeludaknya wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah ini sampai sampai seperti lautan manusia yang tak kunjung surut. Tak sampai beberapa bulan lamanya, tibalah masa pandemi dengan keadaan virus Covid-19 yang mulai menyebar sehingga kawasan ini tutup total sampai bertahun tahun lamanya.

Baca juga : Perbedaan Galungan dan Kuningan, Sudah Tahu?

Kawasan tambang yang tidak diteruskan menjadi tempat wisata yang indah. Foto via sunriseindonesia.com

Kini Ranu Manduro mulai dibuka perlahan sesuai intruksi dari pemerintah setempat. Meski pengunjung tak seramai dulu, ranu manduro seakan akan tenggelam oleh wisatawan. Namun jangan salah, pemandangan yang indah tetap tersuguhkan dengan panorama yang khas gunung Penanggungan yang menawan. Dinamakan Ranu Manduro karena di wilayah ini terdapat sebuah danau kecil. Banyak masyarakat Mojokerto yang menyebutnya sebagai Ranu Kumbolo versi Mojokerto.

Ranu Manduro menawarkan pemandangan padang sabana berbukit dengan lanskap pemandangan Gunung Penanggungan yang memesona. Padang rumput yang hijau begitu menyejukkan mata dengan bebatuan besar di sana-sini yang menambah keindahan panorama Ranu Manduro.

Salah satu danau dibawah kaki gunung penanggungan yang super indah. Foto via travelkompas.com

Banyak pengunjung datang kesini ingin mengabadikan momen dengan berswafoto. Bahkan ada beberapa yang menjadikannya tempat untuk foto prewedding. Wisata Ranu Manduro ini sangat cocok untuk kamu yang hobi hunting foto, karena kamu akan terkesan dengan pesonanya yang masih terlihat alami. Apalagi saat cuaca cerah, kamu akan mendapatkan hasil foto dengan latar Gunung Penanggungan yang tampak begitu jelas. Semakin agung berpadu dengan hamparan padang rumput hijau yang asri.

Saat yang tepat untuk berkunjung kesini adalah setelah musim hujan, karena rumput-rumput akan tumbuh liar dan terlihat begitu segar. Namun pastikan kamu berhati-hati saat musim hujan, karena beberapa area akan menjadi licin dan berlumpur.

Bnayak pengunjung yang foto tepat dibebatuan dekat danau dengan latar belakang gunung penanggungan. Foto via superlive.id

Tidak hanya itu saja, yang paling menarik adalah akan muncul sebuah danau saat musim hujan di mana danau ini menghilang pada saat musim kemarau. Danau ini muncul akibat genangan air hujan yang berkumpul pada kubangan bekas tambang pasir. Memang Ranu Manduro merupakan bekas kawasan tambang C yang tidak beroperasi lagi.

Kamu juga bisa berfoto di tepi danau temporer ini, sekaligus merasakan kesegaran air danau yang tampak eksotis dan menenangkan. Bagi Teman Traveler yang ingin kesini cukup membayar biaya parkir sebesar Rp. 5000 per motor. Kamu bisa datang kesini mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB setiap harinya.

Kala itu wisata ranu manduro dibanjiri ribuan pengunjung. Foto via jawapos.com

Rute menuju Ratu Manduro cukup mudah diakses. Dari kawasan Ngoro, Mojokerto kamu akan melihat Alfamart, sekitar 100 meter di kanan jalan ada gang kecil. Nah kamu bisa masuk ke gang kecil ini, ikuti jalan hingga menuju lokasi wisata. Dari pusat kota berjarak 30 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan. Next

ramadan

Ayam Kampung Empuk Sajian Nikmat di Ayam Kaliandra Purwokerto

Tradisi Unik Selamatan Jawa di Hari Ganjil Terakhir Sebelum Lebaran Tiba