Samsara Living Museum adalah tempat keren yang bisa Teman Traveler kunjungi kala liburan di Bali. Di sini Teman Traveler bisa mempelajari kehidupan masyarakat Pulau Dewata dari dekat. Penasaran? Yuk, simak ulasan lengkapnya.
Baca juga : Festival Pesona Meti Kei 2018, Merasakan Keelokan Kepulauan Kei
Berada di Desa Jungutan
Samsara Living adalah museum unik yang tawarkan wisata edukasi dan spiritual dalam satu tempat. Teman Traveler bisa menemukan tempatnya di Desa Jungutan, Kab. Karangasem, Bali. Jika memulai perjalanan dari Denpasar, kalian bakal butuh waktu tempuh sekitar 90 menit.
Teman Traveler bisa ikuti petunjuk arah dari aplikasi Google Map. Buat kalian yang menumpang sepeda motor pribadi, jangan heran jika nanti diarahkan ke jalan tikus melalui perkebunan salak. Tenang saja, kalian tak bakal nyasar kok.
Papan nama tempat ini memang masih dalam proses pengerjaan, jadi mungkin agak sulit dilihat dari kejauhan. Namun Teman Traveler jangan khawatir, kalian bisa menemukan tempatnya dengan mudah kok. Cukup tanya pada warga sekitar, mereka bakal dengan ramah menunjukan jalan menuju ke Samsara Living Museum.
Masa Soft Opening
Baru buka sekitar empat bulan, museum ini masih dalam tahap soft opening. Berkunjung ke sini, Teman Traveler takkan dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Cukup berikan donasi seikhlasnya.
Pertama masuk, Teman Traveler bakal diberikan welcome drink berupa jamu tradisional. Ketika dicoba, rasanya sangat manis, beda dengan minuman sejenis yang biasanya pahit. Kalian juga bakal dipinjami selendang untuk dikenakan selama berjalan-jalan di sekitar museum.
Belajar Tradisi Bali
Selama berjalan-jalan di sini, Teman Traveler bakal dipandu seorang guide. Kalian akan mendapat penjelasan menyeluruh mengenai koleksi museum. Pertama adalah ruangan yang berisi informasi mengenai 14 jenis upacara untuk setiap warga Bali, mulai dari ketika masih dalam kandungan, hingga setelah ia meninggal.
Sang Pemandu juga akan menjelaskan barang-barang apa yang akan dipakai dalam semua upacara tersebut. Teman Traveler juga akan melihat sistem pohon keluarga yang dianut masyarakat Bali. Dari sini pula saya tahu bahwa pemilik museum ini masih satu garis keturunan dengan Mpu Tantular, pencipta Kitab Sutasoma.
Beragam Aktivitas Menarik
Teman Traveler juga bakal diajak melihat proses pembuatan Arak Bali yang melegenda. Bagi warga Pulau Dewata, arak memiliki peran sangat penting. Kerap dimanfaatkan dalam beberapa upacara tradisional. Nah, di sini kalian bisa mencoba sedikit tester arak.
Berikutnya Teman Traveler juga akan diajari proses pembuatan canang atau persembahan yang biasanya diletakkan di depan bangunan rumah. Di sini kalian bakal belajar membuat alas anyaman dari daun kelapa muda.
Teman Traveler juga bisa melihat proses pembuatan kerajinan anyaman berupa tas dan asesoris lainnya. Berikutnya kalian akan melewati sebuah taman dengan beragam tanaman yang biasa digunakan warga Bali dalam beragam prosesi adat. Benar-benar menarik.
Terakhir, Teman Traveler akan diajak ke tempat yang menunjukkan proses penumbukan padi secara tradisional. Jika belum puas, kalian bisa coba beragam paket aktivitas menarik lain seperti upacara pemberkatan, kelas memasak, dan paket gathering.
Keberadaan Samsara Living Museum diharapkan bisa jadi titik awal untuk memajukan Jungutan sebagai desa wisata. Di masa mendatang, potensi wisata kawasan ini diperkirakan bisa menjadi sangat luar biasa. Bagaimana Teman Traveler, ada yang tertarik mampir ke sini? Next