in , , , ,

Sabana Cikasur, Surganya Pendakian Gunung Argopuro

Gunung Argopuro, memang terkenal dengan jalur panjangnya. Banyak sekali pendaki ingin menaklukkan gunung tersebut karena rasa penasaran akan jalur terpanjang di pulau Jawa ini. Tak heran jika perjalanan lintas dari Bermi menuju Baderan ataupun sebaliknya dapat memakan waktu lima hingga enam hari perjalanan.

Baca juga : Curug Gending Asmoro Semarang, Saat Mistis dan Eksotis Berdampingan

Baca Juga : Cara Transfer Antar Bank

Pagi hari di sabana cikasur gunung Argopuro. Foto via tuankembara.blogspot.com

Namun di balik treking yang panjang ditambah medan jalan yang lumayan berat, terdapat pemandangan yang menakjubkan. Salah satunya Sabana Cikasur, adalah hamparan rerumputan yang luas dengan bukit butik kecil yang indah, dan aliran Sungai Qolbu membelah hijaunya rerumputan. Serasa hati dan pikiran seperti didalam surga.

Cikasur sejatinya adalah bekas landasan pacu penjajahan bangsa Jepang. Dimana Jepang membuat landasan untuk mendroping logistik prajurit dikawasan Probolinggo dan sekitarnya. Untuk merahasiakan gerak gerik Jepang atas Belanda, maka Cikasur adalah tempat terbaik bagi Jepang untuk mobilitas.

Tempat dimana Landasan pacu zaman penjajahan Jepang. Foto via cindriyanto.com

Pasca kemerdekaan Indonesia, Landasan pacu ini sudah tidak difungsikan lagi. Bekas landasannya pun tertutup dengan rerumputan hingga menjadi sabana luas. Bangunan sebagai pengontrol pun sudah rusak, menyisakan reruntuhan dan tiang tiang pancang bangunan. Sejauh mata memandang hanyalah padang rumput yang luas dengan beberapa bukit berhias satu dua pohon pinus. Agak ketengah akan terlihat dua garis sejajar memanjang sekitar 150 meter.

Pasca kemerdekaan Indonesia lapter ini sudah tak difungsikan lagi. Bekas landasan pacunya kini tertutup sabana. Bangunan sebagai pengontrol lapter sudah rusak, menyisakan reruntuhan dan tiang-tiang pancang bangunan.

Cikasur kini menjadi pos shelter para pendaki Gunung Argopuro. Jika pendaki memulai perjalanan dari Pos Baderan, maka diperlukan 12 hingga 15 jam perjalanan atau dua hari satu malam. Tak perlu bingung akan kekurangan air, Cikasur memberimu sumber air melimpah hingga mengalir bagaikan sungai qolbu. Aliran air jernih yang ditumbuhi selada air, dimana tumbuhan tersebut merupakan sayur kaya akan senyawa isothiocynate bisa melindungi tubuh dari kanker dan menghalangi penyebaran tumor.

Aliran sungai qolbu di sabana Cikasur yang menakjubkan. Foto vis instagram @kabut_jenuh

Populasi hewan liar seperti merak, kijang, rusa, babi hutan, lutung jawa, dan macam kumbang memang masih berkeliaran disekitar Cikasur. Hewan hewan tersebut sering kali ditemui di rerumputan yang tinggi dan aliran sungai. Dan saat yang ditunggu-tunggu adalah waktu sunrise, cahaya kilau kekuningan yang menyinari rerumputan sabana membuat pagi hari yang menakjubkan.

Kesegaran lebih terasa dengan adanya burung merak yang terbang kesana kemari dengan suaranya yang membuat para pendaki terpana. Tampak dikejauhan kijang, rusa bahkan babi hutan yang berlali lari kecil, memberikan suasana sabana yang masih alami. Tetaplah menjaga lingkungan Cikasur dengan tidak berburu hewan dan tidak merusak habitat yang ada.

Next

ramadan

Pasar Splendid Malang, Pecinta Hewan dan Bunga Wajib Merapat

Kali Mas

Watu Gedong & Kalimas, Wisata Tulungagung yang Penuh Kesegaran