Dimanapun kamu berada jajanan sate akan selalu mudah kamu dapatkan. Baik itu di kota besar maunpun daerah terpencil sekalipun. Mulai dari restoran bintang lima hingga pedagang kaki lima suguhan sate selalu memikat hati siapapun. Kuliner khas nusantara dan terpopuler sepanjang masa ini muncul pada abad ke 19 dimana berawal dari pedagang jajanan kaki lima di pulau Jawa.
Baca juga : Rekomendasi Nasi Kuning di Makassar, Enaknya Tak Kalah dengan Konro dan Coto
Bahan utamanya adalah daging kambing atau domba menjadi primadona. Seiring berjalannya waktu, daging ayampun digunakan menjadi pilihan favorit penggemar sate. Nama sate berasal dari bahasa Tamil, Sri Lanka, namun ada juga yang menyebutkan bahwa nama sate berasal dari Thionghoa yaitu “sa tae bak” yang berarti tiga potong daging.
Bagi pecinta kuliner, ketika berlibur ke Pati dan sekitarnya, sajian kuliner paling leegendaris adalah sate ayam Pak Dji. Sate ayam ini memiliki cita rasa yang lezat dan aroma yang unik. Banyak para traveler sengaja mendatangi warung sate ini lantaran menjadi warung paling populer di kota Pati dan melegenda sejak tahun 1976. Warung Sate Ayam Pak Dji berlokasi di Pujasera depan hotel Kurnia, Jalan Tondonegoro, Pati Wetan, Kota Pati Jawa Tengah.
Mengingat sudah 46 tahun berjalan, wajar saja warung sate ini dikelola oleh generasi kedua yakni putra Almarhum Pak Dji. Penampilannya pun sama layaknya sate-sate pada umumnya. Namun jangan salah sangka dulu, sate buatan Pak Dji ini berbeda dari sate ayam Madura. Dalam satu porsi sate ayam akan mendapatkan seporsi nasi atau lontong sesuai selera, sepuluh tusuk sate daging, jeroan, dan telur ayam. Untuk bumbu yang disajikannya terpisah dengan daging sate yang dilengkapi dengan sambal hijau, irisan tomat dan bawang merah serta kecap. Bumbu ini disajikan dalam kondisi belum diaduk.
Penyajiannya pun sama dengan warung-warung sate yang ada di kota Pati. Namun cita rasanya lebih kearah manis gurih dan sedikit lebih pedas. Rasa bumbu kacangnya sangat legendaris, asli racikan peninggalan keluarga Pak Dji. Selain itu, kamu bisa memberi perasan jeruk nipis jika ingin berasa sedikit masam. Uniknya warung sate ayam Pak Dji menyediakan bawang putih goreng yang bisa diambil sesuai selera.
Banyak pengunjung menikmati sate ayam tak lupa memesan sate telur. Sate telur Pak Dji menjadi populer dan paling cepat habisnya. Jadi jangan sampai kehabisan ya teman Traveler. Pastikan kamu tidak lupa segera mendatangi warung legendaris ini yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga habis dan buka kembali pukul 16.30 WIB hingga habis. Khusus hari Minggu warung Pak Dji buka sejak pagi hingga sore hari saja.
Harga satu porsi sate ayam ini dibanderol dengan harga Rp. 35.000. Warung ini biasanya cukup menjual 50 porsi sate ayam dalam sekali buka. Selain menjual sate dalam warung, anggota keluarga Pak Dji juga menyediakan berbagai pesanan untuk hajatan, dan acara lainnya. Next