Kehidupan malam, pantai, dan lady boy adalah beberapa hal yang pertama kali melintas dalam pikiran saya ketika mendengar kata Pattaya. Namun anggapan tersebut ternyata salah Teman Traveler. Kawasan wisata di Thailand ini ternyata juga punya pesona alam menarik yang bisa dinikmati di Silverlake Vineyard.
Baca juga : Bukit Batu Idung, Sunset di Ujung Barat Pulau Lombok
Sesuai namanya, Silverlake Vineyard adalah sebuah perkebunan anggur yang berikan kesempatan pada pengunjung untuk melihat proses pembuatan wine. Teman Traveler juga bisa mencicipi anggur buatan mereka secara langsung, sambil menikmati indahnya pemandangan sekitar. Penasaran? Yuk, simak ulasan saya selengkapnya.
Perintis Industri Wine di Thailand
Dibangun sejak 2002, awalnya saya mengira tempat ini hanyalah taman biasa. Namun setelah melihat-lihat sekitar, barulah saya paham bahwa kawasan seluas hampir 480 hektar ini merupakan salah satu perkebunan anggur penting di Thailand.
Berlokasi di Chon Buri, kebun anggur ini merupakan milik artis Thailand, Supansa Nuanghirom. Sejumlah varietas anggur ditanam di sini. Semuanya digunakan sebagai bahan pembuatan white, red, dan rose wine.
Silverlake melakukan panen setahun sekali, tepatnya pada musim kemarau di bulan Maret. Ini adalah waktu tepat bagi Teman Traveler yang tertarik berkunjung.
Oh ya, perkebunan ini merupakan salah satu perintis industri wine di
Thailand lho. Produk mereka, Silverlake Shiraz dan Silverlake Chenin Blanc
diterima positif oleh pasar sejak diperkenalkan pada 2005. Seiring dengan perkembangan bisnis, mereka juga mengembangkan beberapa jenis wine baru, yang konsepnya dipadukan dengan budaya Australia.
Pemandangan Indah Berlatar Danau dan Bukit
Selain kebun anggur, tempat ini juga tawarkan pemandangan alam mempesona. Begitu keluar dari parkiran, Teman Traveler akan disambut taman bunga warna-warni yang tertata apik dan terlihat sangat bersih.
Masuk sini Teman Traveler tidak perlu membayar tiket. Pengelola bahkan sudah sediakan sejumlah pergola dengan desain unik. Kalian bisa duduk duduk sambil menikmati indahnya pemandangan danau dan bukit dari kejauhan. Sebagian objek wisata Buddha Mountain juga tampak dari sini kok.
Dari beberapa ulasan yang saya baca sebelumnya, meski berada di kawasan perbukitan, cuaca di sini cukup panas. Jadi mungkin Teman Traveler bisa siapkan topi serta kaca mata untuk pelindung. Saya sendiri mampir sekitar bulan April dan saat itu cuaca tengah mendung dan sempat turun hujan. Jadi saya terselamatkan dari terik matahari.
Bangunan Bergaya Italia
Begitu berjalan melewati taman, Teman Traveler akan sampai di toko bernama Silverlake Villaggio. Di sini kalian bisa membeli beberapa jenis makanan berbahan anggur, seperti jelly, selai, pie anggur, jus anggur, dan wine. Kala saya mampir, segelas jus anggur dihargai sekitar 30 baht. Lantaran penasaran, saya pun mencoba. Rasanya segar dan enak. Sekilas agak mirip minuman kemasan rasa anggur sih, tapi tekstur dan cita rasanya jauh lebih kental.
Melewati gerbang Silverlake Villaggio, Teman Traveler bakal disambut beragam ornamen khas Eropa. Mulai dari kincir angin, air mancur, kilang
anggur, dan juga deretan patung klasik. Desain bangunannya sendiri bergaya Italia, dengan corak pastel yang khas. Berada di sini, kalian bakal merasa seolah sedang berjalan-jalan di daerah pedesaan Negeri Pizza. Namun ingat, untuk masuk beberapa kawasan tersebut kalian harus mendaftar tur lebih dulu.
Paket Tur Keliling Kebun
Pengelola perkebunan anggur menawarkan dua paket, yakni Paket A seharga 250 baht dan Paket B seharga 100 baht. Keduanya menawarkan durasi sama, sekitar 30-45 menit. Bedanya, di paket pertama Teman Traveler akan mendapatkan dua gelas wine dan sebotol jus anggur. Sementara untuk paket satunya, kalian hanya mendapat sebotol jus anggur.
Teman Traveler bakal dibawa keliling kebun dan danau menggunakan tram. Kalian juga akan berhenti di beberapa spot untuk berfoto, seperti kincir angin, kebun bunga, dan juga beberapa greenhouse.
Sayangnya, saya tidak bisa ikut tur tersebut. Selain karena waktu singgah yang mepet, saat itu ada jadwal lain yang harus dikejar. Namun demikian, bertualang selama hampir setengah jam di Silverlake Vineyard sudah memberi pengalaman sangat berharga untuk diingat. Oh ya, buat Teman Traveler yang tertarik mampir ke sini, jangan datang sebelum gelap ya. Tempat ini akan tutup sekitar pukul 18.00. Next